Chap 14. Ritual Calon Mantu 2

7.3K 637 40
                                    

Lisa masih mengemudikan mobilnya menyusuri ibu kota seoul. Ia sekarang dalam perjalanan menuju kerumah keluarga besar  manoban bersama jennie dan calon mertuanya.

"Uhukkk... uhukkk..." lisa berpura pura batuk. Sengaja. Entah kenapa otak lisa lagi senang jahilin jennie.
Alasannya sederhana karena lisa suka lihat aegyo imut cemberut dan senyum polos jennie.

"Ehemmm...." lisa berdehem. Lalu melirik jennie.

"Oh, iya my nini. Tolong ambilkan perment kiss di jok mobil. " suruh lisa sok mintak diperhatikan sama jennie. Sengaja biar calon mertua liat kalau lisa dan putrinya akur dan romantis pake banget.

Jennie melirik lisa dengan sudut mata sebalnya. Sandiwara apa lagi ini. Pikir jennie. Kenapa ia selalu saja tiba tiba mendadak romantis.

"Nih, my lili." Jennie mengambilkan satu permen kiss. Dan memberikannya kepada lisa. Para readers jangan ngiri sama panggilan sayang mereka. Karena itu sudah jadi hak paten.

"Bukain dong my nini, aku kan lagi nyetir. Masak sih kamu tega. Nyuruh aku makan permen kiss beserta bungkusnya!" Canda lisa. Sengaja. Emang lagi momentnya pas banget. Disaksikan calon mertua.

Ibu jennie yang duduk dibelakang hanya bisa tersenyum senang melihat kebahagian dan keromantisan yang ditunjukkan calon mantu dan putrinya itu. Jennie senang banget lihat ibunya bahagia. Tapi secara bersamaan  juga ia merasa terluka dan tak sampai hati membohongi ibunya. Kalau semua adegan romantis dan pernikahan ini hanyalah?------ Astagaaaa! Aku bahkan tak sanggup berucap dalam hati. Pikir jennie membatin.

.
.
.

Rumah Keluarga Manoban

Setelah 30 menit menempuh perjalanan. Mereka sudah sampai dirumah orangtua lisa. Jennie dan ibunya dibuat takjub melihat penampilan rumah lisa yang mewah. Bahkan halaman depanpun sudah keliatan megah banget. Bandingkan sama rumah minimalis jennie. Mungkin lebih besaran gudang rumahnya keluarga manoban.

Melihat kekayaan keluarga manoban membuat jennie ngehalu, dan lagi ngebayangin lobang hidung Vs Lobang goa. Hayo! Gedekan mana.
Pikir jennie. Seperti itulah kira kira kediaman lisa dan jennie.

"Omo, ini bukan rumah tapi istana". Ucap jennie polosnya. Lisa yang mendengar perkataan gadis lugu ini hanya tersenyum receh. Ya selama ini jennie memang belum pernah kerumah keluarga besarnya lisa. Ia hanya sering diajak lisa untuk datang ke apartemen yang ditinggali lisa dan ten.

Begitupun ibunya jennie ia mulai merasa minder dan tak habis pikir bagaimana pria tampan dan kaya seperti lisa mau mempersunting jennie sebagai "istri" yang nyatanya anak orang miskin. Sejak kecil ibunya sering banget mendongengkan cerita cinderella ke jennie. Dan ibunya selalu bilang bahwa itu hanya dongeng pengantar tidur. Tapi lihatlah sekarang. Ibunya mulai berpikir bahwa kisah cinta cinderella dan pangeran tampan nan kaya rupanya juga ada di dunia nyata itu bukan hoax atau delusional. Ya? Fakta! hal itulah yang terjadi pada putrinya. Ibarat pepatah bilang. Lisa dan jennie seperti bumi dan langit. Jelaslah jauh banget. Nggak kebayang gimana cara ngukurnya!.

Lisa mengajak jennie dan calon mertuanya masuk. Didalam sudah ada para pelayan membungkuk hormat yang menyambut didepan pintu. Disana juga terlihat ada ayah dan ibu lisa juga bersama kakaknya ten menyambut keluarga besar Kim Sana dan calon mantunya yang unyuk.

"Anneyoung haseo besan dan calon mantu.... selamat datang di rumah sederhana keluarga manoban." Kata nyonya irene merendah. Ia tertawa sumringah.

"Annyeong haseyo, tante... om.. dan Oppa. " jawab jennie membungkuk hormat.

"Anniya, jangan panggil tante dan om... kamu harus panggil mommy dan daddy mulai sekarang. Titik. Jangan ngebantah. Benarkah calon besan...." Kata ibu lisa. Lagi lagi maksa. Sekarang bukan cuman lisa yang dipaksa menuruti kemaunnya dan jennie bakalan digadang gadang jadi kandidat kedua. Sabar jennie-yah. Setidaknya mereka sangat baik dan ramah. 

KAWIN KONTRAK (Jenlisa)Where stories live. Discover now