Kiamat kecil bagiku

51 10 0
                                    

Happy reading 😊..
-
-
-

3 hari setelah kejadian kemarin malam, Juna dan Rachel kini seakan tidak saling mengenal. Walau mereka berada pada ruang dan tempat yang sama, mereka hanya sama-sama diam. Seperti sekarang, mereka semua tengah berada dirumah Twins Rafa dan Raka, mereka mengadakan acara kecil-kecilan.

Rachel pov

3 hari, setelah moment peluk-pelukan Juna dan gadis itu. Aku dan Juna seakan tidak saling kenal, aku punya alasan kenapa aku diam in dia.
Tapi, Juna? bilang maaf aja gak pernah, chat juga enggak, secepat itu kah dia bosan, atau memang aku hanya pelampiasan.
Setelah kekasih nya datang lagi, dan meminta maaf. Juna luluh gitu aja sama gadis itu, aku maklumi keputusan Juna, gadis itu memang lebih dari segala-gala nya dari ku.

Apa dilubuk hati nya gak ada rasa bersalah sedikit pun?

Aku selalu berharap semua ini hanya mimpi buruk, tapi inilah kenyataan nya. Juna memilih dia.

Ka kevin juga bilang kalau Juna akan tunangan sama gadis itu, ka kevin bilang gadis itu bernama Fika.
Jangan tanya sakit nya kaya gimana?
Merasakan kehilangan untuk yang sekian kali nya, rasa sakit ini datang lagi.

Tapi aku beruntung memiliki teman rasa keluarga seperti mereka, Luna, Tasya, Melly, rafa raka, tentu saja ka kevin juga.
Mereka selalu support, mereka tak pernah mengungkit masalah kami. Juna?  Dia enjoy aja bareng ka twins dan ka kevin, seakan gak terjadi apa-apa.

Saat ini, sedang ada acara kecil-kecilan di rumah Rafa Raka, bakar-bakar jagung.
Kami sekarang sudah menyiapkan bahan-bahan nya. Satu orang yang kurang, Juna. Pria itu belum datang.
Kenapa aku mencarinya?
Entahlah.

"Bara nya udah siap"tanya ku pada Rafa.

"Udah"

Aku, Melly, Luna dan Tasya. Kami berdiri dan hendak mengambil jagung.
"Cewek-cewek duduk manis aja, biar kita yang nyiapin" Ucap Raka

"Emangnya bisa"

"Ya iyalah, ini mah kecil"ucap Rafa mengenteng kan.

"Yakin gak gosong"

"Yakin"

"Yaudah silahkan, lagian kita seneng. Jadi tangan kita gak kena arang, item"ucap Melly dan mengelus tangannya sendiri.

"Silahkan nikmati malam ini kalian, nanti kalo jagung nya udah matang kita bawain" ucap ka Kevin

"Makasih ka kev, dan my twins"ucap ku dan tertawa kecil.

Mereka bertiga pun pergi, kami pun merapat duduk, siap memulai gosip terkini,terpercaya dan akurat.
Berbagai macam topik yang kami bicarakan, hingga pembicaraan kami sampai pada Melly dan Raka.

"Gimana mel, tadi kencan lo bareng Raka"Tanyaku pada Melly.
Tadi sore Raka mengajak Melly jalan. Padahal tadi nya cuman Raka dan Melly saja yang tau. Tapi karena mulut Melly yang gak bisa dikontrol, jadi kita semuanya jadi tau, kalo mereka mau jalan bareng.

Dan sekarang terlihat senyum diwajah Melly.
"Kalian tau, tadi Raka..  Chel.. !"
Melly menunjuk sesuatu, otomatis aku dll menoleh kearah yang Melly tunjuk tadi.

Benar saja, didepan kami kini berdiri seorang pria dan gadis. Gadis itu menggandeng tangan pria tersebut. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

"Hay, malam"

"Lo baru dateng Jun"ucap ka Kevin yang datang bersama Rafa Raka tak lupa juga jagung bakar yang sudah siap santap.

Kita semua kini duduk di kursi taman belakang si twins, karena taman nya yang cukup luas. Aku hanya menunduk, sedangkan Tasya, Melly dan Luna malah sibuk berbisik sesuatu. Dan menatap tajam kearah gadis yang dibawa Juna tadi.

"Iya nih, gue tadi nungguin dia lama"Ucap Juna

"Eh, apaan aku gak lama loh ya. Kamu yang lama jemput"Bantah gadis di samping nya itu

"Iya iya aku salah"Ucap Juna

"Jadi, ini calon tunangan lo"tanya Raka.

Juna tersenyum
"Iya, kenalin nama nya Fika"

"Fik, kenalin ini Kevin, yang kembar Rafa sama Raka, Luna, Tasya, Melly dan"Juna menjeda ucapan nya.

"Ini namanya Rachel, adik nya kevin"
Aku hanya tersenyum getir, segampang itu kah Jun?

"Fika"ucap nya ramah.

"Senang bertemu dengan kalian"ucap nya lagi.

Hening, tak ada yang memulai percakapan.

"Itu, jagungnya gak dingin di diemin"ucap Tasya polos.

Kami hanya terkekeh.
"Iya, kita gak nungguin siapa-siapa lagi kan. Jadi boleh dimakan? "tanya Melly.

"Iya sayang"Ucap Raka.

Otomatis kami menatap aneh kearah Melly dan Raka. Apa maksud nya, Raka manggil Melly dengan panggilan sayang.

"Kalian"ucap Rafa

Raka hanya cengengesan
"Kita udah Jadian"

Krik krik..

Pletak..

Rafa menjitak kepala saudara kembar nya itu.
"Aduh, lo kenapa raf" Rafa mengelus-ngelus kepalanya.

"Apa arti nya gue sebagai kembaran lo.  Lo gak cerita sama gue, kita tuh sedih seneng bareng-bareng"

"Kumat lagi penyakit nya mendramatis"

"Gue serius"

"Terserah deh Raf haha. Gue ambil gitar dulu"

Aku hanya tersenyum melihat kelakuan, si kembar itu.
"Gila lo Mel, lo gak kasih tau kita"

"Gue tadi baru mau kasih tau kalian, terus Juna tadi dateng, jadinya gue ke jeda ngomong nya. Terus gue gak ingat buat nyambung lagi"

"Kenapa emang kalo ada gue, perasaan gue gak ada masalah"kali ini Juna yang bicara.

Luna, Tasya, dan Melly menampilkan muka tak suka pada Juna. Aku hanya membuang muka kearah lain.

Dia masih tanya kenapa?

Raka datang dengan membawa gitar.
"Yey, nyanyi" Melly mendekat duduk disamping Rafa.

"Lagu apa"

"Gue tau kunci gitar nya cuman Kiamat kecil bagiku lagu Aldi Maldini"

"1 lagu doang"

"Iya"

Terdengar suara petikan gitar, meruntai sebuah nada. Kami pun bernyanyi bersama.

Pernah jalani kisah berdua 🎶

Dengan seorang yang selalu ku damba🎶

Tapi akhirnya kini dia telah berdua

Mungkin dia telah melupakanku 🎶

Sial banget. Kenapa lirik jadi pas sama yang aku rasain sekarang.

Rasa ini menyiksa ku menyiksa setengah mati🎶

Kadang ingin ku akhiri ini sampai disini🎶

Tak terbayang apa jadi nya🎶

Bila mungkin kamu bahagia tapi bukan bersama diri ku🎶

Ini kiamat kecil bagi ku🎶

Mungkin Fika yang terbaik buat kamu Jun. Semoga kamu bahagia.
Mungkin aku terlalu mendalami isi lagu nya.

"Gue ketoilet dulu"ucapku kepada mereka, dada ku terasa sesak.
Aku pun pergi ke toilet, menumpah kan semua isak tangis, yang sudah mulai tadi aku tahan.










Maaf kan typo 😊
Jangan lupa voment 😁
Makasih yang udah mau baca, cerita asal-asalan ini 😂

BUM ( REVISI )Where stories live. Discover now