5.

2.7K 438 5
                                    

"Bodoh!" Umpat pelan Haechan yang lebih terdengar seperti berupa gumaman itu sambil menatap Mark yang masih tertidur, tanpa sadar tangannya beralih kearah pipi Mark yang sedikit tirus.

Haechan mengelus pipi Mark, lalu sedikit memainkan jarinya di atas permukaan pipi tirus milik sahabatnya sekaligus kekasih ㅡgelapnya tersebut.

Sedikit menampilkan senyum tipisnya.

Ia memang memutuskan untuk menginap di apartment Mark setelah Mark menjelaskan hubungan mereka selama ini. Selain sudah terlalu larut untuk balik kerumahnya, Haechan juga ingin mendengar lebih banyak lagi tentang mereka. Atau sebut saja dengan acara mari melepaskan rindu satu sama lain? Hm.

Dan yah, saat ini mereka masih berada di atas kasur, meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Namun, dirinya masih enggan untuk bangun dan masih menikmati gravitasi kasur yang sangat kuat itu. Lagian Mark juga belum menandakan pergerakan akan sadar dari dunia mimpinya kan? Oh iya, semalam mereka memang sengaja untuk tidur bersama. Tapi tenang aja, mereka hanya sekedar cuddling tidak lebih dari itu.

"Kau bodoh sekali sih, hyung." Haechan sedikit mengejek Mark ㅡyang tentu saja tidak kedengaran oleh Mark , lalu mengalihkan pandangannya kearah langit-langit kamar. Dirinya masih sulit menangkap apa yang telah di ucapkan lelaki yang lebih tua darinya tersebut. Namun, ia tidaklah bodoh. Haechan dapat menarik kesimpulan bahwa Mark ㅡyang sialnya dia sayangi melebihi sahabat itu terlalu banyak ketakutan.

Mark tidak bisa mengambil resiko, lelaki yang sedang tidur disampingnya dengan damai ini terlalu banyak memikirkan perasaan orang lain. Terutama perasaan Jeno.

Buat apa Mark memikirkan Jeno, kalau Jeno saja lebih menikmati hubungannya dengan seseorang bernama Renjun itu?

Meskipun (mungkin) memang kesalahan itu bermula dari dirinya juga sih. Haechan cukup sadar diri saja, karena pada saat ia datang ke apartment Jeno bukankah lelaki bermata bulat sabit itu mengatakan semuanya itu memang Haechan yang terlebih dahulu mengabaikannya? Dan lebih memilih Mark diatas segalanya?

Seharusnya itu wajar, bukankah menurut cerita dari Mark kalau mereka berdua memang sudah ada hubungan spesial semenjak mereka memasuki masa SMA? Ah, lebih tepatnya mereka resmi berkencan saat Haechan naik ketingkat 11 dan Mark naik ke tingkat 12.

Sungguh menyebalkan.

"Demi Tuhan, aku sangat menyesal karna mau backstreet denganmu, Mark Lee!"

Haechan mengusak rambutnya, kemudian bangun mendudukan dirinya. Melirik sinis Mark.

"Aku benci padamu, seharusnya kau lebih egois atas diriku. Ish!"

Oh yang benar saja, Mark tidak mengajaknya untuk menjalin hubungan yang terbuka. Tapi secara diam-diam. Apalagi harus mengalah saat Jeno lebih berani mengajaknya untuk ke hubungan yang terbuka. Dan demi apapun, Mark malah lebih memilih menjadi selingkuhannya.

Terbalik.

Kalau menurut dirinya, Jeno-lah yang menjadi kedua bukan Mark. Hanya saja, menurut logika dan secara resmi ya Jeno adalah kekasih utamanya.

Mark benar-benar definisi bodoh yang sesungguhnya.

Kenapa Haechan mau dengan makhluk paling bodoh ini sih? Kenapa ia sampai jatuh cinta juga sama lelaki idiot ini?

Arghh!

.
.
.

Up To 28
Lee Donghyuck a.k.a Haechan
Mark Lee
Lee Jeno

.
.
.

Sesampainya dirumah, Haechan langsung memasuki kamarnya. Menutup rapat pintunya, lalu berjalan kearah lemarinya.

UP TO 28 (MarkHyuck Ver.) ㅡCompletedWhere stories live. Discover now