Chapter 2

17.1K 1.1K 40
                                    


Maaf ya ada sedikit kesalahan. Entah kenapa yg chapter 2 tiba2 kehapus dan berubah jdi chapternya Bitter happiness, tapi udh diperbaiki kok.

Selamat membaca 😊

Vote comment share

Follow dan recommend

Regards,
DyahUtamixx


Regards,DyahUtamixx

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.





Julia menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin panjang miliknya yang ada di dalam kamar tidur. Ia sudah siap untuk pergi---entah kemana---bersama Darren atas paksaan ibunya. Ternyata pria itu memainkan taktik licik dengan memanfaatkan ibu Julia. Pria itu menginfokan pada ibunya mengenai rencana kencan mereka dan meminta bantuan untuk menyiapkan Julia.  Tentu saja ibunya merasa senang dan ketika Julia pulang, tanpa berbasa-basi langsung mendorong Julia ke kamar mandi. Setelah itu hanyalah samar bagi Julia dan disinilah Ia berdiri sekarang.

Oh well---sebaiknya Ia menikmati waktu bersama Darren daripada menghabiskannya dengan kekesalan. Sekali lagi Julia menarik napas panjang dan memperhatikan penampilannya. Ia terlihat begitu berbeda, dengan black chiffon dress, Ia terkesan elegan dan anggun secara bersamaan. Dress ini begitu pas ditubuhnya dan menampilkan setiap lekukan tubuh milik Julia. Panjang dress ini hanyalah sebatas diatas lutut, memperlihatkan kaki jenjang milik Julia. Dengan lengan sleeveless, dan juga bagian leher yang transparan, membuat Julia merasa lega karena belahan dadanya yang tertutup.

Rambutnya digerai dan dibuat bergelombang serta make-upnya yang natural membuat Julia lebih percaya diri. "Julia, apa kau sudah----Oh My! Putriku sangat cantik sekali..." Julia berdecak dan menatap ibunya dengan tatapan setengah jengkel, tapi tetap tersenyum.

"Mama, kau sudah mengatakannya padaku berkali-kali sejak aku keluar dari kamar mandi menggunakan dress ini."

"hush! Biarkan ibumu ini memujimu..." lalu seketika wajah ibunya berubah cerah saat mendengar bunyi bel, "ayo, pakai heelsmu... Pangeranmu sudah datang" Julia memutar bola matanya seraya meraih silver heels dari bawah meja rias. Setelah itu meraih black clutch dan berjalan keluar kamar. Ibunya sudah terlebih dahulu pergi untuk membukakan pintu.

Mata kiri Julia kembali berkedut kesal ketika melihat Darren berdiri di tengah ruang tamu, sedang menatap Julia dengan tatapan penuh kemenangan. "Ingat apa yang aku katakan padamu Darren, kembalikan putriku tepat pada waktunya. Paham?"

"Yes Adelina, aku tidak akan melanggar janjiku padamu" sahut Darren dengan senyum lembut yang dapat meluluhkan setiap wanita, termasuk ibunya dan juga... Dirinya. Darren berjalan menghampiri Julia dan meraih satu tangannya, mengecup punggung tangan itu lembut hingga pipi Julia merona merah karena perlakuan Darren yang seperti seorang Gentleman. "you're so beautiful tonight Julia"

"Terima kasih," bisik Julia pelan.

"Baiklah, kita pergi sekarang kalau tidak ingin telat."

"Telat?" gumam Julia bingung. Darren hanya memberikan senyum misterius dan meletakkan tangan Julia di lengan Darren, kemudian mereka berjalan keluar apartemen saling bersisian.

Darren Obsession ✔ [ON KARYAKARSA]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt