O8.

3.3K 438 78
                                    

Berapa kalipun orang lihat langsung tau lah siapa ini wanita cantik yang sedang jalan ke arah Fakultas Teknik. Gayanya anggun, cantik, kelihatan dewasa dengan setelan mewahnya.

Bisik bisik orang tentang sosok ini pun semakin menjadi. Ditambah cowok yang digadang gadang sebagai cogannya teknik baru aja keluar kelas dan senyum ke aran cewek tadi.

"Wah, Irene?"

"Iya, Tae. Ada waktu?"

Taehyung seakan lupa, bahwa dia kini tak sendiri.

:

Kedai kopi depan kampus jadi tempat keduanya duduk. Wanita sebening Irene memang sulit untuk ditolak, sekalipun oleh Taehyung yang jelas jelas berpasangan.

Kilahnya hanya mengobrol santai, namun kini duduknya semakin merapat. Katakanlah Taehyung berengsek, namun mana bisa dia mengabaikan gebetan masa lalunya ini.

Sebelum beralih pada Jisoo memang Taehyung gencar sekali mendekati wanita ini. Ya siapa sih yang ga mau sama yang semacam Irene? Sayangnya mau mengejar sejauh apapun, Irene kala itu milik Mino.

"Jadi, gimana Mino?"

"Ehm," jeda cukup lama dari Irene, namun dasarnya Taehyung dia mana ngerti situasi. "Mino udah ga sama aku lagi."

Wah aku kamuan nih.

"Wah, gitu ya?" Jemari Taehyung mengusap pelan surai Irene berusaha menenangkan wanita itu. Ya setidaknya dia tau kalau dia ini nanyain sesuatu yang gak enak.

"Kamu sendiri, sekarang gimana?"

"Seperti yang kamu lihat, aku gimana?"

"Kamu terlihat sendiri."

"Ya aku emang sendiri." Oke salahkan otak Taehyung. Dia ga ngerti kodean wanita cantik di depannya. Jawaban Taehyung tentu saja membuat Irene senang bukan main.

Bukan tidak tahu, namun menutup telinga dan mata bahwa sejatinya Irene ngerti kini Taehyung tengah menjalin kasih dengan Jisoo. Namun bukan tipe Irene sekali jika menyerah sebelum mencoba.

:

Keduanya menjadi kerap terlihat bersama. Bahkan Irene tidak segan untuk datang ke mantan kampusnya itu hanya untuk menemui Taehyung.

"Taehyung, lu yakin dia kaga ada sengaja emang mau nemuin lu?" Sungjae, duduk berdua dengan Taehyung di kantin.

"Enggak lah, dia kan ada urusan sama Prof. Kum."

"Lah iya Tae—"

"Udah ye, gua parkiran dulu. Irene udah di sana."

"Padahal Jisoo pendadaran hari ini. Bangsat juga Taehyung."

Jisoo tidak bodoh, dia tahu. Selama dia sibuk mengejar skripsinya tiga bulan terakhir Taehyung asik dengan Irene. Seharusnya Taehyung ikut sibuk dengan skripsinya jadi bisa lulus bersama.

Jisoo juga bukan yang tidak mau mempertahankan, dia sudah berusaha menyisakan waktunya untuk membawa Taehyung kembali. Tapi kapanpun ajakan Jisoo untuk bertemu tidak pernah dikabulkan oleh Taehyung. Kilahnya banyak yang harus dikerjakan buat skripsinya. Sejatinya Taehyung hanya duduk di salah satu restoran menemani Irene makan siang, sesekali ikut menyantap makanan.

Jadi kini Jisoo diam, bahkan hanya memberikan pesan singkat bahwa hari ini dia sukses pendadaran. Lagipula, memang masih mau Taehyung membaca pesannya? Lucu sekali kelakuan pacarnya itu.

"Selamat Jisoo!" Ucapan selamat di berikan pada Jisoo dari seluruh teman dekatnya.

Tak ada yang menyangka bahwa Taehyung tak hadir di sana. Sebagian berfikir Taehyung dan Jisoo sudah berpisah karena lebih memilih menemani wanita lain untuk makan siang.

"Aku langsung pulang ya!" Jisoo melangkahkan kakinya menuju basement tempat ia meninggalkan mobilnya. Tanpa dia tau Taehyung telah menunggu di sana.

"Jadi gini? Asik ya dapet bunga dari cowok lain."

Taehyung ini kenapa? Kok ada di sini pula pikir Jisoo.

"Diem aja kan? Katanya lo sibuk skripsi, ternyata sibuk ngegatelin cowok lain?"

Kening Jisoo berkerut, kedua tangannya menggenggam erat tangkai bunga pemberian teman temannya. Matanya berkaca kaca.

"Minggir, aku ga mau berantem Tet." Nadanya masih lembut. Dia melewati Taehyung begitu saja dan berjalan ke arah mobilnya.

"Lo mau apa sih Jis? Mau udahan? Udah punya cowok baru yang bisa ngasih bunga?"

Jisoo berbalik dan menemukan Taehyung dengan wajah dingin. Benar benar buka seperti Taehyungnya. Bahkan menggunakan kata ganti lo-gua.

"Aku capek Taehyung, aku habis selesai pendadaran. Kamu dulu udah janji mau nemenin aku pendadaran, tapi sekarang kamu baca pesanku aja enggak." Jisoo menghela nafas berat, lalu menatap Taehyung dengan senyumnya.

"Irene tadi minta anter makan siang ya? Dan ini bunga dari temen temen bukan dari cowok. Kamu, kalau emang mau udahan. Yaudah, ini aku kembaliin." Jisoo melepas kalung dengan liontin cincinnya lalu mengembalikan pada Taehyung.

Jujur saja, Jisoo lelah dengan semua omongan orang yang berkata Taehyung dan Irene ini loh itu loh. Dan ditambah Jisoo dan Taehyung sendiri memang ga pernah ketemu. Kini ketemu dan Taehyung mudahnya berkata macam macam.

"Aku pergi."

•••

End.

Maacih semuanya yang udah membaca tulisan ku yang ga jelas ini.

Kalian ini luar biasaaa.

Doakan aku bisa bikin karya karya lain yaaa.





























































































Tapi kayaknya gak beneran ending 😂

Bisa iya, bisa enggak. 😶



Aku,

Nymph 👹

【 Gunnen - VSOO 】Where stories live. Discover now