9. Not Special.

4.2K 570 82
                                    

“Ost. Dmeanor - The moment”

©©©

1.50 AM


Setiap kali hyunjin melihat jeongin, Hatinya selalu berdebar seakan baru pertama kali hidup bersama. Setiap kali hyunjin melihat jeongin, rasanya kebahagiaan sudah ia genggam erat dengan tangannya.

Malam ini dingin, ia mengingat semua kenangan saat bersama jeongin. Menitih kan air mata beberapa kali.

Disaat ia menyakiti hati istrinya.

Disaat ia menghianati Kasih sayang istrinya.

Disaat ia terlalu membenci.

Disaat perasaan istrinya ia campakan.

Semuanya seakan terbayang kembali. Memori lama itu terbuka kembali. Ia memeluk lututnya, menyesali semua perlakuannya dahulu.

Betapa jahatnya ia, Memarahi, tidak menghargai bahkan tidak mau memakan masakan jeongin.

Hyunjin bersyukur, itu dulu. Sekarang, bahkan untuk semenit tanpa jeongin rasanya hampa. Ia benar benar jatuh cinta setiap saat, ia benar benar terperangkap didalam cinta dari istrinya.

Untuk kesalahannya dimasa lalu, ia akan menebus semuanya. Ia tidak akan meninggalkan jeongin sendiri. Dengan keadaan apapun, dengan kisah apapun itu. Hatinya, hanya untuk Yang jeongin.

Ia akan berusaha menjadi suami, dan ayah yang baik. Ia akan berusaha memenuhi tanggung jawabnya. Dilihat dari seberapa sulitnya jeongin menjalani kehamilan tanpa seorang suami disisi nya. Disaat istri nya harus bertahan dinegara orang. Disaat istrinya berjuang melawan maut, dan melindungi anak nya. melahirkan seorang bayi lucu dan menggemaskan, yang tumbuh tanpa kasih sayang dari seorang ibu selama 1 tahun lebih dulu.

Betapa banyak nya kesalahan yang hyunjin buat, betapa kejam nya dia dimasa lalu.

Malam ini, Hyunjin benar menangis. Dengan menatap langit yang dipenuhi bintang serta hawa dingin yang seakan menusuk.

Clek.

Hyunjin menoleh saat seseorang membuka pintu. Dan itu adalah istrinya. Dengah wajah yang sudah basah dengan air mata serta penuh penyesalan, Hyunjin memeluk erat tubuh istrinya.

“Maafin aku”

Sesekali menangis penuh pilu. Ia benar benar menyesal telah membiarkan Jennie mendekati nya.

“Maafin orang bodoh kaya aku ini” Ia berbicara tanpa berpikir. Diberi hukuman seperti ini membuat rasa menyesal dan rasa bersalahnya semakin besar.

“Aku emang pecundang. Aku ga bisa dipercaya. Tapi, aku ga ngelakuin apa apa sama jennie tadi, aku serius aku ga bohong” Ucapannya terburu buru serta air matanya terus mengalir.

Persetan dengan malu. hyunjin emg udah malu maluin.

Jeongin menangis mendengar semua yang suaminya ungkapkan. Di satu sisi, Ia ingin menyerah rasanya sakit saat mengingat semua perlakuan hyunjin padanya dulu. Begitu kasar dan tidak berpendidikan.

Tapi disisi lain, Ia menyayangi suaminya. Sungguh, bahkan rasa sakitnya tidak terasa saat ia melihat senyum cerah milik hyunjin dan juga tawa dari anak nya.

Jeongin menatap hyunjin dalam dalam.

“Dihubungan ini—” ia memberi jeda, “Entah apa yang ssebenarnya aku pertahanin kak, Cinta atau sakit hati” Jeongin terdiam, Apapun yang terjadi ia akan tetap bertahan.

“Entah untuk menyakiti diri sendiri atau menyiksa batin.”

“Perasaan aku, ke kakak ga pernah berubah. Seberapa kerasnya kakak nyakitin aku, aku ga pernah ada niat buat pergi”

“Disetiap moment aku liat kakak. Aku bahagia. Walaupun harus merasakan sakitnya dihianati lagi. Cinta aku, ga pernah berubah”

“Dan soal Jennie. Aku marah? Iya aku marah. Aku sedih? Iya aku sedih. Tapi aku ga bisa apa apa. Kenyataan dulu kakak sangat sayang sama dia. Kenyataan kalo dulu kaka sangat benci sama aku—” Jeongin menghapus air matanya.

“—aku harus gimana kalo seandaikan kaka jatuh cinta lagi sama dia. Aku cuma cowok yang ga punya apa apa. sedangkan dia, cewe cantik dan sangat anggun. Berbeda jauh sama aku”

“Sesakit apapun itu. Seberat apapun masalah yang kita lalui. Tolong jangan biarkan aku pergi dan menyerah. Tolong, jangan ada kata yang tidak seharusnya diucapkan ”

Hyunjin masih diam. Tanggannya mengepal.

“Kalo pun dulu aku harus mati. Aku rela. Asal itu buat kebahagiaan kakak”

Tidak kuat mendengar semua keluh kesah itu. Hyunjin menarik wajah jeongin agar mendekat, mendaratkan bibir tebal nya dengan bibir tipis milik jeongin. Ia menekan kepala jeongin agar ciumannya makin dalam. Tidak ada yang bisa lalukan selain melakukan ini agar istrinya berhenti mengeluarkan semua isi hatinya.

Jeongin memeluk hyunjin, membalas ciuman itu. Menyalurkan kasih sayangnya. Memberi tau jika ia tidak bisa melakukan semuanya tanpa hyunjin. Memberi tau, betapa berartinya seorang hyunjin bagi dirinya.

Cium didalam tangis yang semakin lama airmata semakin deras turun.

Menyelesaikan masalah dengan amarah tidak akan membuat semuanya membaik. jeongin tidak ingin bertengkar dan membuat keluarganya retak. Yang akibatnya akan dirasakan oleh jihyun nantinya.

Jika ada masalah, lebih baik selesaikan baik baik. Karna amarah ditimpal dengan amarah maka akan menjadi bencana dirumah tangganya.

Sementara disisi lain, Jihyun menyaksikan semua adegan itu. Pertengkaran dingin dan ciuman penuh kasih sayang.

“Minchae, Kapan kita berciuman?”


©©©

Double Update. Karena ga tau kapan update lagi.

We Got Married Season2 [Hyunjeong//Straykidz]Where stories live. Discover now