Chapter 6

10.1K 768 45
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Julia berjalan gontai di lorong menuju pintu apartemennya. Matanya sembap dan tubuhnya begitu sakit disetiap ototnya. Ia ingin sekali memejamkan mata dan melupakan semua kejadian yang menimpanya, tapi apalah daya ketika setiap Julia membuka mata, Ia sadar kalau ini semua adalah nyata. Julia berjalan melewati pintu apartemen Darren bertepatan dengan pintu itu bergerak terbuka. Mata Julia langsung bertemu dengan mata biru Darren, tapi itu tidak bertahan lama karena Julia memutuskan kontak saat mendengar suara wanita memanggil nama Darren dari dalam apartemen pria itu. Tidak lama kemudian seorang wanita berambut pirang, yang Julia kenal adalah salah satu model---karena Ia pernah melihat wanita itu di majalah gossip----keluar dengan pakaian mini dan ketat.

Wanita itu memberikan kecupan di pipi Darren dan terkikik geli. Julia yang melihay adegan itu memutar bola matanya jengah dan mendengus ketika mendengar wanita itu membisikkan sesuatu di telinga Darren sebelum berbalik pergi meninggalkan mereka berdua. "Julia, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat..."

"Not now Darren. I'm tired."

Darren menutup pintu apartemennya dan berjalan mendekati Julia. "Aku bisa membantumu dan---"

"Aku bilang jangan sekarang Darren!" bentak Julia tiba-tiba. "apa kau tidak mengerti juga huh?! Aku sedang ingin sendiri saat ini!"

"Julia ada apa denganmu?" tanya Darren khawatir.

"Kau mau tahu? Temanku baru saja mengalami percobaan pembunuhan dan seseorang mengancamku. Apa kau pikir aku baik-baik saja?! Berhentilah bersikap peduli dan jalani saja hidupmu. Aku yakin banyak wanita yang banyak mengantri untuk menarik perhatianmu hingga mereka rela menjadi pemuas nafsumu!" geram Julia lalu menghentakkan kakinya menuju apartemen. Ia memutar kunci dan langsung melangkah masuk, tidak lupa menutup pintunya dengan bantingan keras. Tidak peduli dengan tetangga lainnya yang merasa terusik dengan kelakuan Julia.

Julia menyenderkan punggungnya ke pintu dan perlahan merosot ke lantai. Tangisnya kembali pecah mengingat adegan yang baru saja Ia lihat. Julia merasa hatinya tertusuk dan Ia merasakan emosi yang baginya terasa asing, perasaan cemburu.

Rasanya Ia ingin mati saat itu juga.

***

Malam itu udara terasa begitu dingin dan suasana terlihat begitu gelap. Julia tertidur dengan begitu lelapnya diatas ranjang, jejak air matanya yang mengering masih terlihat jelas menghiasi pipinya yang pucat. Irama napasnya begitu normal menandakan bahwa saat ini Julia tengah tertidur pulas. Wanita itu sama sekali tidak menyadari kehadiran orang lain di dalam ruangan dimana Ia merasa paling aman.

Orang itu berdiri di sudut ruangan, bersembunyi di balik bayang-bayang kegelapan. Matanya menatap lurus ke arah sosok Julia dengan begitu tajam. Mengawasi dan mengamati. Senyum miring terukir di wajahnya, tidak lama kemudian orang itu berjalan menghampiri ranjang dimana Julia tertidur. Menampakkan dirinya dari tempat persembunyiannya.

Darren Obsession ✔ [ON KARYAKARSA]Where stories live. Discover now