eenentwintig

3.3K 499 45
                                    

Hancur sudah hidupnya. Tidak ada lagi alasannya untuk bertahan hidup di dunia ini. Lebih baik mati, daripada tubuh dan jiwanya harus tersiksa lagi.

Airin sudah melambai-lambaikan tangannya ke surga. Memohon kepada Tuhan untuk segera mencabut nyawanya saat dia sedang tertidur. Dia berharap akan melihat hari yang lebih baik lagi saat dia membuka mata.

Tapi sayang, itu hanya harapannya yang takkan pernah terwujud. Selamat datang kembali ke surga dan neraka milik Na Jaemin.

Airin selama ini memendam semuanya. Dia tak pernah sekalipun bertanya, apa alasan pria itu terobsesi padanya sampai seperti ini? Bukankah Jaemin hanya sekedar suka padanya? Mengapa semuanya harus seperti ini?

Airin juga bisa membalas perasaannya. Tapi bukankah cara Jaemin menyukainya seharusnya tidak berlebihan seperti ini?

❝Kebangun, hm?❞ tubuh Airin tersentak begitu mendengar suara serak Jaemin.

Airin menggeleng dan menggigit bibir bawahnya. Dia masih belum terbiasa dengan sosok Jaemin yang terkadang berbicara dengan intonasi lembut.

❝Tidur lagi.❞ titah Jaemin sambil mengelus surai panjang milik Airin. Jaemin mengeratkan pelukannya. Perlu Airin ingatkan, tubuhnya sangat sensitif sekali sekarang. Apalagi keduanya sama-sama tidak memakai baju sehelaipun. Membuatnya merasa geli saat tersentuh sedikit saja.

Iya, apa yang kalian pikirkan itu benar adanya. Semalam, setelah Jaemin menemukan Airin, pria itu menyiksanya begitu hebat seolah tak ada hari esok lagi. Dan akibatnya, sekujur tubuh Airin kini terasa sangat sakit dan nyeri. Bahkan dia rasa, dia tidak dapat bergerak.

Ini masih pukul 3 dini hari, mereka bahkan baru saja menyelesaikan kegiatan panas mereka satu jam yang lalu.

❝Jangan banyak gerak.❞ desis Jaemin saat Airin bergerak, membuat kulit mereka saling bersentuhan terus menerus. Jaemin sudah berusaha keras mengontrol hormon sialannya itu. Tapi kalau Airin terus-terusan bergerak, bagaimana dia bisa menahannya?

Airin tak mau ambil pusing dan akhirnya menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jaemin. Hangat dan nyaman. Dia mulai memejamkan matanya perlahan, berusaha untuk tidur.

Andai saja mereka tidak terjebak dalam hubungan yang menyedihkan seperti ini, pasti dia dan Jaemin adalah pasangan terbahagia yang pernah ada.

❝Maaf.❞ bisik Jaemin setelah beberapa menit hening. Jaemin pikir Airin sudah terlelap, mengingat gadis itu sangat mudah tertidur.

❝I never kill your parents, kalau kamu pernah berpikiran begitu. Aku gak segila itu. I love you so much Airin, more than you know, dan lebih dari yang dunia ini tahu. Tapi aku takut. Kamu ninggalin aku juga kayak Hae.❞

Jantung Airin mendadak berdetak sangat kencang karena pengakuan mendadak Jaemin. Dia tahu pria itu menyukainya. Tapi tak pernah terbesit di pikirannya kalau dia akan mengungkapkannya seperti ini, disaat gadis itu hampir terlelap.

Tapi, Hae... siapa itu Hae?










--

Ini aku ngetiknya sambil merem berkali-kali 😂😂😂

OBSESSION.Where stories live. Discover now