52% (2)

15.3K 1.4K 88
                                    

(Namakamu) keluar dari kamar mandi dan menemukan Iqbaal yang sedang berbaring di atas kasur sambil menonton tv, (namakamu) berjalan ke arah Iqbaal dan ikuf berbaring disana

"Baal," panggil (namakamu)

"Apa sayang?" Balas Iqbaal

"Tadi kan aku pipis ya, masa ada merah-merahnya kayak darah gitu," ucap (namakamu)

Iqbaal yang tadi berbaring sekarang mengubah posisinya menjadi duduk, "yang ayo ke rumah sakit sekarang!" Pekik Iqbaal

(Namakamu) menahan tangan Iqbaal, "tunggu dulu! Dengerin aku dulu!"

"Apa lagi? Masa kamu 'berdarah' waktu lagi hamil? Kan harusnya enggak," ucap Iqbaal dengan wajah paniknya

"Ih denger dulu! Kemarin aku baca di internet kalau kayak gitu katanya udah mau lahir baby nya," ucap (namakamu)

Iqbaal semakin melebarkan matanya, "Tuhkan sayang! Udah yuk ke rumah sakit aja yuk!"

(Namakamu) menggeleng, "nanti aja Baal, lagian percuma kalo kita ke rumah sakit nanti disuruh pulang dulu sama dokternya. Aku belum ngerasain kontraksi yang sering,"

"Terus gimana? Aku bilang sama Mama ya?" Ucap Iqbaal

(Namakamu) mengangguk, "tapi kamu jangan panik nanti Mama ikutan panik,"

"Tunggu disini sebentat," ucap Iqbaal, ia mengecup kening (namakamu) sekilas sebelum pergi

Tak lama Iqbaal datang bersama dengan Mama, Bunda sedang pergi jadi ia belum bisa menemani (namakamu)

"Kenapa Kak? Sakit perutnya?" Tanya Mama

(Namakamu) menggeleng, "belum terlalu sering Ma,"

"Yaudah nanti kalau udah sering kita ke rumah sakit aja ya," ucap Mama dibalas anggukan oleh (namakamu)

"Kenapa gak sekarang aja sih Ma? Nanti kalo kita gak keburu buat ke rumah sakit gimana?" Tanya Iqbaal masih dengan wajah panik

"Udah kamu jangan panik gitu, (namakamu) bakal baik-baik aja kok. Sekarang kamu harus jagain (namakamu), kayaknya sih ya ssbentar lagi mau lahir lhoo." Ucap Mama diakhiri dengan nada senang diakhir kalimat

Iqbaal tersenyum tipis, "tetap aja Ma, Iqbaal gak bisa nih kalo diam tenang gitu,"

"Kamu tuh harusnya kasih semangat sama (namakamu) sama anak kalian. Mereka kan lagi berjuang," ucap Mama

"Iya Ma," balas Iqbaal

Mama tersenyum, "yaudah Mama ke bawah lagi ya, kalo ada apa-apa panggil aja lagi."

"Iya Ma, makasih ya!" Ucap (namakamu)

Mama mengangguk dan setelah itu keluar dari kamar. (Namakamu) menatap Iqbaal yang masih berdiri dengan wajah datar nya

(Namakamu) menarik pelan tangan Iqbaal agar pria itu duduk di sampingnya, "tuh dengerin kata Mama, jangan panik gitu ah."

"Aku baru pertama kali kayak gini gimana gak panik coba?" Ucap Iqbaal

(Namakamu) tertawa kecil, "sini peluk sini,"

Iqbaal dengan cepat memeluk (namakamu), ia mengecup puncak kepala istrinya dengan sayang

"Baik-baik ya kalian, pokoknya gaada yang boleh pergi!"

~~

Sudah 5 kali (namakamu) keluar-masuk kamar mandi, ia terus memuntahkan isi perutnya padahal hanya cairan bening yang keluar

Iqbaal dengan setia mengantar (namakamu) ke kamar mandi walaupun sedaritadi ia panik namun ia mengingat ucapan Mama. Ia tidak boleh terlihat cemas yang berlebihan, ia harus memberikan semangat pada (namakamu) dan kedua calon anak mereka

[6] PosesifWhere stories live. Discover now