Chapter. 2

3.9K 180 1
                                    

"Kau terlambat. Aku sudah di bandara, Chris," ucap Angel seraya terkekeh kecil, sebelah tangannya menarik koper miliknya menerobos manusia yang berlalu lalang dengan hati-hati sedangkan tangan satunya lagi memegang ponsel yang masih terhubung dengan Christin. Temannya itu mengeluh karena tidak bisa mengantar Angel sampai di bandara.

Angel juga sepertinya sengaja memberi tahu Christin tadi pagi saat dia sudah berada di dalam perjalanan menuju bandara. Christin mengumpati Angel dengan suka rela tetapi tetap saja Christin tidak akan marah padanya selain merasa kesal.

"Aku mencemaskanmu. Sarapanmu yang semoga saja tidak kau lupakan."

"Kau tidak perlu cemas. Aku sudah mengisi perutku sebelum berangkat tadi."

"Terserah!"

"Selamat bekerja. Aku janji sepulang dari Spanyol aku akan membawa banyak makanan untukmu," ujar Angel berjanji kemudian mematikan sambungan telepon.

Angel terus berjalan sambil menajamkan penglihatannya mencari orang yang akan menjemput dirinya di bandara. Kata Gavin, orang yang menjemputnya masih berusia muda kira-kira setara dengan usia Angel dan dia memakai pakaian serba hitam. Langkah kaki Angel berhenti ketika sudah berada di pintu keluar bandara.

"Ck. Kenapa daddy memperkerjakan orang seperti dia. Sampai sekarang aku tidak tau dia ada dimana. Dia sudah sampai di bandara atau malah sedang asyik berkencan," Angel bergumam sendiri. Biasanya jika orang yang akan menjemput Angel sudah lebih dulu stand by tanpa harus Angel yang pergi kesana kesini untuk mencari orang tersebut.

"Nona Angelica?"

Angel menoleh kebelakang bersiap mengeluarkan protesnya ketika mendengar suara seseorang yang baru saja memanggil namanya. Tatapan Angel langsung berubah menjadi tatapan tidak suka. Kalimat protesannya juga ditelannya bulat-bulat. Dia mengenal Angel sedangkan Angel tidak tau dia siapa dan nama nya siapa. Karena yang Angel tau dia adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Orang yang sudah membuat ponselnya retak.

"Maaf, aku terlambat." Angel tidak perduli dengan kata maaf pria itu. Dia masih menatap pria itu dengan tatapan sinis, dan lagi dia harus satu mobil dengan pria ini? Menggelikan.

"Ayo!" Serunya sambil berjalan lebih dulu meninggalkan Angel yang masih belum bergeming tidak lupa sambil menarik koper milik Angel. Chico sudah hampir menghilang di antara lautan manusia membuat langkah kaki Angel buru-buru mengejar Chico.

Angel menutup pintu mobil dengan kasar. Sudah cukup Angel dibuat seperti orang bodoh. Semua informasi yang dikatakan Gavin tadi pagi memang tertuju kepada Chico. Penampilannya dan wajahnya yang masih muda. Angel yakin jika umur Chico setara dengan Angel atau mungkin tidak terlalu terpaut jauh.

"Kau siapa?"

"I'm sorry,nona. Aku lupa memperkenalkan diriku. Perkenalkan, aku Chico." ucap Chico dengan nada formal memperkenalkan namanya.

"Aku tidak perduli namamu. Aku hanya tanya, kau siapa?! Dan kenapa berani sekali menggunakan mobilku?" Balas Angel menghiraukan uluran tangan Chico.

"Aku melakukan ini semata-mata atas perintah Mr.Wellington."

"Astaga kenapa daddy tidak berkompromi dulu denganku?"

"Anda bisa menanyakan alasannya setelah kita sampai nanti. Aku hanya menjalankan perintah saja."

"Tidak perlu terlalu formal," balas Angel ketus kemudian membungkam mulutnya selama perjalanan.

Don't Touch! She's MINE [TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang