5. Pernikahan

165K 9.3K 332
                                    

Minggu (12.22), 29 Juli 2018

Ayo tebak, di antara Farrel, Fachmi, dan Juan, siapa yang lebih dulu nikah?

------------------------

"Kini kalian sudah sah menjadi suami istri."

Seruan bahagia terdengar dari semua yang hadir. Ucapan selamat silih berganti dilontarkan kepada sepasang pengantin baru itu.

"Kau pasti bahagia, Nak. Mama yakin," gumam Destia seraya memeluk putri semata wayangnya itu.

Tidak ada yang bisa diucapkan Carissa sebagai tanggapan selain mengangguk dan balas memeluk Mamanya.

"Fachmi, tolong jaga putri Om." Alan berkata seraya menepuk bahu Fachmi lembut.

"Tentu saja, Om," sahut Fachmi mantap.

"Alan, jangan khawatir. Fachmi akan menjaga Carissa sepenuh hati." Rafka menenangkan Alan seraya tersenyum bangga pada putranya. Fachmi memang seperti itu. Selalu bisa diandalkan. Kebalikan dari Farrel yang senang membuat ulah.

Alan hanya mengangguk setuju. Dia tidak sanggup bersuara karena gumpalan emosi yang membuat tenggorokannya tercekat. Rasanya baru kemarin dia menimang putrinya yang baru lahir. Tapi kini dia sudah harus melepas Carissa untuk hidup berumah tangga.

"Sayang," Rena langsung memeluk Carissa. "Jangan sungkan untuk sering-sering mengunjungi Tante-ah tidak, Mama. Mulai sekarang kamu harus panggil Om dan Tante, Papa dan Mama." Rena menoleh ke arah Fachmi. "Fachmi, kamu juga."

"Iya, Ma," sahut Fachmi singkat.

Kemudian Rena mencium kedua mempelai itu bergantian. "Semoga kalian bahagia."

"Hei, Bro! Selamat!" Seperti biasa, Farrel langsung memeluk Fachmi, membuat Fachmi meringis malu.

Kali ini giliran Farrel dan Juan yang berdiri di hadapan sepasang pengantin baru itu.

"Carissa, adikku yang cantik! Selamat!" Farrel merentangkan tangan siap memeluk Carissa, tapi Fachmi buru-buru menahan kerah tuxedo adik kembarnya itu.

"Awas kalau kau macam-macam!" Ancam Fachmi sengit.

"Whoaa, Bro. Kau langsung bersikap posesif padahal belum satu jam kalian menikah. Dulu-dulunya kau tidak peduli aku memeluk Carissa atau berboncengan dengannya ke mana-mana," ejek Farrel.

"Oh, aku lupa belum memberikan ucapan selamat pada Kanza." Mendadak Juan yang berada di samping Farrel berbalik menghadap Kanza yang berdiri bersama Jessie. "Kanza sayang, selamat atas kehamilanmu."

Seperti yang dilakukan Farrel tadi, Juan juga merentangkan tangan siap memeluk Kanza yang kini sedang hamil memasuki bulan keenam. Melihat itu, Farrel bergegas menarik tuxedo Juan lalu melayangkan tatapan tajam.

"Kau mau kubunuh?!"

"Biar adil. Kau goda Carissa, aku menggoda Kanza." Lalu Juan menoleh kembali pada Kanza yang sedang menahan senyum geli. "Iya kan, Sayang?"

Dengan kasar Farrel memalingkan wajah sepupunya dari sang istri. "Siapa yang kau panggil sayang? Sana cepat cari istri agar kau tidak perlu mengganggu istri orang."

Mendadak Jessie berdiri di antara Juan dan Farrel, seolah hendak melerai perkelahian. "Sudah, sudah! Tidak perlu berebut aku seperti itu." Lalu dia merangkul lengan Farrel dan Juan di kiri dan kanannya. "Aku tidak masalah dibagi di antara kalian bertiga. Asalkan pengaturan waktunya adil...hihihi."

"Astaga! Anak itu!" seru Freddy geleng kepala sementara yang lain langsung terbahak.

"Jessie tidak salah, kan? Di sini memang Jessie yang paling beruntung. Jessie bisa bebas memeluk Kak Juan, Kak Fachmi, dan Kak Farrel. Sementara Kak Kanza hanya bisa memeluk Kak Farrel saja. Carissa juga begitu, hanya bisa memeluk Kak Fachmi saja." Dengan sengaja Jessie menjulurkan lidah ke arah Carissa yang memang merupakan teman bermainnya.

Accidentally Wedding (TAMAT)Where stories live. Discover now