Kisah 150 hari.
Dua anak adam baru saja patah hati.
Memutuskan saling mengisi.
Menepis sepi.Mereka tak menyadari.
Keputusannya mengundang iri dengki.
Dihakimi sana-sini.Awalnya mereka tak peduli.
Sebab hatinya perlu ditemani.
Masa bodoh, semua orang punya hak asasi.Janji hanyalah janji.
Jika tanpa tindak dan bukti.
Ternyata, sang Tuan yang mengingkari.Ia mengkhianati sang Puan tanpa henti.
Menggandeng selir-selir ke sana ke mari.
Tak peduli meski Puan berdarah-darah dalam hati.Puan susah hati.
Namun ia tetap menggenggam erat semua janji.
Ia percaya, Tuan pasti menyesali.Puan masih melapangkan hati.
Berharap Tuan kembali.
Tetapi, sepenuhnya basi.Belum sepenuhnya Puan mengerti.
Tuan tega meninggalkannya sendiri.
Terombang-ambing nestapa tak bertepi.Mawar merona itu Tuan layukan hingga pucat pasi.
Senyum ceria itu terganti lirih sesal tiada henti.
Harapan yang Puan yakini, mencekik jiwanya hingga mati.Cel🐾
Menyukai orang-orang yang menghargai.
YOU ARE READING
baitrasa
PoetryMenyuarakan rasa yang bermuara pada aksara. Membagi torehan luka melalui kata. Mencurahkan isi hati lewat diksi. - - - Amazing cover by Zxcvbnm Ditulis di Garut, sejak 26 September 2018. Cel🐾 Menyukai orang-orang yang menghargai.