5. Bakuchi Dancer

716 90 4
                                    

Gintama copyright Sorachi Hideaki

Bakuchi Dancer by DOES

Tema Utama : Changing Destiny

Sub tema : Back to the Past

Genre : Fantasy / Romance

Kategori : Cerita Pendek

Setting : Gintama Movie 2 : Kanketsu-hen - Yorozuya yo Eien Nare

Pair : HijiGin/Hijikata Toshiro x Sakata Gintoki
slight
TakaGin/Takasugi Shinsuke x Sakata Gintoki

Warning : yaoi, BL, boyxboy, breaking the walls

*

*

*

Paska kejadian semalam, Gintoki jadi sering sadar akan kehadiran si paman 'Hijiki' di sekitarnya. Sesekali ia mencuri pandang ke pria jangkung itu yang dibalas senyuman atau seringaian, berakhir dengan dirinya yang membuang muka atau marah-marah dengan wajah sedikit merona.

Seperti saat ini, Gintoki selalu mendapat tugas untuk menyiapkan makan bagi seluruh anggota Joui. Tentunya dibantu oleh beberapa orang juga. Karena Gintoki satu-satunya yang pandai memasak dan bahan pangan selalu tersedia dengan koneksi Tatsuma, jadi mereka tidak sampai kelaparan. Disaat sedang memasak begini, tanpa mengenakan jubah putihnya, Gintoki dapat merasakan sepasang iris biru dari pria di belakangnya yang memandang dengan intens seraya bersandar pada pilar rumah. Sebisa mungkin ia mengacuhkan atau konsentrasinya untuk membuat makanan dengan porsi yang sangat banyak bisa berantakan.

Hijikata begitu menikmati pemandangan di depannya. Rasanya sudah sangat lama sekali ia bisa melihat sosok Gintoki yang memasak. Siapa yang menyangka si keriting berwajah bodoh itu sangat pandai dalam mengolah bahan makanan? Awalnya ia tidak percaya sampai akhirnya lidahnya menyicipi sendiri masakan buatan Gintoki dan harus ia akui bahwa itu sangat enak.

"Apa yang kau lakukan?" Hijikata baru saja bangun dari futon yang ada di kamar Gintoki. Malam tadi si gadis Cina menginap di rumah nona gorila dan pemuda berkacamata, jadi ia bisa menghabiskan malam bersama kekasihnya. Saat pagi datang, ia harus terpaku di depan pintu dapur rumah Gintoki ketika melihat kekasihnya sedang memasak. Hal yang membuatnya terkejut tak hanya itu, tapi karena si keriting itu memakai apron merah muda dengan rok renda mengembang.

"Apa kau buta? Aku sedang membuat sarapan."

"Tidak, tidak, tidak. Kau? Memasak? Kau ingin meracuniku? Kesurupan Stand macam-UWOOOH!" Hijikata menghindar cepat ketika sebuah pisau dapur hampir menusuk kepalanya dan kini menancap dengan cantik di dinding belakangnya. Wajahnya memucat.

"Oi, kau mau kujadikan menu sarapan juga? Mau kucincang dan jadi pelengkap di sup miso ini?"

Pria berambut hitam menggeleng cepat dengan wajah yang masih pucat.

"Segera cuci wajahmu dan bersiap, Nikotin Bodoh."

Secepat kilat ia menuruti perintah kekasihnya. Hari ini ia bisa sedikit bersantai karena dirinya sedang libur. Setelah mencuci wajah dan mengganti yukata hitamnya, ia kembali ke ruang tengah dan mendapati semua menu sarapan telah tersedia di atas meja, semangkuk nasi hangat bertabur nori, sup miso, ikan bakar dan Tsukemono (acar).

Hijikata meneguk saliva melihatnya, tidak menyangka seorang pemalas seperti Gintoki dapat memasak dengan aroma yang menggugah selera begini. Ia mencari-cari benda favoritnya namun nihil.

"Tidak ada mayones untukmu sebelum kau memuji masakanku yang kau ragukan." Gintoki menyeringai menyebalkan dengan sebotol mayones yang ia genggam sebagai sandera.

Damai dan Kehancuran Adalah Dua Sisi Koin yang Sama Kde žijí příběhy. Začni objevovat