Restoran

5.5K 596 195
                                    

Dia tidak hanya datang singgah sementara. Tapi akan selamanya tetap terkunci di bagian terpenting dalam relung jiwa.

🔱🔱🔱Lady Lice🔱🔱🔱

"maaf."
Suara berat nan dingin itu melewati indera pendenggarannya dari belakang. Di susul jatuhnya kamera di lantai. Tanpa ada jeda sedikitpun, kaki berbalut sepatu booth raksasa itu sudah menginjak kamera hingga retak.
"di sini tidak di izinkan buat menggambail gambar dalam bentuk apapun. Tempat ini ilegal."

Seorang gadis berhodie hitam itu hanya menatap pilu pada kamera di lantai yang sudah hancur berantakan.

"maaf, saya tidak tau kalau di sini ada peraturan seperti itu."
Ucapnya menahan kekesalan.

"sekarang masalah ini mau di selesaikan di pos keamanan atau berakhir di pengadilan."

pengadilan!! yang benar saja.

Ia menunduk sedalam-dalamnya, menyembunyikan wajahnya dari tatapan orang-orang ingin tahu kejadian sebenarnya.

Lalu beberapa pasukan keamanan datang mengiringnya keluar dari sana dan berakhir di pos security. Petugas langsung mengintrogasinya dengan berbagai pertanyaan. Kurang lebih dua jam lamanya barulah Ia di perbolehkan untuk keluar. Sebagai jaminan, kamera rusak tadi sudah di sita dan ada surat perjanjian atas kesepakatan gadis itu dengan pihak keamanan agar tidak lagi mengulang kejadian sama.

Sebab itulah, Suga melarang  Taehyung untuk tidak menghadiri acara pameran modifikasi otomotif mobil terbesar se-Asia itu. Meskipun sudah di larang, tapi lihatlah Taehyung bahkan datang membawah Lisa kesana.

penutup hodienya di lepas dan mengacak rambut panjangnya hingga berantakan. Setelah beberapa kali mengeluarkan umpatan, Ia menelpon seseorang. Tidak butuh waktu lama. Panggilannya sudah terjawab.

"hallo...!!! sialan Lo, barr."
Teriaknya pada si penerima telepon.
"Lo harus ganti kamera Gue."

Barry tertawa renyah di ujung telepon. " bakalan di gantiin, kok. Tenang aja."

"kenapa nggak bilang kalo tempat ini ilegal."

"biar kesombongganmu berkurang."
Terdengar umpatan dari arah seberang telepon. Barry hanya tersenyum sinis.
"apa yang Lo dapat di sana?"

Gadis itu berhenti jalan, setelah sampai di depan mobilnya.
"cewek itu bareng ama cowok. saat tadi mau nggambil foto mereka diam-diam, malah ketahuan."
Ia masuk kedalam mobil dan menyalakan mesin.

"Oke."
Barry mematikan sambungan telepon, kemudian tersenyum sinis menatap pigura cantik di depannya.

"tunggu saja, Lalisa Jung."

🔱🔱🔱

Di restoran kali ini jauh lebih sibuk lagi daripada biasanya. Mereka menerima pesanan makanan katering dalam jumlah banyak. Dan harus selesai pada malam nanti.

Mungkin ini sebuah kegugupan dari seorang Kim Taehyung. Ia sedari tadi tidak ada hentinya terus saja berteriak. Apapun yang di kerjakan orang sekitarnya selalu saja salah di matanya. Padahal Ia sendiri yang meminta agar mereka bekerja lebih cepat.

Saat terjadi kesalahaan sedikit saja, maka konsekuensinya langsung mendapat teriakan. Ini bukan hal baru atau baru kali ini saja terjadi. Sudah berlangsung lama sejak Ia menanggani restoran yang hampir bangkrut itu.

Seperti duapuluh menit lalu, saat Lisa baru saja datang dan menyapa dengan senyum lebarnya malah di balas cowok itu dengan bentakan. Tidak perlu di jelaskan seperti apa ekspresi Lisa, Ia langsung beringsut masuk kedalam dapur. Dan Taehyung hanya melihatnya dengan ujung ekor matanya. Hanya gara-gara pekerjaan orang-orang di sekitarnya jadi korban kemarahannya.

My Lady Lalice(END)✔Where stories live. Discover now