Dua sisi

73 6 2
                                    

Disclaimer : BSD adalah milik Harukawa Sango sensei dan Kafka Asagiri sensei. Serial Fate adalah milik Nasuverse dan Kinoko Nasu sensei beserta cabang-cabangnya (Lord El Melloi II case files adalah milik Sanda Makoto dan Mineji Sakamoto). Kesamaan karakter, latar, dan tempat hanyalah kebetulan semata dan untuk keperluan fanfiksi. Cerita bersifat AU (Alternate Universe). Akan dilakukan perbaikan EYD kedepannya. (semua sumber gambar di cerita ini adalah milik dari pemilik gambar tersebut hanya digunakan sebagai ilustrasi)

.

.

Selamat membaca!

.

.

"Rapat kali ini membahas soal pilar... tidak kusangka para guardian lain akan terlibat," Oda memberi komentar pada majikannya setelah melihat beberapa dokumen hasil penyelidikan. "Suzuka-san juga telah bergerak sesuai perintah bersama Tomoe-san." sambungnya. Tuannya tidak terkejut mendengar kabar ini, tapi perasaan bersalah hadir di benaknya.

"Apa aku membuat kesalahan kali ini..." nada suara wanita itu merendah dan ia mulai menutupi wajahnya. Ketika melihatnya bersedih, pria penyuka kari itu mengelus pelan kepalanya. "Percayalah, master. Semua akan baik-baik saja." berusaha meyakinkan, Oda mengahadapkan wajah Jane kearahnya. "Jika terjadi sesuatu, kami semua akan membantu, termasuk Clock Tower dan Sigma-san." Jane terdiam sesaat dan mulai merubah sikapnya kembali seolah tidak terjadi apa-apa. "Ah, Oda-san ini...."

"Jane Watson, datang melapor," ia memberikan tanda kehadiran dan memasuki ruang rapat, disana sendiri sudah ada beberapa orang yang berseragam sama seperti dirinya. Odasakunosuke, salah satu servant sekaligus familiar dari Jane menatap sekelilingnya. Familiar sendiri memiliki bermacam-macam bentuk, tidak hanya sebatas wujud manusia atau mahluk mistis yang menjadi servant, bisa juga mahluk atau bentukan lain yang memiliki energi khusus.

"Odasakunosuke-san! Lama tidak berjumpa," seseorang memanggilnya dengan nada ceria. Tak lain dan tak bukan, orang itu adalah Suzuka Gozen, servant yang dipanggil oleh Counter Force. "Ah, Suzuka-san. Sudah lama tidak berjumpa,"

"Sepertinya kau baik-baik saja, syukurlah. Watson-san juga terlihat sehat. Ah, aku benar-benar merindukan masakan Emiya-san..."

"Kau sudah lapar jam segini? Tidak kusangka. Setelah rapat, seperti biasa dia akan menyajikan makan malam."

"Iya sih... Eh, kau melihat dimana Enkidu? Kukira dia bersamamu tadi,"

"Enki? Oh, dia tadi pergi memanggil tuan Charlie setelah makan cemilan di kantin."

"Begitu rupanya..."

***

Sementara itu, Agatha tengah menghadiri perjamuan penting dengan para petinggi kerajaan Inggris bersama para komandan organisasi. Bibirnya menyesap segelas martini yang dibawakan oleh para pelayan. Sejujurnya ia terlalu lelah menghadiri acara, tapi apa mau dikata, relasi dan permintaan mereka amatlah penting.

"Pestanya menyenangkan?" seorang pria bertanya padanya. Agatha mendapati rekannya, sir Arthur Conan Doyle tengah menenggak wine dengan tatapan berat.

"Kau mengantuk, Arthur." komentar jenderal itu dengan nada jengah disela kalimatnya.

"Tatapanmu tajam seperti biasa. Aku memang ingin istirahat setelah pesta, hari ini cukup melelahkan."

"Begitu rupanya,"

"... bagaimana kondisinya?"

"Ah, dia? Anak itu ke kantor pusat menangani masalah pilar."

Setitik embun dibalik saljuWhere stories live. Discover now