36. stuck in my head 3 end

602 42 5
                                    

Sebenernya sih gak mau di up tapi berhubung ada yg nagih dan nge dm mulu ya udahlah ya.







Butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengembalikan Naomi yang sekarang menjadi sosok Naomi yang dulu, sekiranya lima tahun bukan waktu yang singkat bukan.

Dengan segala macam pengobatan, terapi, konsultasi dari semua pihak yang berpengalaman akhirnya Naomi kembali. Wanita itu berhasil sembuh dari penyakit yang menyerang mentalnya. Bisa kembali hidup normal selayaknya wanita pada umumnya.

Tetapi meskipun sudah sembuh sepenuhnya, saat ini Naomi masih saja berada di negara asal bunga sakura. Sebuah tragedi lain menimpanya, seolah takdir tidak mengijinkannya memperoleh kebahagiaan.

Saat ia masih menjalani pengobatan sebuah kecelakaan menimpanya, mobil yang ditumpangi Naomi dan ibunya mengalami kecelakaan tunggal. Untunglah Naomi, ibunya dan si supir masih bisa diselamatkan meski cedera yang mereka alami cukup serius. Yang paling parah adalah Naomi yang saat itu duduk di samping kemudi. Ia duduk disana tanpa memakai sabuk pengaman, membuat kepalanya menghantam keras bagian depan mobil hingga menyebabkan ia tak sadarkan diri selama dua hari.

Dokter bekerja keras untuk bisa menyelamatkan Naomi, dua hari tak sadar akhirnya pada hari ketiga Naomi berhasil membuka matanya. Namun naas, ia mengalami amnesia. Naomi tak bisa mengingat semuanya, dokter mengatakan bila sebagian ingatan milik Naomi terhapus sementara.

Tak ada yang bisa mereka lakukan untuk membuat Naomi ingat kembali, namun mereka mengatakan bila ada kemungkinan nantinya memori menori itu akan muncul dengan sendirinya. Tetapi mereka juga tidak bisa menjamin ingatan Naomi bisa kembali seratus persen. Semua ini tergantung kondisi dari Naomi itu sendiri.

Dan salah satu bagian ingatan yang terhapus itu ialah seseorang bernama Ver, pria yang sudah banyak memberi kesan di hidupnya. Itu menjadi point plus untuk ayah Naomi karena beliau tak perlu repot membereskan pria itu dari hidup putrinya.

Sekarang Naomi duduk sendiri di sebuah taman, matanya terfokus pada kalimat demi kalimat yang tersusun pada sebuah novel. Kesukaan Naomi sekarang ialah membaca novel, ia tak tahu sejak kapan menyukai cerita karangan indah seperti itu, yang dia ingta hanya dulu buku tentang anatomi tubuh, penyakit penyakit berbahaya, juga berbagai macam saraf tubuh manusialah yang setiap hari ia baca. Entahlah Naomi tidak mau repot memikirkan hal itu, mungkin cita cita untuk menjadi seorang dokter sudah berubah dan dia tak tahu kapan ia merubahnya.

Sebuah cupcake coklat tiba tiba saja terulur didepannya, Naomi segera mengangkat kepalanya dan mendapati sosok kecil nan tampan yang tengah tersenyum manis kepadanya.

"for me?"

"yes, ofcouse."

"Ahh thankyou."

Naomi tersenyum lalu menerima cupcake tersebut dengan senang, si kecil ini lalu duduk disamping Naomi. Keduanya menikmati makanan manis yang dibawa si anak tadi bersama sama.

"My brother pisses me off again, he ruined my painting. I really don't want to have a brother like him." Keluh anak itu kepada Naomi.

Naomi melirik kearahnya sebentar, ah pantas saja anak ini sedari tadi memasang wajah ditekuk rupanya ia tengah kesal dengan kakaknya untuk yang kesekian kalinya.

"Danny don't say like that, maybe he didn't mean it. It can be an accident, right?"

Anak itu tidak menjawab perkataan Naomi, dia memilih untuk makin memajukan mulutnya sambil mengayun ngayunkan kaki pendeknya yang menggantung di tanah.

Naomi mengusap gemas puncak kepala anak ini. Entah mengapa Naomi sangat gemas dengan anak yang baru berumur enam tahun ini. Danny merupakan warga negara America, sekarang keluarganya menetap di Jepang karena pekerjaan papanya. Rumahnya bahkan tidak jauh dari sini, sehingga Danny sering bermain sendiri ke sana.

os jeketiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang