CHAPTER 7

3K 250 18
                                    

NOAH POV

Sepanjang saya berada di pejabat saya tidak dapat menumpukan sepenuh perhatian saya pada kerja-kerja yang ada di atas meja saya sekarang. Badan saya mungkin berada di sini tapi fikiran saya berada di rumah bersama Elsie. Sudah seminggu Elsie dibenarkan keluar dari hospital dan disahkan Elsie menghidapi PTSD oleh doctor. Selama saya jaga Elsie hanya saya yang boleh menyentuhnya dan Elsie akan mengiggil ketakutan kalau saya tiada di sampingnya. Elsie tidak mahu disentuh oleh sesiapa kecuali saya. Tiba-tiba telefon bimbit saya berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Tanpa melihat nama pemanggil saya terus jawap panggilan telefon itu.

"Noah speaking." Jawap saya dengan nada yang tegas.

LOVINA: It's me sir.

Hati saya jadi tidak senang bila Lovina yang telefon saya sebab saya sudah amanahkan Lovina untuk jagakan Elsie sementara saya kerja.

"What's wrong? Is Elsie okay?" Tanya saya bertubi-tubi.

LOVINA: Ms Elsie crying looking for you sir. She won't let me touch her or near her sir.

"Just look after her, I will go home now." Bilang saya terus matikan talian. Saya kemas apa yang patut simpan documents yang penting dalam laci saya lalu menguncinya.

Sebelum keluar saya suruh assistant saya Jacob untuk batalkan semua appointment saya untuk hari ini sebab saya mahu tumpukan perhatian saya kepada angel saya yang sedang mencari saya di rumah. Sepanjang jalan hati saya risau akan keadaan Elsie yang dibelenggu dengan ketakutan, Elsie yang tidak mempunyai sinar hidup dalam matanya, Elsie yang kosong. Kemarahan saya terhadap Zander membuak-buak dengan apa yang dia lakukan kepada angel saya. Tiba sahaja di mansion terus saya berlari masuk lalu naik ke tingkat atas terus ke bilik saya. Masuk sahaja saya dalam hati saya seperti ditikam dengan pisau yang tajam.

"Sir, this is so heart breaking." Bilang Lovina dengan nada yang sayu bersama tangisan.

Dengan langkah yang berat saya mendekati angel saya yang sedang menagis sambil berpeluk tubuh seolah-olah Elsie cuba melindungi dirinya. Air mata lelaki saya bagaikan mahu keluar ketika ini melihat keadaan angel saya yang sudah hilang sinar hidup dirinya, yang tinggal sekarang bagaikan kerang yang kosong.

"Angel." Panggil saya dengan nada yang tenang walaupun hati saya rasa sakit melihat keadaan angel saya. Elsie angkat muka dia saat mendengar suara saya terus Elsie memeluk saya dengan erat bersama tangisan. "Shh... Don't cry angel, I'm here already. I won't leave you." Bisik saya di telinga Elsie.

"She been looking for you since she woke up. She scream your name sir." Bilang Lovina dengan nada yang sayu.

"I'm sorry for leaving you my angel." Bilang saya dengan nada yang kesal kepada Elsie.

"Take good care of her sir. She need you the most right now." Pesan Lovina kepada saya.

"I will. Thank you for looking after her Lovina." Ucap saya.

"It will be my pleasure sir. I will take my leave now." Bilang Lovina lalu beredar meninggalkan saya dan Elsie yang masih dalam dakapan saya.

"I'm here angel. Please stop crying." Bisik saya di telinga Elsie yang masih erat memeluk saya seolah-olah tidak mahu melepaskan saya pergi. "Come let me take you to bed." Dengan berhati-hati saya dukung Elsie bridal style lalu bawa wanita kesayangan saya ke katil. Semasa saya baringkan Elsie nasib baik Elsie tidak meronta.

"P... please don't l... leave me." Saya terkejut apabila Elsie bercakap buat pertama kalinya selepas kejadiaan hitam itu. Selama berminggu saya merindui suara angel saya dan saya mendengarnya lagi.

"I never going to leave you angel. You're mine and always be mine." Bilang saya lalu mengucup lembut dahi Elsie. "Sleep angel." Saya temankan Elsie sehingga Elsie tertidur baru saya keluar dari bilik sebab saya perlu menghubungi seseorang.

Saya masuk ke home office saya lalu menghubungi seseorang yang boleh membantu saya menyembuhkan Elsie dari terus menerus hidup dalam ketakutan. Saya tidak sanggup tengok wanita kesayangan saya setiap malam akan mengalami mimpi ngeri.

BLAKE: Hello.

"Hey Blake, it's me Noah. Sorry for disturbing you at the time like this." Bilang saya.

BLAKE: It's okay Noah. I'm not too busy right now.

"I need your help Blake."

BLAKE: What can I help you Noah?

"I need you help me treat my girl." Bilang saya dengan nada yang lemah. Saya mahu angel saya yang dulu angel saya yang selalu tersenyum untuk saya.

BLAKE: Yea, I heard that she been suffering PTSD. I'm sorry to hear that Noah.

"Thanks Blake. So can you help me?" Tanya saya dengan harapan Blake boleh tolong saya.

BLAKE: Of course I will help you Noah, you're my best friend. Can you bring her tomorrow to meet me?

"Sure, I will bring her tomorrow. Thank you for helping me Blake." Bilang saya. Lega saya bila Blake mahu tolong saya merawat Elsie.

BLAKE: No problem. See you tomorrow Noah, Bye

"Bye." Saya tamatkan talian dengan Blake dengan seyuman lega. Tiba-tiba saya terdengar Elsie menjerit dari bilik.

"Noooo!!!!"

Saya berlari anak naik ke bilik saya dan Elsie kongsi bersama dan saya nampak sedang menagis sambil berpeluk tubuh. Dengan pantas saya pergi mendapatkan Elsie lalu menarik badan Elsie dalam dakapan saya.

"Shh... It's okay angel, no one can hurt you again." Pujuk saya tapi Elsie terus menagis dalam pelukan saya sehingga saya rasa baju saya basah dengan air mata Elsie tapi saya tidak peduli dengan semua itu asalkan angel saya berhenti menagis.

"H... h... he h... hurt... me" Bilang Elsie dengan nada yang teresak-esak. Saya leraikan pelukan Elsie dari saya lalu memandang tepat mata wanita kesayangan saya. Dari mata Elsie saya hanya nampak derita dan kesakitan.

"No one can hurt you anymore angel. I will protect you even with my own life. I love you angel." Akhirnya 3 perkataan keramat itu keluar dari mulut saya setelah sekian lama saya pendam.

"L... love?" Tanya Elsie yang seperti binggung dengan ayat itu.

"Yes angel, I love you. No matter what you're my woman and forever will be mine." Bilang saya kepada Elsie yang tidak berkelip mata dia tengok saya.

"W... w... what is love?" Pertanyaan Elsie membuatkan saya terkedu seketika. Baru saya sedar selama ini Elsie tidak pernah merasa apa itu disayangi dan perkataan 'Love' itu mungkin pertama kali Elsie mendengarnya.

"Love is something very important and very special until you don't want to lose it. With love we can walk together, share our pain and love each other until death apart us. In my world you are my love angel." Bilang saya dengan senyuman kecil.

"How can you love someone broken like me a used tool?" Bilang Elsie lalu berpaling menghadap ke arah lain. Dengan lembut saya pegang dagu Elsie pusing menghadap saya. Satu kucupan mendarat di bibir manis Elsie.

"You are not used tool angel. You are my world, my everything and my love life. No matter what happen to you in the past I won't stop loving you angel." Bilang saya dengan jujur. Elsie hanya diam sahaja tidak terkata-kata tapi saya tahu mungkin semua ni benda baru untuk Elsie yang selama ni tidak pernah merasa apa itu cinta. "Let's go back to sleep angel." Saya baringkan Elsie semula, baru saya hendak bangun tiba-tiba tangan Elsie merangkul erat pinggang saya.

"Please don't leave me. Please stay." Bilang Elsie yang membenamkan muka dia di sebalik pinggang saya. Kelakuan Elsie ini membuatkan angel saya sangat comel.

"I'm not going anywhere angel. I will always stay by your side." Bilang saya sambil membetulkan kedudukan saya agar lebih senang untuk saya memeluk wanita kesayangan saya. "I love you so much my angel." Bisik saya di telinga Elsie.

"Thank you Noah." Tangan Elsie memeluk erat pinggang saya membuatkan saya tersenyum bahagia.

Tanpa saya sedar saya tertidur di samping angel saya. Esok saya kena bawa Elsie berjumpa dengan Blake untuk merawat PTSD yang dihadapi oleh Elsie.


To Be Continued...

Stay Tuned...  

MR BILLIONAIRE AND HIS ANGEL(COMPLETED)Where stories live. Discover now