19. Biskwit

1.9K 199 27
                                    

Di lain waktu di lain tempat..

Srek.. srek...

Gempa sekarang lagi ngumpulin daun yang berhamburan di halaman rumah pake sapu lidi. Aih, idaman banget yha. Jarang-jarang ada cowok yang rajin begini :')

Lalu, Gempa membuang daun-daun kering itu ketempat sampah. Ia pun mengelus kringetnya yang udah netes dari tadi sambil senyum.

"Akhirnya selesai ugha," batin Gempa bahagiya

"Hai Boboiboy!"

Gempa pun menoleh kedepan pagar kecilnya. Terlihatlah sosok Yaya yang tengah membawa sekeranjang biskuitnya.

Firasat Gempa mendadak nggak enak setelah liat biskuit mautnya eh.. imutnya Yaya.

"Kenapa diam?" Kata Yaya heran

"Ng.. nggak kok! Ada apa?" Tanya Gempa to de point

"Oh! Kudenger (Nama kamu) nginap disini. Jadi, aku buat biskuit istimeewwaa untuk (Nama kamu)! Sekalian mampir rumah kamu, hehe," terang Yaya semangat

"(Nama kamu) sekarang nggak ada dirumah. Lagi liburan ke DuFan sama Blaze,"

"Yah.." Seketika raut wajah Yaya berubah menjadi kecoa eh, kecewa.

"He.. Yaya?" Halilintar yang mau beli rujak pun pas-pasan sama Yaya.

"Eh Halilintar! Mau kemana?" Tanya Yaya

"Beli rujak. (Nama kamu) nggak ada dirumah jadi nggak ada yang masak," 

"Ah beli biskuit aku aja! Mau sepaket atau dua paket?" Yaya pun langsung menyodorkan biskuitnya tepat didepan wajah Halilintar.

Halilintar menggaruk tengkuknya ragu-ragu. Harusnya dia lewat pintu belakang supaya nggak ketemu Yaya.

"Ng.. kapan-kapan aja ya? Lagi nggak pengin makan bisku—"

"Nanti bisa buat cemilan loh! Beli ya? Aku kasih diskon deh, jadi Rp.10.000," tawar Yaya maksa

"Biskuit maud harganya Rp.10.000? Mending buat beli seblak," batin Gempa berkomentar

Halilintar sekarang berada diambang kedilemaan. Beli tydak y? Beli tydak y? Kalau nggak beli ntar Yaya berubah jadi Hulk. Kalau beli ntar nyawa Halilintar melayang. Serba salah yha.

"Ngg..." Halilintar masih tidak bisa membuat keputusan.

"Yaudah deh kalau nggak beli juga nggak papa," Yaya pasrah. Halilintar menghela nafas lega.

"Tapi," Yaya menyerahkan keranjangnya pada Halilintar. "(Nama kamu) harus makan ya! Bye, bye, assalamualaikum,"

Gadis berkerudung pink itu pun pergi. Meninggalkan Gempa dan Halilintar yang kedip-kedip.

"Nih gem," Halilintar menyerahkan keranjang biskuit Yaya pada Gempa. "Aku mau beli rujak,"

Halilintar pun pergi. Tinggallah Gempa sendirian. Eh ga deng, kan ada Ice dirumah.

Gempa memandang biskut Yaya lekat. Dalam hatinya berkata, "Buang aja kali ya? Atau disumbangin ke anak yatim?"

Gempa dilema.

"Nanti aja deh mikirnya, sekarang mandi dulu sana!" Titah otak Gempa yang hanya bisa didengar oleh Gempa /?

Gempa mah nurut ajha. Aneh yha, menuruti perkataan organ dalam sendiri /?. Gempa waras kok guys Cuman sering terjadi konflik antar organ dalam aja.

•••

14.05

Setelah puas uji nyali naik wahana serangan jantung, kamu pun memutuskan untuk kembali pulang. Blaze sekarang sedang fokus menyetir mobil dan kamu diam sambil memandang pemandangan semu diluar.

"Blaze," katamu buka suara

"Hm?"

"Kira-kira ikan bisa ngomong nggak ya?"

"Hah?" Blaze terkejut atas pertanyaan konyol kamu.

"Kan ikan hidup di air. Di air kan nggak bisa ngomong. Berarti selama hidup, kaum bawah air nggak pernah ngomong yha?" Timpalmu berpikir keras.

"Ada-ada aja," gumam Blaze geleng-geleng kepala sambil terkekeh

"Kok diam aja?" Kamu memandang Blaze heran.

"Eng.. bingung mau jawab apa hehe," balas Blaze seadanya

Kamu ber-Oh ria. "Blaze, main tebak-tebakan yuk!"

"Kuy,"

"Gajah yang besar apanya?"

"Kupingnya?"

"Salah!"

"Badannya?"

"Salah!"

"Belalainya?"

"Salah!"

Blaze garuk-garuk kepala. "Matanya?"

"Yakali mata? Salah!"

"Au ah aku nyerah, kasih tau jawabannya,"

Kamu senyum. "Kandangnya lah! Ahahaha,"

Mimik wajah Blaze berubah menjadi datar. Sedatar wajan telur mata sapi.

"Kirain apa.." Blaze pun lanjut fokus menyetir. Kamu ketawa bahagiya.

♪♥♪

Pendek yha? Hwhw
Makasih ya yang sudah vote sama comment <3 <3 <3 ketjup tjinta dari Dya :* //jyjyk

12 November 2018

Seminggu Dengan BoboiboyWhere stories live. Discover now