Kau!

5.1K 439 6
                                    

Musik lembut melantun lembut seakan mensyahdukan suasana malam ini. Para tamu, teman dan kolega satu persatu memadati disetiap sudut salah satu gedung di hotel mewah berkelas ini.

Terlihat ramai dan juga hangat.

"Hai teme! Kukira kau tak datang.." ujar laki-laki tampan dengan surai pirang dan mata biru sebening laut.
Disampingnya seorang perempuan cantik dengan manik seterang rembulan dan surai indigo yang tertata indah.

"Memangnya apa masalahmu kalau aku tidak datang, bukan aku mempelai wanitanya." Lelaki yang dipanggil 'Teme' Itu mendengus dan mengalihkan Onix tajamnya.

"Dasar. Jikapun kau mempelai wanitanya aku tidak sudi menikahimu!" Shafirnya memandang kesal pria dihadapannya ini.

Dasar, Sasuke! kau tidak ada berubahnya..

Sasuke hanya mendengus sebagai balasan. Ia mengalihkan pandangannya kala ia melihat ibunya berjalan menuju ke tempat ia berdiri, bersama gadis itu, gadis yang beberapa hari ini selalu berhasil menguasai atensi serta pikirannya.. Kau.

"Selamat ya. Naruto, Hinata. Bibi turut bahagia atas pernikahan kalian." Nyonya Uchiha, senyum anggunnya terus terpatri di bibir merahnya kala mengucapkannya. Tangannya terangkat menyentuh pelan tangan gadis berambut indigo tersebut.

"Bibi tidak menyangka Naruto, baru kemarin rasanya kau bertengkar, memperebutkan mainan dengan Sasuke, dan sekarang bibi berdiri disampingmu sebagai tamu di pernikahanmu."

"Hhehe.. Bibi bisa saja.. Aku juga tidak menyangka kejadian itu sudah lama sekali.. tapi Bibi sama sekali tidak berubah, masih sama cantiknya seperti dulu." Mikoto hanya terkekeh mendengarnya, lalu matanya menoleh menyadari bahwa sedari tadi dua orang disampingnya hanya membisu.
Ia hendak membuka mulutnya kala Naruto lebih dulu berucap.

"Bibi, Gadis ini siapa?"

"Hm.. Perkenalkan Naruto, Hinata.. ini Sakura, Haruno Sakura.. Dia calon keluarga Uchiha."

Mikoto tersenyum lebar, yang menggambaran ada sebuah kebahagiaan yang tersirat.
Pasangan itu pun terkejut, apalagi dengan Naruto yang bahkan tidak sekalipun mendengar Sasuke pernah dekat dengan seorang gadis.

"B-benarkah..?! Jahat sekali kau Teme tidak memberitahuku.." Pemuda pirang itu berucap dengan raut sedih yang seakan dibuat -buat. Hanya dengusan sebagai balasan yang ia terima.

"Sakura.. jangan sungkan ya pada kami, bilang saja padaku atau pada Hinata jika makhluk aneh ini menyakitimu.." ujar pemuda itu dengan senyum lebarnya. Dan menunjuk Sasuke dengan mengangkat dagunya. Lagi-lagi pria itu hanya mendengus dan mengalihkan pandangannya. Gadis yang diajak bicara pun hanya tersenyum tipis sebagai balasan.

Entah kenapa dia terlihat tidak nyaman dalam kehangatan ramainya suasana. Pelan ia menaikkan pandanganya, dan terkejut kala didapatinya gadis bermata bulan itu tengah menatapnya sembari mengerutkan alis, ia tampak berpikir, Segera ia mengembalikan ekspresinya. senyuman tipis ia berikan kepada sulung Hyuga tersebut.

***

"Cantik sekali, aku tidak percaya. Sasuke itu sangat tertutup soal hubungan. Dan sekarang kau memperkenalkan padaku Calon istrinya." ujar wanita cantik dengan rambut semerah darah, ia terkejut kala Mikoto memperkenalkan seorang gadis cantik yang mana adalah calon istri putra bungsunya.

"Kalau begitu kita seri, Kushina, Aku juga belum menyangka sekarang aku menghadiri pernikahan anak nakalmu, yang dulu selalu mencorat-coret dinding rumah tetangga.. hhaha.. Lucu kalau diingat-ingat.."

"Hhmm.. Benar, rasanya baru kemarin dia menangis karena aku marahi, saat dia menemukan seekor rubah kecil di belakang rumah. Hhh.. ekspresinya waktu itu menggelikan sekali.. "

Blooming Up My FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang