Chapter 10

11.2K 1.1K 61
                                    



Malam ini Taehyung pulang larut, Jimin tidak bisa membantu pekerjaanya hari ini karena mengurus persiapan pernikahannya dengan sang calon suami. Taehyung tidak mungkin menyuruh Jimin ikut lembur, akan sangat tidak berperasaan. Lagi pula Yoongi yang nantinya akan marah padanya, kalau ia benar-benar menyuruh Jimin pulang telat hari ini.

Dengan segala lelah yang ia rasakan, Taehyung tidak menyadari seseorang berdiri sedang menunggunya. Di depan mobil dalam keadaan seperti ingin menghabisi Taehyung sampai mati. Taehyung hanya berjalan santai lalu,

"Yah, brengsek!" Taehyung bangkit, memegang pelipis kanan yang terkena hantaman orang itu. Matanya menatap nyalang, ketika sudah tahu siapa orang yang sudah berani berbuat demikian padanya.

Tatapan tidak suka itu kini berubah jadi tawa meremehkan, yang Taehyung tahu orang itu bernama Sehun. Oh, Taehyung semakin ingin menertawakan, setelah Jungkook tidak menerima pengorbanan yang sudah ia lakukan, dia mendatangi Taehyung dan memukulnya.

"Kau tau? Jalang kecilku akan pergi lagi darimu setelah dia merasa bosan. Kau hanya aka--"

Taehyung balas memberi bogem mentah pada hidung orang yang ternyata lebih tinggi darinya itu.

"Bicara apa kau sekya? Jalang kecil?" Taehyung kembali melayangkan pukulan kini pada perut hingga Sehun tersungkur jatuh ke tanah. Dengan sedikit rasa pening, Sehun kembali bangun dan memandang remeh Taehyung yang sedang menatapnya sengit.

"Wae? Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya jalang kecil? Kau keberatan?" Sehun mendorong Taehyung ke dinding pembatas yang ada di parkiran kantor Taehyung.

Taehyung tidak mengerti, mengapa hari ini kantornya sepi sekali. Bukannya butuh bantuan, Taehyung hanya bertanya-tanya dimana keberadaan para satpam yang bekerja di sana?

Wajah Taehyung sudah penuh darah, keadaan Sehun bahkan lebih parah. Taehyung mencoba bangkit, membiarkan Sehun yang sedang terengah tapi masih memperlihatkan senyum yang sangat dibenci Taehyung saat ini.

"Hyung astaga kau terlihat menyedihkan, oh tunggu apakah aku harus memanggilmu sunbae?" Taehyung meraba ponselnya, mematikan panggilan masuk dari sang appa.

"Apa yang kau lakukan ini sungguh memalukan, begini caramu mengambil hati Jungkook? Berenti saja, tidak baik mengejar seseorang yang sudah dimiliki." Senyum miring Sehun pudar, yang terdengar kini hanyalah rintihan kesakitan.

Taehyung berjalan menuju mobilnya, melajukannya ke arah rumah sakit terdekat untuk mengobati lukanya. Tidak mungkin ia akan pulang dengan keadaan seperti ini, ia sudah terlalu banyak meresahkan sang ayah.

Sudah cukup, Taehyung tidak ingin menambah lagi beban. Biarkanlah sekarang ayahnya melihat Taehyung bahagia dengan pilihannya. Yang juga memang pilihan ayahnya.




"Ada apa? Kenapa meneleponku malam-malam begini?" Suara Jimin terdengar parau di ujung telepon, Taehyung hanya terkekeh dengan sedikit manahan rasa sakit karena suster sedang mengobati lukanya.

"Semuanya sudah beres? Aku mengganggu? Biar lah aku memang sedang ingin mengganggumu."

"Yah, akan kuadukan kau pada calon suamiku. Tapi ngomong-ngomong, kau sudah pulang?" Taehyung berjalan santai di lorong rumah sakit, menunggu di ruang tunggu untuk pengambilan obat.

"Em, seseorang menghajarku di parkiran kantor. Tapi tenang saja aku sudah dalam perjalanan pulang." Taehyung mengistirahatkan dirinya sebentar, sebelum menyalakan mesin mobil.

Feel again | vkook✅Where stories live. Discover now