12. Semoga Kita Berjodoh.

1.4K 93 0
                                    

"Za?" tanya Nara saat melihat Aiza masih terdiam seperti memikirkan sesuatu. Fathan yang mendengar Nara bersuara memanggil Aiza, langsung memperhatikan Aiza.

"Gak usah di pikirin." ucap Fathan tiba-tiba sambil ia berdiri dari duduknya dan berjalan ke luar kelas.

"Iya Za, betul kata Fathan. Gak usah di pikirin." ucap Nara.

*****

"Dari mana lo?" tanya Rizky, teman akrab Azka dan Haikal, yang sekelas juga dengan mereka.

"Ketemu gadis berhijab itu" ucap Azka dengan memasang muka bahagia. Haikal yang awalnya tidak peduli, namun merasa tau bahwa siapa yang di bicarakan oleh Azka dan Rizky, Haikal mulai memperhatikannya.

"Hah?" Rizky bingung.

"Dia orangnya benar-benar pantas di sayangi semua orang. Lembut, terus polos gitu. Cara bicaranya bikin orang mau terus dengar dia ngomong." ucap Azka Antusias, yang semakin membuat Rizky bingung. Rizky seperti tau siapa yang di bicarakan teman barunya ini.

"Siapa namanya?" akhirnya Rizky bertanya, karena rasa penasarannya sudah tidak bisa di tahan.

"Namanya Aiza, Lo tau?" jawan Azka polos.

"Loh itu kan-

"Apa? Jangan bilang lo suka!" ucap Azka memotong Rizky berbicara.

"Gue belum selesai bicara!" ucap Rizky kesal.

"Terus apa?" tanya Azka.

"Aiza tu adeknya tu orang." ucap Rizky sambil menunjuk Haikal. Yang di tunjuk hanya pura-pura seperti tidak memperhatikan, padahal ia sedari tadi tau semuanya.

"Adek lo Kal?" tanya Azka.

"Siapa?" Haikal kembali bertanya, pura-pura tidak mengetahui apapun.

"Aiza, Adek lo?" tanya Azka sekali lagi.

"Iya." jawab Haikal cuek, tanpa melihat ekspresi Azka yang sudah kesal setengah mampus.

"Kenapa lo waktu itu gak bilang! Jadi gue tinggal nanya lo Kal." ucap Azka masih kesal.

"Lo ribet." balas Haikal cuek.

"Hahaha. Dia emang gitu Ka. Gak peduli apapun, kecuali itu menyangkut keluarganya, dia maju paling depan." ucap Rizky.

"Jadi lo tau si Aiza kan?" tanya Azka pada Rizky yang di balas Rizky dengan anggukan saja.

"Jadi lo tau gimana orangnya lebih jelas?" tanya Azka lagi.

"Bukannya lo sudah tau?" tanya Rizky balik.

"Yang lebih jelas." Azka menegaskan.

"Oh. Aiza orangnya ya gitu, kayak yang lo bilang tadi. Cuma kasian dia itu, selalu di ganggu sama cowo di sekolah ini. Di kejar-kajar." jawab Rizky.

"Beneran?" tanya Azka.

"Iyalah beneran. Lo jangan begitu. Nambah beban dia nanti. Dia tu kayak gak tega buat nolak orang, soalnya kalau ada yang nembak dia, pasti orang itu kelai sama cowo yang lainnya, yang suka sama Aiza juga." balas Rizky "Oh iya tadi lo ngapain ketemu Aiza?" tanya Rizky.

Maaf, Saya Menyimpan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang