zes

4.2K 791 99
                                    


1 April 2018

Yang paling berbahaya adalah mereka yang mendatangi kita dalam wujud malaikat. Dan kita terlambat menyadari bahwa mereka sebenarnya setan yang sedang menyamar.

Airin sadar kalau ada pria yang sering mengikuti dia atau hanya sekedar menatapnya dari kejauhan. Dia peka, namun dia tak tahu siapa orang yang sebenarnya sebegitu tergila-gila dengannya.

Mark maupun Clara sudah memperingati Airin untuk hati-hati, karena tak hanya sekali atau dua kali saja hal buruk terjadi padanya.

Terlebih, Mark tahu siapa sosok berbahaya yang selalu mengincar Airin.

Namun dia tetap diam, karena dia tahu dia tak bisa berbuat banyak. Jaemin terlalu berpengaruh. Dia takkan kuat melawannya.

Dia hanya berharap kalau Jaemin tidak akan melukai Airin.

27 Maret 2018

Hari itu, ia berjalan sendirian saat malam hari selepas menyelesaikan tugas kuliahnya di perpustakaan.

Tak ada penerangan di jalan yang ia lewati. Namun dia sudah terbiasa, karena lampunya memang sering rusak.

Tapi sepertinya hari ini Airin sedang sial.

❝Tolong!❞ teriak Airin tatkala ada pencuri yang berusaha merampas tasnya dengan menodongkan pisau.

Dari arah lain, ia melihat seorang pria yang berlari dari kejauhan bagai ksatria. Dia memukul wajah penjahat itu dengan habis-habisan.

Ia harusnya berterima kasih, namun Airin malah meneriakinya dengan histeris dan tangan yang bergetar. Tasnya terjatuh.

❝Pe-pembunuh!❞

Penjahat itu mati di tangan Jaemin, si pembunuh.

Airin terpaku dan menangis dengan kencang saat Jaemin berjalan mendekat ke arahnya.

❝J-jangan mendekat. Tolong...❞ lirihnya saat tangan Jaemin menyentuh pipinya.

Jaemin baru saja ingin bertindak lebih. Tapi dia sadar, dia tidak boleh gegabah. Karena Airin bisa saja setelah ini lepas dari jangkauannya.

Beruntung hari sudah gelap, Airin tidak tahu siapa sosok yang menolong dan juga hampir membunuhnya.

Dia langsung kabur saat Jaemin menjauh darinya.

Si jahat melepasnya. Karena ini bukanlah saatnya. Ada waktunya, dimana Airin nantinya akan menangis, meraung, dan sujud dibawahnya.

Dan ia takkan pernah lepas darinya. Tapi ada satu yang menghambat rencananya.

Mark Lee,

pria itu perlu diberi beberapa pelajaran karena hampir menggagalkan rencananya dan memperingati gadis itu untuk berhati-hati dengannya.

Mark memang temannya, namun dalam konteks tertentu saja. Tidak ada teman sejati dalam kamus kehidupan Na Jaemin. Semua itu hanya tipu muslihat.

Hanya Jaemin yang boleh memiliki Airin, Mark tidak boleh. Hanya dia yang boleh merengkuh gadis itu, memeluk, menyentuh, dan menghancurkannya.










komen dong, biar semangat gitchu :(

OBSESSION.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang