20. say yes to rujuk, please (2)

739 90 38
                                    

Seorang pria tengah resah, sedari tadi mondar-mandir di kamarnya. Tak ada rasa kantuk yang dia rasakan meski jam di dinding sudah menunjukkan pukul 12 tepat tengah malam.

Pria itu mengacak rambutnya dan berteriak kesal, untung saja tempat tinggalnya kedap suara sehingga tak ada tetangga yang terbangun karena mendengar suara teriakan kesal pria itu di tengah malam seperti ini.

"arghhh!! gimana caranya supaya Naomi bisa aku dapetin lagi." ucapnya, dialah Vernando.

Ver menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke atas ranjang besar yang di tiduri seorang diri di tiap malamnya. Terus berfikir bagaimana caranya agar mantan terindah eh mantan istrinya itu mau kembali rujuk dengan dirinya. Kebanyakan berfikir hal yang tak karuan membuat pikiran Ver lelah, dan akhirnya mata pria ini tertutup sendiri tanpa berhasil menemukan jalan keluar untuk masalahnya yang satu itu seperti yang lalu-lalu.

-

Ver sudah berada di kantor, dia bekerja di perusahaan milik papanya. Meski sang papa menjadi pemilik sekaligus direktur utama disana namun kedudukan Ver di perusahaan itu hanya sekedar karyawan biasa, itu terjadi bukan karena pak Tanu ingin putranya itu merintis karir dari bawah, bukan kok. Tetapi karena dulu Ver sempat diberi posisi yang tinggi tapi apa yang anak itu perbuat?

Kacau..

Kekacauan lah yang dia berikan untuk perusahaan, hampir saja dia membuat perusahaan bangkrut dibawah kepemimpinannya. Itu terjadi disaat jaman Ver dan Naomi masih bersama. Atas kejadian itu maka Ver sekarang jadi karyawan biasa, tapi tetep aja lha wong cuman karyawan biasa aja dia masih suka bikin ulah kok.

"Woy bro! Itu muka kok kusut amat?" tegur seorang pria duduk santai di pinggiran meja kerja Ver.

Ver mendengus malas, kembali menyanggakan kepalanya dengan satu tangan diatas meja. Lagi-lagi dia melamunkan seseorang yang sama, yakni Naomi.

"Ciah sok ngegalau, emang ngegalauin siapa sih mas duren kita ini huh?" godanya kembali, sekarang makin rese dengan melingkarkan lengannya di leher Ver.

Hanya satu pria yang berani sekurang ajar itu dengan anak direktur utama, dan dia adalah Keynal.

Keynal sendiri merupakan sahabat Ver dari jaman SMA, dan dia pula yang jadi saksi bagaimana kisah cinta roman picisan Ver dan Naomi pada masa itu. Tak ketinggalan pula dirinyalah yang selalu Ver tarik paksa untuk menemaninya saat ngapeli Naomi alias jadi obat nyamuk dia.

Jika mengingat masa itu Keynal sungguh tidak pernah berfikir jika kisah cinta dua sahabatnya itu akan berakhir dengan perceraian, sungguh sangat disayangkan.

Agak aneh disaat sahabatnya sudah jadi duda dan janda beranak satu tetapi dirinya sendiri masih melajang sampai sekarang, sungguh malang nasibmu Nal.

Keynal melepas pelukannya, menyadari jika mimik wajah sahabatnya ini berubah, dan jika sudah berubah seperti itu maka tandanya Ver sedang serius.

"Kenapa?"

Dengan menarik nafasnya panjang Ver berdiri dari kursinya, mengangkat dagunya tinggi dengan sangat percaya diri.

"Gue mau rujuk Nal." ucap Ver lantang, bahkan sampai membuat beberapa karyawan yang lain yang menatap kearahnya.

Anak direktur mah bebas, di liatin banyak pasang mata sih tetep stay cool dong.

Mata Keynal melebar, mulutnya terbuka sampai tak mampu berkata-kata.

"Se-seriusan lo? Naomi mau rujuk lagi Ver?"

Ver meringis, menggaruk kepalanya sambil menggeleng kecil. Mata Keynal berputar malas, untung sahabat kalo enggak udah gue press di mesin fotokopi lo Ver.

os jeketiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang