HAN NAMJA♡ONE MAN♡14END

1.8K 99 7
                                    


TAKDIR
Aku tidak tahu Tuhan menjadikanku takdir.
Aku tidak tahu apakah kau akan menerima diriku sebagai takdirmu.
Tapi aku meyakinkan dirimu.
Bahwa takdir, Takdir yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik untuk dirimu.
Lebih dari segala hal, Takdir Tuhan adalah yang terindaj walau awalnya kau ragu untuk menerima..

Sesering apapun soeun menolak pria ini ia tak menyerah, ia ingin wanita yang dihadapannya ini menjadi takdirnya, ia ingin Tuhan mengubah gadis tersebut adalah takdir hidupnya.
Apakah ia tidak pantas menerimana balas kasih dari yang kuasa karena masij berjuang sampai sekarang untuk mendapatkan cinta gadis ini, menunggu dengan sabar dan selalu berkata dalam diri'cintamu akan terbalas' 'cintamu akan terbalas' 'dia takdirmu' 'jangan takut perjuanganmu akan terbalas'berulang kali terus dan terus ia mengatakn itu pada dirinya.
"Mengapa bukan aku?"pria tersebut, pria yang mengharapkan takdirnya menatap dengan sendu menatap penuh harap dan damba, kenapa dirinya tidak bisa apa yang salah dengan dirinya.

"Sunbae aku bukan tidak menyukaimu"sang gadis sebagai harapan takdirnya tersenyum dihadapannya. Sang gadis tahu bagaimana menunggu cinta yang telah lama tak terbalas, ia tahu betapa menyedihkan ia bukan tidak pernah merasakam ia bahkan mengalami seperti pria ini hanya saja jalan ceritanya , cinta yang ia perjuangkan sekian lamanya terbalaskan sedangkan pria ini tidak memang tidak akan pernah terbalaskan karena aku sang gadis yang ditunggunya aku yang diharapkannya jadi takdir hidup.

"Lalu kenapa kau tidak memberiku kesempatan? Kenapa pria yang menyia- yiakanmu...."pria yang bernama jaerim ini bahkan tidak bisa melanjutkan ucapannya, tidak percaya ia kalah tanpa diberi kesempatan, ia kalah pada pria yang telah menyia-yiakan sang wanita, mengapa gadis ini menerima pria tersebut dengan mudah.
"Kau tahu aku pernah merasakan apa yang kau rasakan saat ini jadi kau tahu pasti kenapa aku dengan mudah menerimanya"soeun tersenyum menatap wajah jaerim, kenapa pria mempertanyakan jawaban yang telah ia ketahui.
"Kau tahu sunbae kau adalah pria yang pertama menyatakan cinta padaku, kau adalah pria yang pertama yang kutahui mencintaiku dengan tulus"soeun menggengam tangan jaerim agar pria yang sedari tadi menunduk menatapnya.

"Aku bahagia karena ada pria yang mencintaiku kau tahu dulu aku pikir tidak ada satu pria pun yang tertarik denganku dan itu membuatku merasa berbeda dari gadis lain, membuatku tidak memiliki kepercayaan diri dan aku bahagia saat pertama kali mendengar bahwa ada seorang pria yang mencintaiku"soeun menatap lurus jaerim.
"Aku tidak ingin memberikan kesempatan bila akhirnya aku akan menyakitimu"jujur soeun mengatakannya, ia tidak ingin membuat siapapun tersakiti karenanya.
Ia memang tidak mengetahui takdirnya akan selalu bersama kimbum selamanya, ia tidak tahu apakah Tuhan akan merubah takdirnya suatu saat nanti.
Tapi saat ini ia tidak memikirkan itu ia hanya ingin merasakan, menikmati kebersamaanya dengan kimbum, pria yang ia cintai.

"Apa aku benar benar tidak diberi kesempatan?"tanya jaerim meneteskan airmata saat melihat sang gadis terurai airmata.
Gadis tersebut, soeun tersenyum menggelengkan kepala sebagai jawabannya.
Jaerim mengangguk tanda mengerti.
"Boleh aku memelukmu?"soeun mengangguk membuat jaerim tersenyum pahit ini akan menjadi pelukan pertama dan terakhirnya.
"Jangan pernah melupakan fakta bahwa aku pernah mencintaimu soeun"jaerim mengusap punggung soeun yang masih dipelukannya dengan kasih sayang.
"Tentu tidak"kekeh soeun
"Apa aku juga boleh menciummu?"
Hening... dengan keadaan masih berpelukan, suara tanya jaerim membuat soeun diam membisu, tapi kebisuan tersebut terganti dengan tawa kemudian.
"Boleh kalau kau mau dimakan oleh kekasihku"tawa soeun menatap pria yang berada beberapa meter dari mereka.

Pria yang menyenderkan tubuhnya pada mobil menatap dengan teliti pada kegiatan mereka berdua.
"Apa mulut kecilnya muat untuk memakanku"jaerim ikut tertawa melepas pelukannya serta menatap iri terhadap pria yang menatapnya dengan tajam, walaupun jarak yang dikatakan cukup jauh ia bisa melihat tatapan sang pria tersebut ingin menerkamnya.
Ia menatap iri pada pria tersebut yang tidak banyak melakukan perjuangan untuk mendapatkan cinta gadis yang dihadapannya ini.
Bahkan pria tersebut sempat merasakan menjadi kekasih gadis lain sebelum menjadi kekasih sang pujaan hatinya.

ONE MAN✔Where stories live. Discover now