XX - Humanity

43 15 2
                                    

Cicitan burung yang mengalun disertai hembusan angin kencang mampu memecah keheningan dalam diri Shane. Dirinya berusaha keras menetralkan rasa sakitnya sedikit demi sedikit, meskipun tertekan ketika rentetan peristiwa menyedihkan mulai membayangi pikirannya sendiri. Gadis itu membuka kelopak matanya secara perlahan, sedikit berharap kenyataan di depannya beralih menjadi sebuah mimpi.

Namun harap tinggal harap,

Leo masih tergeletak dengan tubuh kaku dan diselimuti darah segar tepat di hadapannya.

Nenek yang semula berada di sebelahnya dengan tangan terikat juga, kini telah menghilang dari jangkauan mata indahnya.

Ia tak henti-hentinya mengutuki diri sendiri, yang bisa-bisanya pingsan disaat suasana sedang genting seperti sekarang.

Shane berusaha meraih pisau yang tak pernah absen dari sakunya. Butuh usaha dan tenaga, namun ia berhasil mendapatkannya.

Tali-tali itu terputus begitu Shane mulai beraksi dengan pisau kecilnya. Saat ini tangan dan kakinya telah terbebas dari jeratan tali yang mengunci keduanya. Ia baru bisa melakukan hal itu sekarang karena para guardians sialan itu tidak mengawasinya disini.

"Leo!"

Tanpa berpikir panjang, gadis manis yang tidak lain adalah Shane mencabut pedang yang menancap di dada sang manusia setengah raja hutan itu meskipun diiringi erangan kecil dari si pria.

Leo adalah lelaki yang sangat kuat sekali. Dirinya sudah mengeluarkan debit darah yang besar akibat pedang itu, namun pria tersebut masih sempat-sempatnya membuka mata dan tersenyum pada Shane.

Meskipun sejurus kemudian tatapan matanya melemah dan ia tidak sadarkan diri.

Jari-jemari mungil Shane masih menopang kepala Leo, bulir bening yang keluar dari pelupuk matanya mulai berjatuhan dan menyatu dengan darah segar milik Leo.

"Dramatis sekali," ucap seseorang di belakang Shane yang membuat wanita itu spontan menoleh.

"MAU APA LAGI KAU?"

Jimmy tersenyum manis. Namun justru malah terlihat sangat menyeramkan dari sudut pandang Shane.

"Sudah cukup nangis-nangisnya. Sebentar lagi kalian bertiga akan bersatu."

Shane menghapus air matanya dengan kasar, pandangannya teralihkan untuk menatap Jimmy meskipun hatinya merasa gentar.

"Tapi di neraka," sambung Jimmy.

Setelah Jimmy mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba saja suara langkah kaki mulai terdengar dari segala macam penjuru arah. Shane sibuk membolak-balikkan indera penglihatannya kesana-kemari, mencari sumber suara itu walaupun nyalinya semakin menciut.

Para guardians.

Mereka datang dengan jumlah yang tak sedikit.

Sayap hitam lebar yang membentang di punggung makhluk-makhluk itu membuat Shane tertegun hebat. Dirinya dan Leo yang tak sadarkan diri sudah terkepung sejauh ini. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain pasrah membiarkan mereka menangkap dan membawa dirinya serta Leo.

***

"Kau sudah tahu kabar terakhir dari Shane, Leo dan Neneknya, kan?"

"Tidak tahu, Cliff."

"Kudengar mereka tertangkap. Tugas kita sekarang adalah mengeksekusi ketiganya sekaligus."

Mulut gadis itu terbuka sedikit karena tak percaya. Sorot matanya mulai menunjukkan kekhawatiran yang tentu saja tidak disadari oleh pria di sampingnya, Cliff. Gadis bernama lengkap Zilly Adelaide itu mulai merasakan gelisah yang berkecamuk dalam hatinya.

SHANE : My Different World [COMPLETED]Where stories live. Discover now