Datang Padamu(End)

6.2K 640 184
                                    

Pada akhirnya di sinilah pelabuhan terakhir perasaan, setelah sekian lama mencari. Teruntuk kamu prioritas utama.

🔱🔱🔱Lady Lice🔱🔱🔱

Ketika masih remaja, Taehyung tidak begitu suka berdiri di depan pintu berukuran besar di depannya ini. Karena di dalam sana, Ia akan mendapatkan berbagai macam ceramah. Hal terburuknya adalah  ancaman. Tambrin tidak akan segan untuk mengatakan, akan mencabut nyawanya.

Tapi tujuan Taehyung datang kesini berbeda,  Ia tidak melakukan kesalahan apapun. Jadi tidak sepantasnya Ia mendapatkan kata-kata kasar dari Tambrin. Mari berharap, semoga tidak terjadi seperti yang di pikirkan cowok itu.

Suara berat dari dalam memerintah, mengizinkan masuk. Tambrin tidak terlalu kaget ketika wujud putranya melangkah masuk santai menuju kearahnya.

Tambrin tidak sendiri, melainkan ada seorang sekretaris. Sedang membicarakan pekerjaan. Ketika tahu ada Taehyung di sana, Tambrin meminta kepada sekretaris untuk meninggalkan ruang kerja.

Sekretaris cantik bertubuh tinggi semampai itu membungkuk. Kaki di balut high heels lima centi, berjalan anggun melewati Taehyung. Tidak lupa, Ia juga melemparkan kerlingan manja buat Taehyung. Cowok itu hanya mendengus, memilih membawah kakinya menuju kerja sang ayah.

Dengan wibawah dominan sebagai seorang pimpinan, Tambrin terlihat begitu santai di kursi kebesarannya.
"Katakan apa maumu sekarang datang kemari?" Tanya Tambrin tanpa basa-basi. " Bukankah sebulan lalu kamu bilang tidak akan kembali keBali? lalu siapa di hadapan saya sekarang?"

Dan Taehyung juga tidak perlu menjawab panjang lebar. "Anak papa." Jawabnya dingin.

Tambrin tertawa sejenak, merasa geli sendiri ketika mendengar langsung dari mulut putranya.
"Kamu tidak duduk." Tambrin menawarkan ketika tawanya mereda.
"Kalau mau jadi anak saya, harus menurut."

Kini gantian Taehyung ingin terbahak, tapi Ia mencoba sebisa mungkin untuk menahannya.
"Aku tidak perlu menjadi anak Papa buat duduk di kursi itu." Dua kening Tambrin menyatu, menatap tidak mengerti ucapan putranya.
"Aku kesini karena ada hal penting. Aku mau, Papa menggunakan seluruh kekuasaan Papa buat Aku mendapatkan seorang gadis."

Mata Tambrin membelalak kaget.
"Serius kamu meminta itu sama Papa?"
Tentu Tambrin bisa memberikan dengan sangat mudah. Semudah membalikan telapak tangan. Tapi semua itu tidak gratis, harus ada bayarannya. Dan Taehyung cukup paham akan jalan pikiran ayahnya ini.

"Lamarkan Aku pada seorang gadis. Dan Aku akan memikirkan buat menggelolah Hotellier grup."

Tambrin menghela napas. Menatap putranya sejenak dalam diam. kekagetannya barusan berubah menjadi sebuah senyuman manis. Senyum tersembunyi yang selama ini Taehyung tidak pernah lihat.

Kemudian Taehyung menyidir begini, "Aku kira papa sudah lupa cara tersenyum."

"Bagaimana bisa...?" Tambrin berdiri dari kursi panasnya. Berjalan menggintari meja, hingga berhadapan langsung dengan putranya.
"Kamu datang pada Papa lalu meminta hal manis seperti ini. Tentu Saya akan tersenyum."
Pundaknya di tepuk pelan.

"Tapi bukan karena Aku kembali dan memimpin perusahaan Papa, kan?"

"Itu salah satunya." Taehyung sudah menduganya, senyum Tambrin makin lebar.
"Kita bicarakan sambil minum kopi saja."

Taehyung mengganguk. Mengikuti Papanya dari belakang. Siapa menyangka orang yang paling di bencinya justru akan menggantarkannya pada Lisa.

Pada dasarnya sejauh apapun kamu meninggalkan rumah dan keluarga, pasti akan ada jalan buat kembali. Dengan cara berbeda-berbeda. Dan inilah cara jalan Taehyung.

My Lady Lalice(END)✔Where stories live. Discover now