Ketika jingga mencumbu langit senja,
Ada jiwa yang meredam sesak dalam dada.Ketika matahari menyentuh peraduan di penghujung hari,
Ada rasa yang ditikam paksa hingga mati.Ketika raga para manusia telah penat dengan aktivitasnya,
Ada pula hati yang lelah sebab terus memenjarakan rasa.Bahkan ketika bulan bertanggal belum genap tiga puluh,
Ada rebak tangis yang harus luruh.Bersama senja yang raib ditelan pekat gulita malam,
Ia memutuskan untuk berhenti memendam.
Bukan untuk mengungkapkan, tetapi menghapuskan.Ia paham, mengakhirinya di kala senja adalah paling tepat.
Walau senja esok hadir kembali, mungkin yang ia lepas takkan pernah hidup lagi.Kala itu, saat malam merenggut senja menelan surya di angkasa,
Rasa itu, serta merta lenyap.10 Maret, 2019.
Cel🐾
Menyukai orang-orang yang menghargai.
Akhirnya, aku mengaksara kembali:)
ВЫ ЧИТАЕТЕ
baitrasa
ПоэзияMenyuarakan rasa yang bermuara pada aksara. Membagi torehan luka melalui kata. Mencurahkan isi hati lewat diksi. - - - Amazing cover by Zxcvbnm Ditulis di Garut, sejak 26 September 2018. Cel🐾 Menyukai orang-orang yang menghargai.