21 - Rumah Kenan

30.9K 1.5K 5
                                    

"LO?!"

"Ngapain Lo disini?"Ucap gadis itu ketus.

"Meyra? Mobil Lo kenapa?"Tanya Adara.

"Bukan urusan Lo! Lagian Gue juga nggak butuh bantuan Lo."Balas Meyra ketus.

"Ken. Gue nggak tau gimana bisa mogok. Lo bisa kan tolongin Gue?"Tanya Meyra pada Kenan.

Kenan hanya menatapnya datar lalu melihat mesin mobil depan Meyra. Tentu saja itu membuat Meyra tersenyum puas.

"HEH?! Lo balik sana ke mobil. Ngapain Lo gangguin Gue sama Kenan. Oh ya jangan lupa, Lo duduk di kursi penumpang ya. Biar Gue yang duduk disebelah Kenan."Ucap Meyra.

Adara menoleh pada Kenan yang hanya fokus pada mesin mobil itu. Apakah Kenan tak menyadari bahwa tadi Meyra mengucapkan hal panjang lebar padanya?

"HEH!!! Lo denger Gue nggak sih!"Bentak Meyra lalu mendorong tubuh Adara hingga Adara terhuyung kebelakang.

Kenan yang mendengar keributan itu pun menutup atasan mesin mobil Meyra dan mendekati mereka.

"BANGSAT!!!"Umpat Kenan lalu menarik pergelangan tangan Adara.

"Urusan Lo sama cewek Gue apa? Lo nggak ada hak buat atur apa kemauan Gue. Dan sekali lagi Gur peringatin sama Lo! Jangan pernah sentuh Adara!"Ucap Kenan datar dan dingin lalu menarik Adara masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan Meyra yang menatapnya tajam.

"Ken tunggu!"Panggil Meyra.

"Ken. Gue ikut Lo pulang ya. Nanti biar sopir Gue yang ambil mobil nya."Ucapnya lembut.

"Gue nggak peduli."Jawab Kenan acuh sembari menutup pintu mobil.

"Gue bayar deh."Setelah itu Meyra menutup mulutnya tak percaya. Apa yang sudah ia katakan?

"Pikirin dulu sebelum Lo ngomong hal itu ke Gue!"Ucap Kenan dingin lalu tanpa belas kasihan menyalakan mesin mobil dan meninggalkan Meyra sendirian.

"Awas Lo!"Umpat Meyra kesal.

*****

"Ken. Kasian itu Meyra."Ucap Adara saat ditengah perjalanan.

"Hm."

"Ken. Dia itu perempuan. Apalagi di hutan gitu."

"Biarin."

"Ken! Kamu boleh marah sama dia. Tapi inget Ken! Dia itu perempuan. Dan kamu harus inget kalo kamu itu lahir dari rahim perempuan. Seharusnya kamu mikir kalo perempuan itu dijaga."

Kenan termenung. Bagaimana bisa Adara mengatakan hal yang membuat hatinya berdesir cepat. Adara benar-benar telah merubahnya.

"Oke kita muter."Setelah mengucapkan hal itu, Kenan memutar kemudi mobil menuju tempat tadi.

Sesampainya disana, masih terlihat jelas Meyra sedang mencoba menelepon seseorang yang kemungkinan besar tidak akan tersambung.

TIN TIN

Kenan membunyikan klakson mobil nya dan membuka kaca jendela agar dapat bicara pada Meyra.

"Naik."Ucap Kenan datar dan dingin.

"M..maksud Lo? Lo ngajak Gue?"Tanya Meyra sumringah.

"Bacot."Balas Kenan tajam.

Meyra segera membuka pintu depan dan matanya membulat mendapati masih ada Adara di dalamnya.

"Eh cupu! Minggir Lo! Kenan nyuruh Gue naik. Kok Lo malah masih ada disini. Turun dan pindah kebelakang! CEPET!!!"Meyra menarik tangan Adara hingga kepala Adara terbentur pada pintu mobil.

ADARAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant