7 • Daddy?

31.7K 2.6K 120
                                    


"Huwaa!! Jangan sakiti mereka, Daddy! HAA!!" Jungkook memeluk kaki Taehyung yang sudah bangkit dan hendak melakukan sesuatu kepada kedua sahabatnya.

Hening melanda.

"Apa tadi kau bilang?" tanya Taehyung sembari mengangkat tubuh Jungkook untuk duduk diatas ranjang UKS.

"Jangan sakiti mereka, hiks."

"No no, setelah itu?"

Jungkook merutuki dirinya sendiri dalam hati. Bagaimana bisa ia mengucapkan kata laknat itu?

"D-Daddy." lirih Jungkook dengan wajah memerah sempurna.

Taehyung menyeringai senang,

"Kalian bebas." ucapnya pada Lisa dan Bambam yang masih membeku.

"Oh iya, tolong tinggalkan kami berdua saja disini."

Menelan ludah gugup, Jungkook merasa dirinya ada di neraka saat semuanya keluar. Terlebih lagi, Bambam sempat memberikan kode 'selamat bersenang-senang' dengan mulutnya.

"Jadi..."

Taehyung meletakkan kedua lengannya di samping tubuh montok Jungkook,

"Kenapa kau mengatakan kata itu hm?"

"A-aku.. Ah! Supaya Tae-hyungie melepaskan Lisa dan Bambam,"

"Oh ya?" jemari panjangnya bermain diatas paha sekal Jungkook.

"I-iya.." Jungkook menunduk.

"Apa itu kode darimu untuk.." Taehyung berbisik,

"HUWAA KUMOHON JANGAN PERKOSA AKU!! HAAA!!" Teriakan Jungkook pecah.

"Bwahahaha! Dasar bocah," Taehyung menyentil pelan kening Jungkook.

"Memang siapa yang ingin memperkosamu hm?" Telunjuk Taehyung mengangkat dagu Jungkook.

"Tae-hyungie," ujar Jungkook polos.

"Maksudku tadi adalah, apa itu kode darimu untuk menjadi bayiku? Dan aku Daddy-nya? Begitu,"

Jungkook mengerjap polos, lalu memeluk Taehyung dan menyembunyikan wajahnya di dada Taehyung.

"Kenapa?" Taehyung menahan tawanya.

"Malu~" gumam Jungkook.

"Lucunya," Taehyung memeluk kepala Jungkook erat sambil mencubit pipi bakpao nya sekilas.

Sementara itu, Lisa dan Bambam terus melihat mereka dengan tatapan berbinar.

"Aww. Manisnya," Bambam mencubiti pipi Lisa.

"Co cwitt," Lisa balik mencubit pipi Bambam.

"Dasar alay. Untung chim tidak seperti itu," gumam Yoongi.

Dan pasangan Taekook terus melanjutkan kegiatan manis mereka tanpa menyadari ketiga orang yang menatap mereka dari kaca jendela luar.






• • •

Jungkook tertidur dengan malas diatas tempat tidurnya, pikurannya menerawang pada saat dimana Taehyung berbuat manis padanya saat perjalanan pulang.

Mulai dari Taehyung yang bertingkah sok romantis dan berakhir malu dengan kelakuannya sendiri, dan bagaimana wajah merahnya saat Jungkook dengan polosnya mencuri kecupan di pipinya.

Hal sederhana, namun bisa membuat rona kemerahan menjalar sampai ke telinga Taehyung.

"Hihihi," Jungkook terkikik lucu sambil berguling-guling diatas kasur nya.

Sungguh, ini adalah pertama kalinya Jungkook memikirkan seseorang sampai se-detail ini. Bahkan Sehun si cassanova sekolah itu tak pernah muncul di pikirannya.

Tentu saja, dia kan hanya penggemar biasa yang mengagumi ketampanan Sehun.

Yah, walaupun sebenarnya Taehyung jauh lebih tampan daripada Sehun.

Kembali ke topik, memang baru kali ini ia memikirkan seseorang sebegini intensnya. Tapi bukan berarti ia memikirkan semua hal yang baik.

Hanya saja... Ia merasa sedikit janggal.

Mereka baru saja bertemu, kenapa Taehyung bisa setulus ini?

Apa ini yang dinamakan cinta pandangan pertama?

Ah, sudahlah. Jungkook tak ingin membahasnya lagi.







• • •

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi si guru tampan bermarga Kim itu belum masuk ke alam mimpinya.

Taehyung hanya termenung diatas ranjang dengan sebuah laptop di pangkuaan yang tengah menampilkan foto seorang remaja manis dengan gigi kelinci yang menyembul.

Yap. Itu Jungkook.

Tangan besarnya mengelus monitor laptopnya.

"Jika saja kau tau..

























...Selama ini aku selalu mengawasi mu dari jauh, Kookie."




















Tbc.
A/n: Daku ngetik apa?

Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang