Chapter. 9

1.9K 96 0
                                    

VOTE KOMEN SHARE

Tidak semua harus memiliki alasan, buktinya aku menyukaimu tanpa alasan.

***

"Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan?"

Entah sudah berapa kali helaan napas terdengar dari mulut Angel. Sangat kentara sekali wanita itu muak dengan pertanyaan yang dilontarkan Chico. Angel tidak menyalahkan pertanyaan pria itu, dia hanya muak jika harus kembali mengingat masa-masanya bersama pria brengsek itu. Ini bahkan sudah hampir tengah malam namun keduanya belum ada tanda-tanda akan tidur.

"Tidak baik membicarakan masa lalu."

"Kau yang memulainya, Angel. Kau juga sedari tadi terus bertanya tentang percintaanku," ucap Chico. Alis pria itu terangkat sebelah.

Chico benar. Dia berhasil menampar Angel dengan kalimatnya. "Fine. Aku sudah lama bersamanya sekitar tiga tahun bahkan kami sudah bertukar cincin waktu itu." Angel memulai ceritanya. Tubuhnya bersandar pada sandaran tempat tidur. Matanya menatap lurus kedepan. Ingatannya tentu saja kembali ke momen Rey melamar dirinya waktu itu dan masih banyak lagi.

Mendengar kata cincin, kedua bola mata Chico refleks melihat jari manis Angel yang tentu saja sudah kosong. Memangnya siapa yang masih ingin memakai benda itu?

"Aku mengembalikannya malam itu juga," ucap wanita itu yang mengerti arti tatapan Chico.

"Lalu?"

"Apa?"

"Kupikir dia tidak seburuk itu."

Chico benar, Angel juga tidak menyangka pria yang dia cintai tega melakukan hal seperti itu. Lalu apa artinya lamaran kemarin?

"Tidak semua yang kita pikirkan itu sesuai dengan kenyataan." Angel tersenyum kecut. Keduanya terdiam cukup lama. Wanita itu juga tidak melanjutkan kembali ceritanya. Menceritakan secara utuh sama saja membuka luka menganga yang baru saja berhasil ditutup meski belum sepenuhnya.

"Kau hebat, nona." Puji Chico tiba-tiba.

"Terima kasih ejekannya, sir." Balasnya agak sengit.

"Aku bahkan tidak melihat sisi hancur mu. Kejadiannya baru saja terjadi tetapi kau terlihat biasa saja, maksudku tidak seperti orang patah hati seperti pada umumnya." Lanjutnya mengabaikan balasan kalimat Angel sebelumnya..

"Aku juga tidak berselera mengenal siapapun lagi."

"Kau yakin?"

Angel balas menatap tatapan Chico kemudian mengangguk mantap. Tidak berapa lama, Chico pamit keluar katanya hendak menikmati malam di Finlandia. Dia sempat mengajak Angel yang ditolak halus oleh wanita itu.

"Kau kunci saja pintunya dari luar. Aku tidak mau tidurku terganggu hanya karena ketukan pintumu." Chico mengangguk mengiyakan kemudian meninggalkan kamar yg sudah berubah menjadi teram temaram.

Aku punya alasan mengapa hingga detik ini aku masih bertahan layaknya orang yang kuat.

Angel kemudian mencari posisi nyaman di tempat tidurnya. Kedua sudut bibirnya tertarik keatas, Chico juga tidak seburuk yang dia pikirkan. Pertemuan mereka memang sempat buruk tetapi seiring berjalannya waktu Angel menyadari sisi kepedulian pria itu yang begitu besar. Entah itu hanya berlaku kepada Angel saja atau kepada semua orang. Perlahan rasa kantuk menyerangnya setelahnya Angel sudah berada di alam mimpinya.

"Aku tidak selingkuh."

"Lalu apa? Kau ingin menyalahkan pengaruh alkohol kemudian dimanfaatkan saat kau sedang tidak sadar?! Kau dengan wanita itu berciuman, kau juga menikmatinya–kalian menikmatinya. Sialan!"

Don't Touch! She's MINE [TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE]Where stories live. Discover now