Bab 3

2K 221 37
                                    

Setelah kembali dari ruangan bosnya, harel kembali ke dapur menghampiri teman"nya. Mereka tampak menyiapkan segala macam bentuk masakan

"Apa kita belum close, kan akan ada tamu penting"ucap harel pada yang lain, tentu mereka tengah sibuk

"Masih sekitar 1 jam lagi kan, tenang saja. Kita masih punya waktu untuk melayani pelanggan, lagian aku sudah bilang jika kita akan tutup sebentar lagi"ucap farhan

"Ada yang bisa aku bantu?"tanya harel padanya

"Itu kak, nampan disebelah nasi goreng, tolong antarkan dimeja 13"ucapnya, harel mengangguk segera menghampiri pesanan yang dibilang oleh temannya itu

Harel melangkah membawa pesanan tersebut ke meja yang dibilang oleh temannya. Memasang wajah dengan senyum yang manis

"Excume, pesanan anda sudah datang"ucap harel pada pelangan mereka, dan mmenghidangkan langsung ke meja

"Terima kasih rel"ucapnya, harel mengganguk lalu

"Selamat menikmati, saya permisi"ucapnya, mereka mengangguk lalu harel langsung melangkah meninggalkan

Tak berapa langkah, tiba-tiba lonceng cafe berbunyi. Angin berhembus pelan disekitar wajahnya, entah mengapa perasaan tidak baik singgah dihatinya secara tiba-tiba. Membuat pergerakan harel terhenti, rasanya tubuhnya mati rasa untuk berbalik melihat pelanggan selanjutnya. Seperti ada yang menahan pergerakan tubuhnya, bahkan harel mengeluarkan keringat ditubuhnya

'Ya tuhan, perasaan apa ini, semoga semua baik-baik saja'batin harel menghela napas pelan dan perlahan berbalik, walaupun rasanya sangat berat. harel harus tetap berbalik untuk melayani. Namun

PRANGG!!!..

Harel sangat terkejut, membuatnya tanpa sengaja menitihkan airmata. Sampai semua mata terfokus pada dirinya, termaksud mereka yang baru datang. Entah kenapa sosok yang tak jauh darimatanya, seperti membongkar kembali ingatan masa lalu yang menyedihkan. Bahkan saat mata mereka bertemu, semua perasaan mengaduh didalam hati harel. Membuatnya menjadi sakit kepala seketika

"Kak harel, kakak gpp?"tanya popy yang menghampiri harel dengan khawatir, harel langsung menatap poppy. Memutuskan kontak mata yang terjadi diantara mereka

"Pop, kakak kayak gak enak badan. Maaf iya, kalau kakak istirahat sebentar. Tolong layani mereka"ucap harel buru-buru

"Iya sudah, kakak istirahat dulu. Nanti biar popy urus"ucap tersenyum

"Makasih"ucap harel dan langsung berjalan terburu ke arah belakang

Dan harel terus berjalan ke bekalang tanpa melihat sekitar, dan terjadilah tabrakan singkat

Brukk!!..

Prangg!!..

"Aduh!"ringis harel saat kepalanya tak sengaja menabrak sebuah benda

"Kak gpp, aduh maaf iya. Beneran aku gak sengaja, demi tuhan"ucapnya bereskan sambil memegang bahu harel, membuat harel mendongak sedikit untuk melihat

"Seharusnya aku yang minta maaf, maaf iya, aku gak lihat dan terburu, aduh jadi berantakan. Aku akan membereskannya. Permisi"ucap harel kembali melangkah, namun langkah tertahan karena tangan dicekal

"Tak usah kak, biar aku saja. Wajahmu pucat sekali, apa kakak sakit?"ucapnya memerhatikan wajah harel, harel melihat sekeliling dengan cemas. Farhan yang melihat merasa cemas sekaligus khawatir, apalagi melihat harel menjambak rambutnya. Membuat farhan meringis

"A-a-aku, aku gpp. A-aku cuman sakit kepala, iya sakit kepala. Aarrgghhh, kepalaku"ucap harel memegang kepalanya yang seketika sakit, membuat farhan kembali membopong tubuh harel ke dalam dekapannya

Hak AsuhOnde as histórias ganham vida. Descobre agora