Bab 1

2.6K 262 28
                                    

Happy Raeding!!..Awas typo bertebar!!..Harap maklum iya🙏

Perpisahan bukanlah merupakan hal yang bagus, perpisahan adalah hal yang tak pernah diinginkan oleh dua insan yang saling mencintai. Jika perpisahan tak pernah ada, mungkin mereka akan tetap bersama hingga tua bahkan maut menjemput. Kalau boleh semua orang akan menghapus kata perpisahan, dan mempertahankan kata tetap bertahan. Namun! Kembali pada kenyataan, bahwa tuhanlah yang sudah mengatur jalan setiap manusia. Bahkan jika itu sekalipun tentang perpisahan

Kita manusia bisa apa, mengatur hidup sendiri dengan melawan arus tuhan? Atau mengikuti setiap jalan yang sudah ditentukan?. Hanya satu, tetap ikutin alur tuhan dan bertahan pada pendirian kita. Bahwa setiap masalah yang telah tuhan berikan, pasti akan ada hikmah dibalik semuanya. Bahkan pepatah bilang, tak akan ada hasil yang menghianati kita

Sidang perceraian antara brandon dan harel akan terjadi besok lusa. Dimana keduanya akan resmi menjadi seorang duda. Tak ada lagi yang bisa mereka harapkan kecuali perpisahan. Jangankan berbicara untuk bersisi tatap saja sudah tak ada bagi keduanya. Bukan keduanya, bukan! Itu hanya berlaku pada brandon. Jika saja waktu bisa dikembalikan dan diubah, harel akan memilih tetap bertahan pada status pernikahannya. Namun! Ia harus tetap kembali pada kenyataan, apa yang sudah terjadi tak akan pernah bisa diubah kecuali hanya mengikhlaskan keadaan

Surat sudah dilayangkan, persidangan esok adalah jalan terakhir bagi keduanya sekaligus awal dari semuanya

GEDUNG PERSIDANGAN

Harel menatap penuh kesedihan pada suami mungkin yang sebentar lagi akan menjadi mantan suami untuknya. Berharap jika seiris bola mata itu menatapnya dan memikirkan kembali semuanya dengan baik. Tetapi nihil, wajah serta tubuhnya saja tak bergerak sama sekali dari posisinya yang hanya memerhatikan kuasa hukum pengadilan yang akan memulai persidangan bagi keduanya

Persidangan yang sedang berlanjut dengan baik, bahkan harel hanya mampu menahan sesak didadanya. Ingin mengatakan apapun disetiap pertanyaan ataupun jawab. Bahkan ingin sekaligus melapor pada hakim bahwa ia sedang hamil, Namun hanya dapat mempermalukan dirinya sendiri. Pernikahannya saja sudah salah, apalagi dengan kehamilannya. Bagaimana tanggapan semua orang ketika memandangnya nanti? Apakah semuanya akan membaik? Atau semakin memperkeruh keadaan saja?

Harel masih setia menatap suaminya mungkin, ingin sekali rasanya ia memeluk lelaki itu dengan memohon kembali lagi. Tak apa jika ia harus direndahkan atau bahkan diinjak-injak sekalipun untuk ke 2 kalinya. Karena bagaimanapun, pasti orang-orang akan memilih mempertahankan rumahtangganya yang sudah lama mereka bangun dan tidak memilih untuk berpisah semenyedihkan ini

Dan tibalah suara palu berketuk hingga 3 kali, membuat airmata mengalir dimata indah milih harel. Ingin berteriak sambil mengutarakan isi hatinya. Namun lidahnya seakan keluh badan juga mati rasa karena rasa tak kuasa membayangkan semuanya lagi. Tubuhnya bergetar menahan tangisnya yang akan pecah. Tak ada yang mampu mengerti dirinya lagi, awalnya menjadi yatim piatu. Kembali lagi pada posisi semula, dimana dia akan menjadi yatim piatu selamanya

Persidang selesai dengan lancar tanpa ada masalah. Dan harel juga tak menuntut apapun, sekalipun tentang warisan ataupun pembagian harta. Begitu juga dengan brandon mantan suaminya. Sudah banyak yang berlalu dari ruangan persidangan dan menyiksakan harel yang masih bertahan pada posisi duduk sambil menunduh meremas kuat ujung bajunya. Ia hanya butuh waktu untuk merenungi kehidupan selanjutnya. Memikirkan kerasa bagaimana nantinya, sampai perut dan kepalanya terasa sakit

Hak AsuhWhere stories live. Discover now