44. DUAR UPDATE

1.3K 143 36
                                    

Hello guys, lama nggak update ya sampai Dya sendiri lupa jalan ceritanya hwhw—  //auto dibakar

Dya baca story ini dari part 1 - 10 malu banget sumpa, nggak kuad bacanya😭✊ ancur banged pake d😭😭😭

Pen direvisi tapi malez pake z😭✊

Dan.... Berapa lama Dya nggak update?

Hmmmm cuma satu bulan lebih kok :)

By the way .....

Ini lanjutannya sebenarnya udah lama diketik tapi malah ilang astoge😭 kzl banged pake d😭✊

Okelah gapapa demi moodbooster q💛

°^°

"Blaze ogeb, Untung cakramnya nggak kena (Nama kamu)," gumam Taufan memperhatikan pertarunganmu bersama Blaze dari atas.

"Oy Tahu, bisa ilangin kabut asapnya nggak?" seru Halilintar yang berdiri di atas ranting.

"Memangnya angin bisa ngilangin kabut? Aku kira malah bikin tambah tebel." balas Taufan berpikir keras.

"Si ogeb ga punya otak," kata Halilintar pedas, "Pernah main game yang campur-campur bahan kimia nggak sih?"

"Game apaan campur-campur?"

"Itulah, temennya talking tom, oh, game talking Ben keknya." Halilintar berusaha mengingat.

SRING!
Cakram Blaze tiba-tiba mengarah ke Halilintar.

"Wosshh..." Taufan mengeluarkan angin besar dari mulutnya hingga membuat carkam itu terbang menjauh.

"Aduh!"

Ternyata mengarah ke Adudu dan Probe yang lagi support kamu dari atap rumah Ying. Tetapi Taufan dan Halilintar tidak bisa melihatnya karena tertutup kabut tebal.

"Kayak suara Adudu." ujar Halilintar curiga.

"Kuy kita cek."

"Ilangin kabutnya dulu goblek!"

"Nanti aja, santuy."

Dan mungkin kalian dapat menebak apa yang terjadi selanjutnya.

•~•~•~•

"Hosh... Hosh..."

Blaze mulai kewalahan menghadapimu. Kombinasi antara jam kuasa Yaya dan kamu benar-benar kuat. Bahkan Blaze sekarang tersungkur di tanah karena gravitasi yang kamu buat.

"Pfftt," Kamu menahan tawamu sembari berjalan kearah Blaze, "Padahal elemen api itu kuasa yang cukup kuat."

Kamu melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangan Blaze, tersenyum sinis. Kamu berjongkok lalu memegang tangan Blaze, "Apa seharusnya jam kuasa lo ... Gue ambil, ya? Haha."

"J-jangan," Blaze nampak terbata-bata, ia memegang erat tanganmu, "M-maaf (Nama kamu)."

"!?"

Kamu mulai merasakan tanganmu seakan terbakar oleh jari-jemari Blaze yang merekat padamu, "Lepas!"

"Tanah tinggi!"

Tiba-tiba saja tanah yang kamu pijak bergetar, melawan gravitasi yang kamu berikan dan mulai bergerak ke atas. Hal itu membuat Blaze lepas dari lingkaran gravitasimu dan berpindah tempat entah kemana.

"Uhuk..." Kamu mulai terbatuk karena tanah itu tiba-tiba membuat debu pasir di sekitarmu. Hal ini membuatmu yakin bahwa ini adalah ulah Gempa.

Kamu memutuskan untuk terbang agar dapat menghirup udara segar lebih banyak, akan tetapi sesuatu dari tanah menarik kakimu. Sesuatu yang seperti sebuah tangan panjang.

Apakah itu tangan Gempa? Tidak, tidak mungkin.

"!"

Tangan yang menarik kakimu hampir membanting tubuhmu, beruntungnya kamu sempat memfokuskan kuasa musik pada kakimu hingga tangan itu patah.

'Ah, Golem tanah milik Gempa.' batinmu menerka, sedikit tersentak karena Gempa benar-benar hendak melukaimu.

Wosshhhh...

Angin yang kencang menerjangmu ditengah debu pasir Gempa yang tak kunjung berakhir. Kesal, kamu pun berusaha mengeluarkan sebuah prisai musik dari tanganmu hingga seluruh permukaan tubuhmu tertutup oleh prisai.

Angin kencang itu berakhir, membuat kabut yang kamu buat menghilang. Hal itu memperjelas pandanganmu pada Gempa dengan tangan tanahnya.

"Nggak buruk juga lo, Gempa." Kamu terkekeh kecil, "Mau apa lagi lo sekarang?"

Gempa tak menjawab, ia hanya memandangmu tajam serta senyuman miring menghiasi wajah rupawannya.

Tanpa aba-aba, tangan Golem tanah Gempa menyatu kembali dan hendak meninjumu, kamu berhasil menghindarinya. Namun itu hanya taktik awal, karena tiba-tiba saja tembakan meriam es menghujam dadamu.

"ARGH!" Kamu terpental ke tanah karena tak siap dengan serangan itu. Sesak, itu yang kamu rasakan. Kamu berusaha untuk meregenerasi lukamu akan tetapi tembakan milik Ice kembali menghujam dirimu.

"Berhenti Ice!"

Teriakan Halilintar adalah hal terakhir yang kamu dengar sebelum kesadaranmu hilang sepenuhnya.

♪♥♪

Ampun, ini pendek beud hehehehe //ditabok
Makasih ya buat kalian udah menunggu, hehe💛

12 April 2020

Seminggu Dengan BoboiboyWhere stories live. Discover now