6. Beautiful Days

681 91 3
                                    

Gintama copyright Sorachi Hideaki

Beautiful Days by OKAMOTO'S

Tema Utama : Changing Destiny

Sub tema : Back to the Past

Genre : Fantasy / Romance

Kategori : Cerita Pendek

Setting : Gintama Movie 2 : Kanketsu-hen – Yorozuya yo Eien Nare

Pair : HijiGin/Hijikata Toshiro x Sakata Gintoki
slight
TakaGin/Takasugi Shinsuke x Sakata Gintoki

Warning : yaoi, BL, boyxboy, breaking the walls

*

*

*

Hijikata melewati ruang dan waktu menuju ke masanya di 15 tahun mendatang. Namun perjalanan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Perasaan terombang-ambing dan rasa mual masih tetap ada, tapi beberapa ingatan baru merangsek masuk ke dalam otaknya. Tidak kuat dengan fenomena ini, ia merasa mulai kehilangan kesadaran. Napasnya mulai sesak dan pandangannya mulai memudar. Samar-samar ia mendengar suara yang dikenalnya.

"... jikata ... Hiji ...."

Seseorang memanggil namanya, seperti suara Gintoki. Benarkah itu Gintoki? Ia tidak bisa meraih kesadarannya dengan jelas. Pandangannya mengabur tapi sekilas ia bisa melihat sosok kekasihnya yang memandang khawatir. Pria bermata merah itu memancarkan ekspresi panik.

Mungkin ini mimpi. Hampir tidak pernah ia ingat saat Gintoki panik kecuali dikejar penagih hutang. Pasalnya si keriting itu acuh tak acuh akan sekitarnya bahkan terhadap kekasihnya sendiri. Membayangkan kekasihnya panik karena mengkhawatirkan Hijikata dirasa cukup menyenangkan.

Pada akhirnya Hijikata menyerah pada kegelapan. Rasanya ia ingin tidur yang lama.

*

*

*

Dari balik kelopak matanya yang terpejam, samar-samar ia bisa merasakan cahaya matahari. Cukup silau untuk matanya yang terasa berat. Tapi otaknya kini memerintahkan untuk membuka mata karena kesadarannya yang kembali. Perlahan ia perhatikan sekitarnya, kamar tradisional yang sederhana dan cukup luas. Hijikata berbaring di atas futon tebal. Saat akan menggerakkan tangannya, ada sesuatu yang mengganjal pada pergelangan tangan kirinya, sebuah infus tertancap di sana. Selang berisi cairan bening terhubung dengan botol infus yang tak jauh dari sisi kepalanya, menggantung pada penahan besi.

Saat akan bangkit, rasa pusing menyerang kepalanya. Meringis, pria berambut hitam itu menyerah dan kembali berbaring dengan tenang. Tangan kanannya memijit keningnya pelan, mencoba mengusir rasa pusing.

Ia mencoba mengingat hal terakhir yang dilakukannya. Hijikata kembali melakukan perjalanan waktu ke asalnya, namun karena efek kali ini terasa lebih berat, ia kehilangan kesadaran. Bagaimana dengan dunianya kini? Apakah ia berhasil mencegah Gintoki mati karena kutukan Kodoku? Lalu bagaimana dengan wabah putih itu?

Belum sempat ia bangkit dari posisi berbaring, pintu shoji kamarnya terbuka. Iris birunya terbelalak kaget ketika melihat sosok yang ada di hadapannya.

"Gin ...."

"Oh, kau sudah sadar?"

Kekasihnya, Gintoki, berdiri di hadapannya sambil membawa nampan berisi mangkuk di atasnya. Pria berambut perak itu mengenakan kimono putih dengan motif kotak-kotak biru pada ujung lengan dan bagian bawah, dia berjalan mendekat ke arahnya lalu menaruh nampan tadi di dekat futon. Tangan putih itu kini menyentuh dahi Hijikata.

Damai dan Kehancuran Adalah Dua Sisi Koin yang Sama Where stories live. Discover now