56%

14.1K 1.5K 73
                                    

"jadi gue tinggal disini sama Lo?"

Iqbaal mengangguk, mereka sudah sampai di penthouse Iqbaal. Mama langsung ke kamar untuk membereskan barang-barang (namakamu)

"Kok bisa? Kita berduaan doang?"

Iqbaal lagi-lagi hanya mengangguk, "aku gak bisa ceritain kenapa kita bisa tinggal bareng,"

"Kok gitu? Gue harus tau lah kenapa gue bisa tinggal sama Lo," ucap (namakamu)

"Udah deh (namakamu), lo Istirahat sana," ucap Genta, (namakamu) hanya mengangguk dan langsung pergi menghampiri mama nya ke kamar

Genta menghampiri Iqbaal yang berjalan ke arah dapur, Genta sebenarnya merasa tidak enak dengan Iqbaal karena (namakamu) lebih banyak berbicara pada nya daripada Iqbaal

"Baal," panggil Genta

"Kenapa?" Tanya Iqbaal sambil menuangkan minum ke dalam gelas

"Gue minta maaf banget sama Lo, gue gak tau kalo (namakamu) bakal inget gue. Gue tau Lo gak nyaman," ucap Genta

Iqbaal meminum air nya dan setelah itu meletakkan gelas nya ke meja dan ia menatap ke arah Genta, "gapapa kali, santai aja. Lagian ini bukan salah Lo, (namakamu) kayak gini juga karena gue jadi Lo gak perlu minta maaf,"

"Tapi tetep aja Baal gue ngerasa gak enak sama Lo," ucap Genta

Iqbaal tertawa kecil, "gue cuma minta Lo bantu (namakamu) selama dia masih amnesia, (namakamu) sekarang cuma mengandalkan orang yang dia ingat,"

Genta mengangguk, "pasti (namakamu) bakal secepatnya ingat sama Lo, (namakamu) pasti bakal ingat semua nya,"

"Mudah-mudahan," ucap Iqbaal

Iqbaal sangat berharap (namakamu) akan mengingat nya dengan waktu dekat

~~~

Malam ini mama masak banyak untuk Iqbaal dan (namakamu), masakan nya hampir semua makanan kesukaan (namakamu)

"Genta kemana?" Tanya (namakamu) membuat Iqbaal menghela napas

"Genta pulang, dia ada urusan," ucap Iqbaal

"Kok gak bilang sama gue?"

"Tadi kan kamu lagi tidur dia juga gak enak mau bangunin kamu, jadi titip salam aja," ucap Iqbaal dibalas anggukan oleh (namakamu)

"Kamu tuh jangan suka ngomongin cowok lain kalo lagi sama Iqbaal (namakamu)," ucap mama yang sepertinya mengerti perasaan Iqbaal

"Emang nya kenapa? (Namakamu) salah?" Tanya (namakamu)

Mama mengangguk, "Iqbaal pac--"

"Gak papa ma, biar (namakamu) ingat dengan sendiri nya," ucap Iqbaal memotong ucapan mama

"Maksud nya apa? Sebenernya Lo siapa?" Tanya (namakamu) menatap Iqbaal yang ada di samping nya

Iqbaal hanya tersenyum kecil, "gak udah dipikirin nanti kepala kamu sakit lagi, sekarang kita makan aja," ucap Iqbaal mencoba mengalihkan obrolan

(Namakamu) menghela napas nya dan mengangguk, mama menyendokan nasi dan lauk untuk (namakamu) sedangkan Iqbaal mengambil nasi dan lauk nya sendiri

Mama menatap Iqbaal yang wajah nya terlihat kecewa, Iqbaal yang tidak sengaja berkontak mata dengan mama hanya tersenyum tipis

"Nanti jangan lupa minum obat nya ya (namakamu)," ucap Iqbaal

"Iya," balas (namakamu)

Dan akhirnya mereka makan malam bersama walaupun Iqbaal selalu menampakkan wajah kecewa

~~~

(Namakamu) mengerutkan kening nya saat ia duduk di sofa ruang tamu, seperti ada yang aneh. Ada sesuatu yang terlintas di kepala nya dan membuat kepala nya terasa sakit

"(Namakamu) kenapa?" Iqbaal yang baru saja dari kamar langsung menghampiri (namakamu) dan memegang tangan gadis itu

"Shh.. kepala gue sakit," lirih (namakamu)

"Kita pindah ke kamar," ucap Iqbaal sambil membantu (namakamu) untuk berdiri

(Namakamu) menggeleng dan melepaskan tangannya dari genggaman Iqbaal, (namakamu) menundukkan kepala nya sambil menutupi wajah nya

"(Namakamu).."

Iqbaal duduk di samping (namakamu) dan langsung memeluk tubuh gadis itu, hati Iqbaal benar-benar sakit saat melihat (namakamu) seperti ini

"Ta-takut Baal, hiks.."

"Sttt.. aku disini, kamu gak perlu takut,"

~~~

(Namakamu) membuka matanya dan ia melihat Iqbaal yang sedang tertidur di samping nya, (namakamu) melebarkan matanya ia ingin sekali marah namun ia hanya bisa diam sambil memandang wajah Iqbaal

(Namakamu) harus nya marah tapi ia hanya bisa diam entah mengapa ia merasa sudah terbiasa seperti ini

"Kenapa?"

(Namakamu) tersentak kaget saat Iqbaal tiba-tiba membuka matanya, Iqbaal tersenyum pada (namakamu)

"Kok Lo bisa tidur di sini?" Tanya (namakamu)

"Maaf kamu pasti kaget, maaf ya?" Iqbaal langsung buru-buru mengubah posisi nya menjadi duduk dan hendak pergi namun (namakamu) menahan tangan Iqbaal

"Kenapa?" Tanya Iqbaal sambil menatap (namakamu)

"Disini aja,"

Iqbaal mengangkat sebelah alis nya bingung, "maksud nya?"

"Gak tau kenapa gue ngerasa udah sering kayak gini, kayak Dejavu tapi gue gak inget sama siapa," ucap (namakamu)

Iqbaal tersenyum kecil, "jadi kamu mau aku tidur lagi?"

(Namakamu) mengangguk ragu, dengan cepat Iqbaal kembali membaringkan tubuh nya di samping (namakamu)

"Pacar Lo gak marah kan?"

Iqbaal menggeleng, "dia baik dan dia gaakan marah kalo aku kayak gini sama kamu,"

(Namakamu) mengerutkan keningnya bingung, "kok gitu?"

Iqbaal hanya diam, lagi-lagi ia bingung harus menjawab apa

"Apa jangan-jangan pacar Lo itu gue?"

~~~

[6] PosesifWhere stories live. Discover now