17. Pacar lo?

1.3K 78 8
                                    

"Assalamu'alaykum." salam Aiza pada saat ia sampai di depan pintu kelas.ko

"Wa'alaykumussalam." jawab teman-teman Aiza yang sudah berada di dalam kelas. Aiza mamasuki kelas dengan senyum manis miliknya, yang tak pernah lepas dari bibir tipisnya.

"Heran gue, cantik banget jadi cewe." ucap Galih, pada Randa yang duduk di sampingnya.

"Iya dia cantik banget. Sholehah pula. Gak salah Brian sama Genta sampai kelai karena dia." jawab Randa. "Lo juga suka sama dia kan?" lanjut Randa pada Galih.

"Iya. Tapi gue sadar diri, dia terlalu MasyaAllah, untuk gue yang SubhanaAllah." ucap Galih sambil terus melihat Aiza yang saat ini sedang berbicara dengan Nara.

"Dapat kata-kata dari mana lo?" tanya Randa.

"Quotes di Instagram." jawab Galih tanpa membuang perhatiannya dari Aiza.

"Bangke! Gue kira dapat dari otak lo."

****

"Aiza masuk kelas jadi silau ya." ucap Nara.

"Iya sampai mata gue sakit." jawab Elea.

"Nara sama Ele lebay!" ucap Aiza sambil duduk di bangku samping Nara.

"Tapi benar deh Za, lo masuk kelas tu ya, silau banget, terus hawanya jadi sejuk." ucap Nara.

"Iya Za, kayak gue." ucap Elea percaya diri.

"Yang ada lo datang, semuanya jadi gelap, terus hawanya panas." ucap Nara dengan nada sewot.

"Lo dendam sama gue ya Ra?" tanya Elea.

"Iya gue dendam banget sama lo." balas Nara nyolot.

"Sudah Le.. Nar.. Malu tuh di liatin teman sekelas." ucap Aura melerai Nara dan Elea.

"Ele kan gak punya malu Za." balas Nara kesal.

"Eh eh Fathan datang." ucap Elea tidak mendengarkan ucapan Nara.

"Kenapa muka lo? Tambah hari, tambah datar, kayak tembok!" ucap Nara sambil melihat Fathan yang berjalan menuju bangkunya, sebelah Elea.

"Gak boleh gitu Ra! Fathan tetap ganteng tau!" balas Elea pelan, dan hanya di dengar Elea dan Aiza.

"Za." panggil Fathan saat sudah duduk di bangkunya.

"Iya Fathan? Kenapa?" balas Aura dengan lembut.

"Pulang sekolah temanin gue." ucap Fathan sambil melihat mata coklat Aiza, namun saat Aiza mengalihkan tatapannya, ia juga mengubah parhatiannya ke handphone yang di pegang. Pertanyaan Fathan tadi membuat Aiza, Nara dan Elea bingung, pasalnya seorang Fathan yang dingin, bisa juga berbicara seperti itu.

"Kalau Aiza boleh tau, kemana ya Than?" tanya Aiza pelan.

"Daftar sekolah, Aura." ucap Fathan masih dengan menatap handphonenya.

"Loh sudah-

"Nanyanya nanti aja." ucap Fathan memotong ucapan Aiza, yang di balas Aiza dengan anggukan kepala. "Jadi lo mau nemenin gue?" tanya Fathan, kali ini menatap Aiza seperti memohon.

"Iya, Aiza mau." balas Aiza lembut sambil tersenyum manis.

'Ya Allah, kenapa hanya menemani Fathan mendaftarkan Aura sekolah, Aiza jadi deg deg-an gini? Aiza kenapa Ya Allah.' Batin Aiza.

Maaf, Saya Menyimpan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang