-baitrasa🍂16-

438 60 9
                                    

Semakin sini aku merasa bahwa bukan hanya dia. Namun mereka.
Mereka yang membual.
Mereka yang mendusta.
Mereka adalah pengkhianat rasa.

Kukira pelaku utama nya adalah dia.
Dia yang nampak merengkuh padahal menusuk.
Dia yang nampak menggenggam padahal hanya untuk menyeretku pada keterlanjuran.
Terlanjur menaruh.
Terlanjur butuh.
Padahal takkan pernah tercipta 'kita' yang utuh.

Namun, praduga ku salah.
Ini yang salah.
Hatiku.

Hati ini adalah pelaku utama.
Sebenarnya,
Dialah yang menampik lalu mengubur benih-benih rasa itu dengan sangat apik.
Dialah yang memaksa kerja otak untuk berontak dan menginjak-injak rasa yang kian bergejolak.
Dialah yang memaksa raga untuk berjaga-jaga agar rasa yang tak terduga ini tidak sampai berjelaga.

Dia terus saja meracuni bahwa aku tak sedang jatuh hati.
'aku tak menanggapinya dengan serius, aku tahu dia main-main padaku'
Hatiku berbohong.
Aku terus membentengi diri.
Ketika benteng itu runtuh, aku ikut luruh, jatuh.
Ketika hatiku akhirnya mengaku tertambat, aku sudah terlambat. Aku tertimpa luka hebat.

Hatiku lah pelaku utama nya.
Dia yang menganggapku hiburan belaka hanyalah sang pendukung yang cukup untuk membuat hari-hariku dirundung kabung.
Sungguh paduan sempurna untuk sebuah lara luar biasa yang kini tengah ku rasa.

Aku menganggap hatiku takkan menaruh harap karena aku tahu ia memang tak berniat menetap.
Kenyataannya, setiap kali aku melihatnya, hatiku selalu bergemuruh, mengapa aku bisa sampai jatuh untuknya. Padahal dulu, aku tak benar-benar menanggapi permainannya.

Kini aku paham,
Menutup hati itu sama saja perlahan membunuh diri.

Cel🐾
Menyukai orang-orang yang menghargai.
Belibet gak? Ya emang rumit sih:(((
Kalian gak akan paham wkwk:")
Masih nunggu update-an gak nih?
Ya kalau tidak, kemungkinan saya tak update lagi hehe😌

Ngaret memang.

baitrasaWhere stories live. Discover now