29

645 84 26
                                    

Koeun kini duduk di salah satu kursi kantin bersama Rocky dan Yoojung. Ia duduk berhadapan dengan Rocky. Yoojung kemudian mendekatkan dirinya pada Koeun sembari mengulurkan kertas menu di hadapannya.

"Mau makan apa, Eun?"

Koeun berpikir sebentar sebelum menjawab, "Gue beli minum aja."

"Kenapa gak makan?" Tanya Rocky bingung.

"Iya, kita dari siang belum makan loh? Lo gak laper?" Sambung Yoojung.

Koeun menggelengkan kepalanya, "Nanti aja."

Rocky menjentikkan jarinya, "Pasti mau makan sama Mark ya habis ini?" Tebaknya.

Koeun tersenyum sebagai jawabannya. Sedangkan Yoojung berteriak gemas melihat reaksi yang diberikan oleh temannya itu.

"So sweet banget siih!"

"Ya bukan gitu, dia tuh susah makan, kalo gue gak makan bareng sama dia, nanti dia akhirnya pasti gak akan makan sampe besok pagi." Jawab Koeun.

"Segitu manjanya dia sama lo?" Tanya Rocky dengan nada tak percaya.

"Oh, kayak gitu tuh manja ya?" Tanya Koeun bertanya serius. Selama ini ia pikir kebiasaan Mark itu sangatlah merepotkan dan tidak praktis. Ia bingung mengapa lelaki itu susah sekali disuruh makan kalau Koeun sudah makan duluan. Tapi lelaki itu bisa makan begitu lahap kalau Koeun makan bersamanya.

"Iyalah, ketergantungan sama lo banget itu, Eun." Yoojung yang menjawab.

Rocky diam menatap Koeun, ia merasa gadis di hadapannya ini benar-benar aneh. Apa gadis ini sama sekali tidak peka bahkan pada lelaki yang setiap hari berada di dekatnya?

"Lo bego apa gimana sih?" Tanya Rocky agak keceplosan akibat terlalu bingung sama sifat Koeun yang seperti tumpul itu.

"Maksud lo?" Tanya Koeun bingung.

Rocky mendesah panjang, bahkan gadis itu sama sekali tidak tersinggung ketika dia sendiri kaget kenapa tiba-tiba bertanya seperti gitu ke Koeun.

Apa memang ada orang semacam dia yang terlalu polos sampai-sampai tidak peka dengan perasaannya sendiri? Kalau begitu, dia hanya bisa bilang good luck pada Mark yang harus memperjuangkan gadis macam dia.

Tapi rasanya, dia juga jadi semakin penasaran dengan gadis di hadapannya ini. Sejauh mana perasaan tumpul gadis itu akan bertahan?

"Asik banget ngobrolnya!" Tiba-tiba Arin muncul dan kini sudah berdiri di samping meja yang mereka tempati.

"Arin!" Teriak Yoojung. Lalu ia juga menyapa lelaki yang berdiri di belakang Arin, "Eh ada Mark juga."

Mark hanya mengangguk menanggapi sapaan teman satu organisasinya itu.

"Eh sini-sini duduk!" Ajak Rocky menyuruh keduanya duduk.

Arin kemudian berjalan ke arah kursi kosong di samping Rocky, sedangkan Mark mengambil asal kursi kosong di dekatnya lalu duduk di samping Koeun.

"Mark lo duduk sini aja." Kata Yoojung berniat berdiri dari kursinya yang berada di samping Koeun.

"Gak usah." Tolak Mark singkat.

Koeun ikut menjawab, "Iya gak usah, Yoo, kita juga gak lama kok."

Yoojung kemudian kembali duduk sambil manggut-manggut.

Koeun dan Mark kini saling tatap, "Udah makan?" Tanya Mark dengan nada lembut, terasa berbeda sekali dari nada yang diucapkan ketika menolak tawaran Yoojung.

Koeun menggelengkan kepalanya lalu mengangkat jus mangga yang sudah ia minum setengah, "Cuma beli ini aja."

Mark meraih gelas yang dipegang oleh Koeun lalu meneguknya sampai tinggal seperempat, ia kemudian memperlihatkan cengirannya pada gadis yang kini sudah menatapnya kesal.

"Gue haus." Jawab Mark santai.

Koeun berdecak, "Beli sendiri sana!"

Rocky dan Arin yang sejak tadi mencuri lihat interaksi keduanya dengan tatapan tak terbaca. Sedangkan Yoojung semakin gemas dibuatnya.

"Pulang yuk." Ajak Mark akhirnya setelah berhasil menghabiskan minuman milik Koeun.

Koeun mengerucutkan bibirnya, tapi tidak menolak ketika tangannya ditarik oleh Mark sampai ia berdiri.

"Guys, kita pulang duluan ya." Pamit Koeun pada ketiga temannya yang sedang sibuk dengan makanan masing-masing.

"Gak seru ah pulang duluan!" Ucap Arin.

"Iya, makan dulu sih di sini." Kata Yoojung.

"Udah biarin aja, mereka pasti pingin berduaan." Kata Rocky dengan nada jahil.

Mark tersenyum tipis, "Nah lo tau, besok-besok jangan ganggu cewek gue kalo gitu."

.

.

Touch - MarkoeunWhere stories live. Discover now