Kala

1.1K 78 29
                                    

Namanya memang Gegana, tapi bukan gelisah galau merana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya memang Gegana, tapi bukan gelisah galau merana. Gegana berarti awan, sementara Kalaseki sendiri adalah tokoh pewayangan—Kalasekti. Filosofi nama itu kata mamanya adalah diharapkan si jabang bayi ini gedenya bisa jadi pemimpin tanpa harus berasal dari golongan terpandang yang bersifat seperti awan—diam-diam menghanyutkan.

Kala punya tunggal adik, tapi nggak bakal diceritakan di sini karena selain nggak penting, Kala juga gething banget sama adik sontoloyonya itu. Selebihnya tentang Kala, dia suka hujan. Sudah seperti cowok-cowok di novel teenlit yang suka hujan, kopi, dan kamu. Iya kamu yang lagi baca.

Tapi enggak. Kala bukan cowok yang ada di novel seperti itu. Dia saja cuma mahasiswa kupu-kupu yang lagi merutuki tugas kuliahnya—Supri sudah pulang, kelasnya dikunci. Tamatlah sudah.

Kala sering bertanya pada mamanya, "Mak, kok namaku Gegana to?"

Mamanya menjawab sambil main hape waktu itu, jadi agak sedikit nggak sadar. "Mama kan lagi gelisah galau merana waktu itu."

Yowes sembarang mak.

Kata papanya, baru nama Gegana itu berarti awan. Papa bercita-cita memberi nama Mega untuk anaknya, jika yang keluar cewek. Berhubung nama Mega bukan nama cowok, akhirnya diberilah nama Gegana Kalaseki.

Selanjutnya, Kala suka makan krupuk udang. Baginya itu krupuk terenak selain rambak dan pasir. Kala juga suka makan hati, hati dan rempela ayam maksudnya.

Kalau minum, Kala suka minum air.

Iya. Kala suka semua. Bisa dibilang dia omnivora, apalagi kalau sudah lapar. Bukan cuma dia sebenarnya, tapi mereka bertujuh. Piring pun bakal dimakan mungkin kalau isinya kurang.

Kehidupan asmara ...

Kala ditinggal mantannya jalan sama cowok lain. Namanya Sulastri, jatuh cinta pada pandangan pertama waktu MOS SMA. Sulastri dulu anak IPA dan sekarang nyebur ke Psikologi Kampus Kuning sana, sementara Kala dulu IPS dan bejonya diterima di kampusnya sekarang lewat jalur seleksi bersama. Suatu hari Kala lihat Sulastri jalan dengan Ucup beberapa minggu sebelum UN. Bersama bolo-bolonya hari itu Kala menghampiri Ucup di parkiran, membawanya ke belakang sekolah dan menghajarnya. Atas usul bolo-bolonya Kala pun memutuskan Sulastri tanpa ada adu bacot. Sejak saat itu Kala jadi alergi sama cewek. Kapok katanya.

Di keluarga besarnya Kala memang tidak menonjol, tapi dia dan sepupunya sering jadi bahan bullyan dan gosipan tante-tante mereka. Mulai dari Kala dan sepupunya bangun tidur sampai mau tidur lagi pasti ada aja yang bisa diomongin. Kalau lagi kumpul kebo di rumah mbah uti, Kala dan sepupunya bakal ngibrit entah ke mana demi menghindari cuitan tante rempong yang siap menghunus sewaktu-waktu. Tapi percayalah, semua keluarganya sayang pada Kala. Sampai saat ini bahkan keluarganya masih tak percaya Kala bisa kuliah di salah satu kampus ternama di Indonesia, padahal dia tergolong malas pas SMA. Mungkin inilah yang dinamakan bejo.

***

Kurasa cukup ya rek tentang aku? Iya itu yang di foto biru-biru itu aku. Ganteng, kan? Oh jelas. Mau lihat fotoku lagi? Awas naksir ya!

 Mau lihat fotoku lagi? Awas naksir ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehe.


Author's note :

Halo.
Aku mau menginformasikan kalo jadwal update sekrup menyesuaikan ya, nggak kayak jadwal updateku yang biasanya (karena ff ini cwp jadi bisa sewaktu-waktu update).
Sekian, matur nuwun.

sekrup : monstax!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang