-baitrasa🍂42-

98 14 8
                                    

Kalau saja dahulu pengakuan lebih dulu kau suarakan, maka sebuah pengampunan akan aku berikan.

Orang-orang berujar bahwa selingkuh itu kurang ajar.
Memang sukar menerima bahwa pengkhianatan adalah sesuatu yang wajar.

Aku memahami, bahwa rasa bosan itu alami.
Ketika kamu mengulang menanyai kabar setiap hari, atau bercerita tentang kegiatan sehari-hari, terkesan sangatlah basi.

Aku jua mengerti, di luaran sana beberapa hati masih mengantri hendak menjadi pengganti.

Kesadaranku serta merta mengikuti, bahwa aku tidak berparas serupa 'permaisuri'.

Tapi, menyayangimu adalah menerima kurangmu sepenuh hati. Itu risiko yang serupa dengan cari mati.

Maka ketika kamu mulai berubah sebab tergugah, bukan tak mungkin aku merasa gundah.

Lalu ketika kamu mulai acuh dan menjauh, sudah pasti aku menjadi rapuh.

Susah payah tetap mempertahankanmu tidak pernah membuatmu sadar bahwa aku adalah rumah.

Sebab, yang tengah kau kagumi sebatas 'tempat wisata'.
Di mana segala ingar-bingar dapat kau rasakan indahnya.
Hingga kamu berpikir ingin menetap di sana.

Suatu masa, kamu memutuskan tak ingin lagi bersama. Kamu bilang, tidak merasa seimbang dalam membagi waktu luang. Dan itu adalah alasan terbodoh untuk berhenti berjuang.

Belum lagi, penuturanmu sangatlah basi, kau nyatakan dengan cara seperti seorang banci, tak berani menampakkan diri.

Padahal, aku hanya haus akan penjelasan.
Kamu tak bisa memutuskan hubungan hanya lewat sebuah pesan.
Lempar batu sembunyi tangan, perangaimu seperti bajingan.
Menenggelamkan perasaan, lalu pergi seolah tak pernah membuat kesalahan.

Tadinya, aku akan mengulurkan maaf jika kamu mengaku khilaf.
Besar hati aku berharap, kamu akan memperbaiki sikap.
Sayangnya, hal itu bukanlah sulap, kamu tetap pergi dengan langkah menderap.

Semoga yang pergi meninggalkan sejuta pertanyaan, tidak kembali dengan sejuta pernyataan.
Semoga yang bersikukuh pergi, tidak pernah bergaduh menghampiri lagi.

Terakhir, Tuhan kita Maha Adil
Kelak, kala kamu sudah tidak lagi labil, ingatlah bahwa karma akan turut andil.

Selamat tinggal, sosok yang pernah menjadi lelakiku.

Cel🐾
Menyukai orang-orang yang menghargai.

baitrasaWhere stories live. Discover now