54% (2)

17.4K 1.3K 69
                                    

"Huhhh... huhh..."

"Atur napas nya sayang, harus kuat ya?"

(Namakamu) menganggukkan kepalanya sambil terus mengatur pernapasannya

Hari ini (namakamu) akan melahirkan, Iqbaal sedaritadi terus berada disamping (namakamu) sambil menyemangati wanita itu

"Ayo Buk tarik napas lagi terus kita mulai lagi ya," ucap suster sambil mengelus perut (namakamu)

(Namakamu) mengangguk ia mulai mengatur napasnya kembali

"Ayo Bu kepala bayi nya sudah kelihatan nih," ucap Bidan yang menangani

(Namakamu) menggeleng kecil sambil menangis, ia menatap Iqbaal yang matanya juga sudah memerah, "gak kuat Baal.. hiks.."

Iqbaal menggeleng, "enggak sayang, kamu pasti bisa! Gak boleh nyerah gitu,"

Iqbaal mengecupi kening (namakamu) berkali-kali sambil mengelus rambut (namakamu), tangan kanannya berada di genggaman tangan (namakamu)

"Sakit.. hiks.."

"Bagi rasa sakit kamu sama aku, pukul aku biar gak cuma kamu yang ngerasain sakitnya. Asal kamu jangan nyerah sayang," ucap Iqbaal

"Ayo Bu kita coba sekali lagi ya, coba dorongnya yang keras. Tundukin kepalanya," ucap Bidan dan (namakamu) mengikutinya

"tarik napas lagi Bu," ucap suster
dan (Namakamu) menarik napasnya

(Namakamu) memejamkan matanya mencoba sekuat tenaga untuk melahirkan buah hati mereka

Iqbaal terus berdoa sambil menyemangati (namakamu), ia juga sudah tidak bisa membendung air matanya

"Oekkk... oekkkk.."

"Allhamdulillah,"

(Namakamu) menangis begitupun Iqbaal, Iqbaal mengecup kening (namakamu) cukup lama

"Ayo Bu satu lagi, semangat ya!" Ucap Bidan dibalas anggukan kecil oleh (namakamu)

"Kuat ya sayang," bisik Iqbaal

(Namakamu) mengangguk, ia menarik napas nya kembali dan ia mulai mencoba lagi melahirkan anak mereka

"Ayo Bu sekarang dorong yang kuat ya," ucap Bidan dibalas anggukan oleh (namakamu)

"Huh..."

"Sedikit lagi sayang," bisik Iqbaal

(Namakamu) menggunakan seluruh tenaganya, tangannya terus meremas tangan Iqbaal yang ada digenggamannya

"Oekkkk.... oekk..."

"Allhamdulillah! Selamat ya pak Bu, anaknya semuanya lahir dengan sempurna!" Ucap Bidan

Tangis bahagia (namakamu) sudah pecah, begitu juga dengan Iqbaal. Ia terus mengecupi kening (namakamu)

"Kamu berhasil bawa mereka ke dunia sayang," ucap Iqbaal dengan air mata yang berderai

Iqbaal merapihkan rambut (namakamu) yang berantakan dan mengusap keringat yang ada dipelilis (namakamu)

"Mau peluk mereka.." ucap (namakamu)

"Iya Bu, nih anaknya cantik dan ganteng!" Ucap Suster sambil meletakkan kedua bayi itu di dada (namakamu)

"Di adzanin dulu anaknya pak," ucap Bidan dibalas anggukan oleh Iqbaal

Iqbaal mendekatkan wajahnya diantara kedua bayi itu dan mulai mengadzani mereka

~~

"WELCOME TO THE WORLD TWINS!!"

(Namakamu) tertawa kecil saat memasuki kamar inapnya yang sudah didekor dengan hiasan-hiasan berwarna biru pink

Iqbaal yang mendorong kursi roda (namakamu) juga tersenyum melihat kegembiraan orang-orang disekitarnya

Iqbaal membawa (namakamu) ke atas ranjang, (namakamu) duduk disana. Kedua bayinya juga sudah ada di dalam box bayi yang ada disamping ranjangnya

Mama menghampiri (namakamu) dan memeluknya sambil menangis bahagia, (namakamu) membalas pelukannya sambil menangis juga

"Selamat ya sayang, anak Mama udah jadi ibu ya?" Ucap Mama sambil mencium pipi (namakamu)

"Mama jangan nangis," ucap (namakamu)

"Mama nangis karena bahagia udah punya cucu," ucap Mama sambil tersenyum

Setelah itu Bunda yang memeluk (namakamu), "Selamat ya sayang akhirnya udah jadi orang tua, semoga keluarga kecil kalian selalu diberkahi sama Allah,"

"Amin.. makasih Bunda," ucap (namakamu) sambil membalas pelukkan Bunda

Satu persatu yang ada disana memberikan selamat pada Iqbaal dan (namakamu), mereka semua bahagia

~~

"Kamu pulang aja ya? Biar tidurnya juga nyenyak. Istirahat dulu," ucap (namakamu)

Sekarang di kamar inap hanya ada Iqbaal, (namakamu) dan kedua anak mereka yang lain sudah pulang

Iqbaal menggeleng, "enggak mau, masa kamu ditinggal?"

(Namakamu) tersenyum kecil, "ya gapapa dong kan nanti juga ada suster,"

"Enggak sayang, masa aku ninggalin kalian sih? Ini tuh malam pertama kita jadi orang tua aku gak mau pisah-pisah ah," ucap Iqbaal

(Namakamu) tertawa kecil, ia gemas dengan Iqbaal yang sedaritadi sibuk memperhatikan kedua anak mereka yang sedang tertidur

"Abang mirip kamu ya Bun? Bibirnya gemas!" Ucap Iqbaal

(Namakamu) tersenyum, malam ini ia sangat bahagia

"Eh? Adek gerak-gerak. Kenapa?" Ucap Iqbaal saat anak perempuannya sedikit menggerakkan kepalanya

"Ya gapapa dia mungkin lagi mimpi," ucap (namakamu) asal

Iqbaal terseyum manis sambil menatap (namakamu), "kok jadi mau nangis liatnya ya?"

"Loh kenapa nangis?" Tanya (namakamu)

"Senang banget, akhirnya usaha kita selama ini gak sia-sia. Makasih ya kamu udah berjuang untuk mereka," ucap Iqbaal sambil menghampiri (namakamu) dan duduk disamping wanita itu

(Namakamu) menggenggam tangan Iqbaal sambil tersenyum, "aku kan Ibu mereka, jadi emang itu tugas aku."

"Aku gak tau lagi mau ngomong gimana, keinget waktu tadi kamu bilang udah gak kuat. Aku mau mati aja rasanya," ucap Iqbaal dengan mata yang berkaca-kaca

"Masa gitu?"

"Ya aku ngerasa gak berguna aja, kamu lagi nahan sakit tapi akunya cuma bisa semangatin kamu dengan kata-kata. Kalau bisa aku gantiin kamu, dari awal biar aku aja yang rasain sakitnya," ucap Iqbaal, air matanya sudah mengalir

"Ih Baal jangan ngomong gitu, yang penting kan aku sama mereka gapapa. Jangan nangis ya, udah ah." Ucap (namakamu) sambil mengusap air mata Iqbaal

(Namakamu) terharu, matanya juga berkaca-kaca. Ia memeluk Iqbaal sambil mengusap punggung prianya dengan lembut

~~

Althaf Malik Rafardhan

Allisya Sabiya Rafardhan

[6] PosesifWhere stories live. Discover now