Prolog

3.3K 278 84
                                    

"Untuk apa kita kesini?"tanya harel pada lelaki itu

"Ada yang harus aku bicarakan padamu. Ini sangat penting. Pecayalah"ucapnya sembari memegang tangan harel

"Cepatlah. Aku takut jika nanti brandon salahpaham dengan kita"ucap harel memandang sekitar dengan khawatir

"Aku ingin menikahi-"

"SIALAN!!"teriak seseorang membuat interaksi keduanya terkejut

"Kurang aja. Ternyata benar jika kau selama ini telah berselingkuh dibelakangku"ucapnya menarik kasar tangan harel

"Tidak! Tidak! Ini bukan seperti apa yang kau bayangkan percayalah"ucap harel menarik tangannya dari cengkraman kuat suaminya

"Dia berkata benar. Ini tak seperti apa yang kau bayangkan bran"ucap lelaki itu

"Diam kau perusak rumah tangga orang. Tidak tau malu!"ucap sang suami melepaskan kasar tangan harel sambil menghampiri lelaki itu

Bruukk!!!

Bughh!!

Bguhh!!

Lalu, menghajarnya dengan membabi buta. Sementara yang dihajar hanya terdiam tanpa membalas. Seketika membuat harel kebinggungan sekaligus panik luar biasa. Langsung saja ia menghampiri dua pria yang sedang berkelai itu

"Brandon hentikan. Hei! Hentikan"ucap harel sambil menarik lengan sang suami

Namun! Bukanya berhenti, ia malah semakin membabi buta. Dengan terpaksa harel memeluknya dari belakang, membuat sang suami terdiam dari pengeraknya

"Hentikan aku mohon. Ini tak seperti perkirainmu. Ini hanya kesalahpahaman"ucap harel sambil meneteskan airmatanya

"Kau berbohong! Kau penghianat! Kau jalang sialan!aku membencimu!"ucap sang suami melepas kuat pelukan harel

"Tidak-tidak. Kau salahpaham. Jangan membenciku"ucap harel masih dengan tangisannya

"Sudah cukup! Aku tak sudi lagi melihatmu. Apalagi menyentuhmu. Kau sungguh menjijikan!"teriak sang suami menjauh

"Tidak. Jangan berkata seperti itu. Jangan brandon. Aku mencintaimu sungguh. Jangan salahpaham dulu sayang"ucap harel kembali memeluk sang suami

Namun! Lagi-lagi pelukannya seakan ditolak mentah-mentah, membuat harel semakin terisak dan bergetar

"Aku akan menceraikanmu. Hubungan kita cukup sampai disini"final sang suami

Membuat harel gelalapan, pasalnya mereka tak boleh bercerai. Bagaimana nanti nasib anaknya, ia tak mau anaknya lahir tanpa ayah. Apalagi ia sudah menjadi sebatang kara sejak dahulu, bagaimana kehidupannya selanjutnya

'Tidak ini tak boleh terjadi'

"Tidak. Kau tak boleh menceraikanku. Aku sedang mengandung anakmu. Kau tak boleh menceraikanku. Tidak"ucap harel memegang tangan sang suami

Bukannya merasa bahagia, sang suami malah tertawa keras. Membuat harel binggung sekaligus takut

"Akkhh!!"ringis harel karena merasa tangannya dicengkram begitu kuat

"Sungguh tak tau malu. Sudah terlihat menjijikan bagaikan jalang. Sekarang kau malah mengaku-ngaku hamil. Kau sangka aku bodoh ah. Mana mungkin lelaki sepertimu bisa hamil. Tidak masuk akal"ucapnya semakin mecengkram tangan harel

"Aku bersumpah demi anak kita. Aku tak berbohong"ucap harel sambil meringis

"Kalau pun iya. Aku tak sudi memiliki anak bersama jalang sepertimu"ucapnya mendorong tubuh harel hingga terjatuh

"Jangan berkata seperti itu. Ini anakmu"ucap harel terisak sambil memegang tangannya yang terasa sakit

"Dia bukan anakku! Pergi saja kau bersama selingkuhanmu itu. Itu anak kalian. Dan untuk perceraian kita. Sudah dimulai dari sekarang"ucap sang suami

"Tidak aku mohon. Ini anakmu. Aku sumpah demi hidupku sendiri. Jangan ceraiankan aku. Aku tak bisa hidup tanpamu. Aku membutuhkanmu"ucap harel sembari memohon dibawah kaki sang suami

Sang suami hanya mendengus, lalu menepis harel dari kakinya. Dan tanpa sengaja mengenai perutnya

"Ishh!"ringis harel memegang perutnya

Bukannya iba, sang suami malah tersenyum meremehkan sambil melangkah pergi

"Tidak! Brandon! Jangan tinggalkan aku! Brandon!!"teriak harel dengan tetesan airmatanya

Bukannya berbalik, sang suami malah meninggalkan harel. Harel merasakan kepalanya tiba-tiba terasa sangat pusing, seperti sebuah dentuman menghajar kepalanya. Membuatnya merasakan lemah

"Brandon. Jangan tinggalkan aku"guman harel sebelum kehilangan kesadaran

Brukk!!

Sebuah dokemun telempar dihapannya. Membuat harel mengerutkan dahi heran

"Apa-apaan ini ah!"teriak harel

"Baca saja"jawabnya santai

Harel meraih dokumen itu dengan perasaan tidak enak, dan benar saja ketika ia membukanya. Membuat perasaan harel memdidih seketika

"Kau!"emosi harel sambil menunjuknya

"Keluar dari rumahku. Dan jangan harap kau bisa mengambil mereka. Brengsek!!"teriak harel frutasi sambil melemparkan dokumen itu diwajah lelaki itu

"Kita lihat saja. Kau atau aku yang akan menang"ucapnya mengeluarkan smrik

"Brsengsek!! Persetan denganmu! Keluar kau bajingan!!"teriak harel tanpa sadar mengeluarkan airmatanya dan mendorong kuat bahunya keluar dari rumahnya

Lanjut gak?

BTW! Ini udah diketik diluan iya, sejak 30 sep kemaren. Bukan baru oke, lagian jempolku masih sakit☺

10/Okt/18

By:Ranara02👄

Hak AsuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang