Jeanne dan Jane

238 14 0
                                    

Peringatan : Alternate Universe alias AU, gak jelas, kemungkinan butuh perbaikan, masih pemula, dsb.

.

.

.

.


"Strength lies in differences, not in similiarities,"-Stephen Covey



Selamat membaca!



"Tapi aku bohong,"

Blegaar!Bruk!

Suara dentuman kembali terdengar dari kantor Agensi. Seperti rutinitas harian, Dazai kembali terkena hantaman dari rekan kerjanya, Kunikida Doppo akibat berita bohong yang ia utarakan.

Atsushi hanya bisa menghela nafas dan kembali melanjutkan pekerjaan. Hari ini, Dazai berbohong soal eksistensi pena tahan air yang harganya cukup mahal di toko buku. Terdengar konyol, namun tetap saja pria berkacamata itu percaya.

Ia mengalihkan pandangan ke arah Jane Watson dan servant*nya Jeanne Alter* yang tengah berdiskusi.

"Jeanne, kita berdua akan pergi ke kediaman Lord El Melloi II* untuk mengambil sampel nanti sore. " 

"Tu.... Tunggu dulu?!? Ke tempat pria aneh itu? Ke....kenapa kau baru beritahu aku sekarang?!?" wanita bersurai krem pucat itu menjawab dengan raut kesal.

"Aku barusan saja ditelpon beli-"

Bletar!

"Oi, pintunya jangan dibanting." Kunikida melampiaskan kekesalan sambil mengecek kerapihan bajunya.

Jeanne pergi meninggalkan masternya di Agensi, dan melenggang entah kemana.

"Master... Sebagai gantinya, belikan aku ramen semangkok penuh," sejenak dragon witch* itu meninggikan nada sebelum benar-benar meninggalkan kantor.

"Apa kau baik-baik saja, Watson-san?" Kyouka tampak memberi segelas teh hangat untuk menenangkan suasana tegang yang baru saja terjadi.

"Ah... Izumi-san, aku tidak apa-apa. Jeanne sering seperti itu, aku minta maaf ya. Ah, terima kasih banyak," ucapannya terdengar formal dan halus untuk ukuran seorang yang dipanggil Master*.

"Sama-sama,"

Jane menyeruput teh yang diberikan dengan perlahan. Kunikida telah kembali ke mejanya dan Dazai hanya bisa meringis menahan sakit. 

"Jeanne dan Kunikida itu 11:12 ya,"

"Diam kau, Dazai."

"Aaah... Kunikida-kun tidak bisa diajak bercanda~"

Trek

Jane meletakkan sekotak kecil krim untuk luka diatas meja Dazai. "Pakailah, sebelum bekas lukamu tambah parah." lalu ia pergi mencetak hasil laporan.

".........."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setitik embun dibalik saljuWhere stories live. Discover now