dertien [!]

4.2K 584 29
                                    


Pada dasarnya, manusia itu bebal bukan bodoh. Diberitahu sekali, tak mau menahu. Mereka tergolong pintar, namun kecakapannya rendah.

Sama halnya dengan Jaemin, si jahat dengan seribu satu akal busuknya. Banyak temannya salah satunya Mark, yang sudah memperingati Jaemin untuk berhenti terobsesi pada Airin.

Cinta memang obsesif, sehingga ada ungkapan, "Barang siapa mencintai sesuatu, dia akan menjadi budaknya." namun hal yang sebaliknya terjadi dalam hubungan keduannya.

Obsesi mengakibatkan semuanya terbalik. Kesalahan sudah terjadi semenjak pertemuan mereka. Takdir dan alam semesta sudah menentang, tapi Jaemin tetap bebal.

Meskipun dunia runtuh, satu-satunya hal yang penting bagi Jaemin adalah dia masih hidup. Kehadiran Airin layaknya oase di padang pasir yang memberikan kesegaran.

Namun caranya menyalurkan kasih sayang adalah salah di mata orang waras. Tapi baginya? Tentu saja itu adalah cara terbenar.

❝Y-ya, lebih da-dalam...❞

Jaemin menutup sebelah matanya, menikmati perbuatan Airin yang begitu berkuasa di bawahnya.

Namun gadis itu tetap menangis. Walaupun nikmat sempat terbesit di dalam hati. Tak dapat disangkal, melukai Jaemin dengan jarum pentul ternyata tak seburuk pikirannya.

Ia kira dia dapat membunuh Jaemin hanya karena jarum sekecil itu. Tapi nyatanya, euphoria yang ia dapatkan.

Jaemin meringis saat gadis itu menusuk perutnya tanpa aba-aba. ❝Berhenti.❞ mungkin karena Airin terlalu terbawa suasana.

Padahal ini bukan yang pertama kalinya. ❝Sekarang giliran aku.❞ tatapan Jaemin begitu gelap, seolah dirinya telah dikuasai si jahat yang semakin jahat.

Tangan Airin mendadak lemas. Jarumnya sudah terjatuh entah kemana. Kini tangan Jaemin mulai bergerak bebas membuka kancing baju Airin.

Ini yang ia nantikan.

❝Aku cinta kamu, kamu tahu kan?❞ bisiknya seduktif yang sangat menghipnotis membuat Airin mengangguk kecil.

❝Karena itu aku ngelakuin ini.❞ lanjutnya.

Lagi dan lagi, dosa yang sama terulang. Dan seterusnya pun akan terjadi. Layaknya roda yang berputar terus menerus namun tak bergerak atau berpindah dari tempatnya.

Keduanya merasa nyaman, sampai detik ini, belum ada satu dari mereka yang menyerah. Karena semesta masih mempermainkan keduanya.

Sampai akhirnya salah satu dari mereka akan pergi, sesuai rencana-Nya. Inilah yang akan mereka dapatkan jikalau menentang takdir dari Tuhan.

Tinggal menanti waktu yang menjawab semua dosa mereka.






OBSESSION.Where stories live. Discover now