Jurit Malam

208 30 20
                                    

[ S P O I L E R   A L E R T   ! ! ! ]

"Mas mas mas!!!"

Semuanya menoleh ketika Dani yang sedari tadi diam akhirnya bersuara.

"Aku onok film akeh, nobar ta?" ujar bungsu mereka itu. Semuanya memasang wajah suspicious alias curiga. (Aku ada film banyak, mau nobar?)

"Nyolong nek ndi kon?" tanya Angga berspekulasi. (Nyolong di mana kamu?)

Dani menjawab dengan muka bangga, "Maaf ya. Aku download dewe, gak koyok saman njalok. Gak ragat." (Maaf ya. Aku download sendiri, gak kayak kamu. Gak modal)

"Onok horor gak ben greget?" Kala menimpali. (Ada horor gak biar greget?)

"Oh jelas ada. Semua genre film ada."

"Bokep?"

"Astagfirullah!"

"Nonton film e pacarku ae," sahut Gara. (Nonton filmnya pacarku aja)

Kala mencebik. "Sopo pacarmu?" (Siapa pacarmu?)

"Pevita Pearce." Gara memasang muka mirip emotikon (͡° ͜ʖ ͡°)

Arda menyahut paling keras di antara semua, "Ra sah ngimpi!" (Gausah mimpi!)

"Majikanmu maksudmu? Kon lak supir e seh," celetuk Prada. (Majikanmu maksudmu? Kamu kan supirnya)

"Woh iyo. Tak sasarno ben dino iku." (Oh iya. Kusasarin tiap hari itu)

"Dipecat goblok."

Dani kemudian membuka folder film yang dimaksud. "Sebelum Gara menjemput ta mas?"

Semuanya memasang wajah cengo tidak paham.

"Iblis."

"O jiancok!"

Tawa keras meramaikan malam itu, dimana mereka semua ngakak sambil mukulin sebelahnya kecuali Gara tentu saja. Sebelum kamar Bara jadi ring tinju antara Gara dan Dani, mereka pun segera memulai film horor yang masih tergolong baru di Indonesia itu, Sebelum Iblis Menjemput. Sejak awal film mereka sudah teriak-teriak setiap setannya muncul, apalagi scene saat Alfi di rumah sakit jenguk bapaknya.

Bulan semakin naik menandakan malam semakin mendekati puncaknya, tapi mereka bertujuh benar-benar berisik. Seakan 'anggap rumah sendiri' dan cuma mereka di sana, mereka tak sungkan untuk teriak kaget setiap jump scare yang aduhai ngagetin itu muncul. Beberapa tetangga kamar mereka datang dan marah-marah, bahkan yang dari lantai atas pun turun dan misuhin mereka.

Film berlanjut dan suasana semakin mencekam. Mereka kembali histeris saat adegan mamanya Maya kesurupan, debus katanya. Juga saat adegan kejar-kejaran di hutan sukses membuat jantung mereka copot sekaligus pita suara mereka. Saat tengah malam tepat film berakhir. Mereka semua nampak ketakutan, bahkan untuk sekedar menoleh ke belakang saja beneran gak berani.

"Aku tak turu kene ae lah!" rengek Dani. (Aku tidur sini aja lah!)

"Iyo kene ngancani aku!" timpal Bara segera yang dasarnya penakut. (Iya sini nemenin aku!)

"Emaaaaaakkkk!!!" Angga menutup mukanya dengan bantal selagi berteriak.

"Heh kamarku maeng tak pateni lo lampune!" seru Kala yang baru saja teringat. "Tak turu kene wes!" (Heh kamarku tadi kumatiin loh lampunya! Tidur sini aja dah aku!)

Dan mereka berakhir tidur bertujuh di kamar Bara.

***

Edan rek! Filmnya serem dan nggilani! Banyak adegan out of the box menurutku yang belum pernah ada di horor Indonesia. Buat kalian yang belum nonton, ayo nonton! Dijamin ora bakal nyesel deh. Top markotop. Kalo kata skak, ngeten pun! Aku tunggu review kalian setelah nonton ya!

Author's note :
Asli ini ngetik sambil takut sendiri bayanginnya :(

sekrup : monstax!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang