Bab 17 : Torture (19+) and Try To Kill My Self

226 3 0
                                    

"Oo iya perkenalkan ini adalah anak angkatku Selena yang jelas dia lebih baik,dan penurut tidak seperti kau anak jalang" katanya

"Ayah mau kita apakan dia ?" Tanya Selena

"Bukannya kita sudah sepakat sweet heart?" Katanya sambil tersenyum

"Baiklah"

Selena mulai berjalan mendekatiku dan dia duduk didepanku

"Mau apa kau" kataku

"Kita lihat saja" katanya sambil memamerkan senyumnya yang licik

Dia mengangkat tangannya dan membuka kancing bajuku perlahan-lahan juga membuka celanaku sehingga meninggalkan pakaian dalamku saja, kemudian seseorang lelaki muda datang dan memeluk tubuhnya dari belakang

"Hai love" katanya

"Hai, Axel"

Sahutnya kemudian mereka berciuman di depanku

"Axel, apakah kamu mau mencicipi tubuh gadis ini, kulihat sepertinya dia tetap virgin karena mencoba berontak" tanyanya

"Can I ? Apakah kamu tidak marah love ?" Katanya sambil menciumi leher Selena

"Yes you can, aku tidak marah, aku malah mau mengabadikan moment ini. Kalau begitu silahkan biarkan aku menyingkir"

"Tidak,tidak,tidak, jangan menyentuhku" kataku berusaha memberontak sambil menahan sakit kepalaku yang kembali menyerang

"Siapa nama dia Lena ?" Katanya

"Valerie kau bisa panggil dia apa saja"

"Okay" katanya

"Hai Val, kita main pelan-pelan saja ya" katanya

"Tidak,aku tidak mau" kataku sambil memberontak tapi tanganku terikat oleh tali tambang yang membuat tanganku sangat sakit

Tangannya mulai menyentuh bagian atas dan yang bawah, aku berusaha untuk berontak tapi malah aku tidak dapat melawannya sedangkan Selena dia terus mengabadikannya. Tangannya mulai menggerayangiku dan aku sekarang jijik dengan tubuhku sendiri

Dia menyentuh bagian atasku dan mengecupnya perlahan-lahan sehingga meninggalkan titik merah disana dan tangannya mulai bermain di bagian bawahku, aku menangis sekencang-kencangnya. Perlahan dia menurunkan pakaian dalamku yang atas dan yang bawah

Aku sudah telanjang bulat dan aku merasakan sesuatu sudah menyentuh bagian bawahku dan aku mulai merasa ngeri dan tegang, tiba-tiba saja aku merasakan sesuatu masuk ke dalamku dan aku menangis sekencang-kencangnya

Selena tertawa senang melihat itu, dan begitu pula Axel yang sudah melewati batas sambil mengecup bibirku tapi aku tetap berontak. Nafasku terengah-engah, aku tidak kuat lagi, semua gelap

Alex POV

"Valerie dimana kau, jawab aku"  kataku

TING

Sebuah pesan masuk ke ponselku dan aku melihat sebuah nomer tidak dikenal dan sebuah video yang menunjukkan di dalamnya ada seorang lelaki sedang berbuat tidak pantas pada Valeriku

Aku kaget melihat itu dan menanyakan keberadaan orang itu. Dia mengatakan harus membawa dirinya sendiri tidak boleh ada orang lain, dan mengirimku sebuah alamat. Aku langsung bergegas masuk ke dalam mobil dan menyusul Valerie

Sampai disana aku langsung masuk dan melihat Valerieku sudah tidak mengenakan sehelai benang di tubuhnya, dan juga bercak darah di seprei, aku langsung menghampiri Val dan membangunkannya. Aku masih bisa merasakan suhu badannya yang bertambah panas dan nafasnya yang tidak teratur

Aku melepaskan ikatan yang ada di Val dan memakaikannya kemejaku, dan aku menggunakan kaos yang ku jadikan sebagai daleman kemejaku, kemeja itu cukup untuk menutupi semua tubuh bagian atas dan bawah Val

Dan di samping Val ada tulisan

"YOU ARE LATE IM RUNNING AWAY FROM YOU, MY LOVELY ALEX"

"SHIT" kataku

Aku menggendong Val dan memasukkannya kedalam mobil lalu membawanya kembali ke rumahku tidak ke rumah sakit

Valerie Pov

Aku membuka mataku sambil menyamakan pencahayaan yang ada disekitarku, bau Alex yang sudah biasa aku hirup sekarang datang lagi. Aku mengingat kejadian sebelumnya yang terjadi aku berharap bahwa ini adalah mimpi

Aku memutuskan untuk berjalan menuju kamar mandi, aku melepaskan bajuku dan melihat ke arah kaca, titik merah itu benar-benar ada, jadi, benar kejadian tersebut adalah nyata

"ARGHHHHHHHH" aku berteriak frustasi dan menangis

"TIDAK, TIDAK MUNGKIN, TIDAK !!!!!" Kataku sambil memegang rambutku sendiri

KLONTANG KLONTANG

PYAR

Serpihan kaca dimana-mana mengisi kamar mandi itu, tidak mungkin tidak aku sudah ternodai, tidak kataku. Aku mengambil serpihan kaca itu dan duduk di dalam bath tub sambil memegang erat serpihan kaca yang ada di tanganku sampai mengeluarkan darah dan kakiku sudah mengeluarkan banyak sekali darah

Aku membuka keran dan mempenuhkan air di bath tub itu, perlahan air berubah menjadi merah dan aku mendengar suara ketukan dan teriakan dari luar. Ya dialah Alex

"VAL jangan berbuat macam-macam" katanya

"Thank you for everything Alex" kataku sambil menangis dan menenggelamkan tubuhku di bath tub

Back

"VAL jangan berbuat macam-macam" kata Alex

Tapi tidak ada jawaban dari dalam, dan perlahan ada air yang keluar dari kamar mandi itu dan berwarna merah

Alex mendobrak pintu kamar mandi itu beberapa kali setelah akhirnya terbuka dan melihat Val di dalam bath tub sudah tidak sadarkan diri

"GOSH, VAL, WHAT ARE YOU DOING" Katanya panik

Alex mengangkat tubuh Val dan mematikan keran, lalu membawa tubuhnya ke ruang dimana Val pernah diberika perawatan olehnya. Badan Val sudah pucat dan Alex memasangkan alat untuk mengecek jantung Val.

Dia bisa melihat jantungnya lemah sekali, dan langsung memberikan napas buatan untuknya, dan berusaha mengeluarkan air yang menyumbat. Tak lama kemudian suara dari alat tersebut berbunyi panjang dan dilanjutkan sebuah garis panjang

Dia kemudian menggunakan defibrilator untuk mengembalikan denyut jantung Valerie, setelah sekian lama mencoba akhirnya garis panjang tersebut berubah dan Valerie perlahan membuka matanya. Alex sangat lega pada saat itu

"Alex" katanya

"Iya aku disini, dont leave me" kata Alex

"Alex" katanya kemudian langsunv memeluk Alex dan nangis dipundak Alex

"Its okay Val its okay" katanya mencoba untuk menenangkan

Val menangis sesenggukkan dan kemudian terlelap kembali. Alex melanjutkan membalut perban di tangan Val sambil mengatakan di dalam hatinya tidak akan memaafkan orang yang telah membuat Val seperti ini

Kejam, perih, tega, itu yang hanya dipikirkan Val, ayahnya telah kembali dan merenggut harga dirinya. Kejadian itu terus berulang di pikiran Val bahkan muncul di mimpi Val

Bangun terbangun dan menatap ruangan yang sama seperti terakhir dia berada, bau Alex katanya dalam hati. Aku sudah aman lanjutnya, kemudian dia hanya melamun mengingat kejadian tersebut dan tidak menyadari bahwa Alex masuk kedalam kamar tersebut

"Val, makan dulu" katanya

Val hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Alex

"Val" katanya sambil mencoba menyentuh tangan Val

Tapi kemudian Val menepis tangannya dan menatapnya tajam seperti Alex adalah ancaman baginya

"PERGI KAMU !" Katanya tiba-tiba berteriak

"Val ini aku, Val"

"AKU TIDAK MAU MAKAN PERGI KAMU" katanya lagi melanjutkan perkataannya

My Protective Man (THE END)Where stories live. Discover now