Aryaaaaaaaaaaaaaaaa😊

5.5K 232 1
                                    

"Niss, ayok makan!" kataku menghampiri Nisaa yang sedari tadi menunggu.
"Lama banget si Ai" keluh Nisaa.
"Iya sorry, tadi pak Aideen nitip" jawabku sambil berjalan keluar.
"Pak Aideen? nggak salah? aku yang kerja tahunan aja gak pernah dititipin atau liat dia nitip makan deh" jawab Nisaa kaget.
"Lagi pengen mia ayam kali doi"jawabku cuek. "Beneran Ai? mie ayam? demi apa?" tanya Nisaa lagi.
"Ya ampun, udah deh. Biasa aja kali, dia juga manusia yang bisa makan mie ayam" kataku cuek.
Kami tiba diwarung mie ayam, lalu segera memesan makanan.
"Pak, mie ayamnya satu lagi bungkus ya. Gak pake sawi, mienya setengah aja, jangan terlalu matang, pedas banget ya pak!" kataku pada penjualnya.
"Siap neng, cabenya berapa sendok?" tanya penjual.
"Yang menurut bapak pedas ajadeh, 5 sendok kali ya" kataku lagi sambil minum teh es karna sudah selesai makan.
"Aii, kamu gila sambalnya 5 sendok?" ujar Nisaa sambil mencubit lenganku pelan.
"Hahaaa, udah biarin. Siapa suruh nyuruh aku. Udah gitu banyak banget lagi maunya" kataku sambil tertawa.
"Kamu diem aja ya, anggap aja kita nggak tau kalo pedas haha" kataku pada Nisaa. Nisaa hanya tertawa sambil menganggukan kepalanya.
.
Setelah selesai makan, kami kembali dengan satu bungkus mie ayam dengan 5 sendok cabe.
Entah Aideen bakal memakannya atau tidak hahaha. Aku tidak peduli padanya. Gumamku pelan dalam hati.
.
"Permisi pak, ini mie ayamnya" kataku sambil mengetuk ruangan Aideen.
"Iyaa, Aileen. Makasih. Taruh disana aja" jawabnya sambil menatap laptop.
"Angsulannya ada didalam plastik ya pak, saya balik kerja dulu" kataku bergegas pergi.
Dia hanya diam sambil mentap laptop. Saat aku baru saja keluar dari ruangan Aideen kulihat ada Maureen diluar sedang mengobrol dengan mba  Seira. "Loh, Aileen kamu nggak kerja?" kata Maureen menegurku.
"Hmm kerja mba. Permisi saya keluar dulu" kataku cepat langsung pergi.
"Kok dia dari ruangan Aideen, seir?" tanya Maureen saat aku berlalu meninggalkan tempat itu.
.
Entahlah si Maureen itu bakal mikir apa. Tapi kenapa dia harus kesini terus sih. Kurang kerjaan apa dia.
.
Aku melanjutkan pekerjaanku, dan tepat jam 5 sore shift pagi pulang dan hanya tinggal kami shift malam yang bekerja sampai jam 10 malam.

Aku berpikir mungkin Aideen sudah pulang juga, dan apa dia kepedasan karna mie ayam itu. Aku ingin melihatnya tapi aku tidak ada alasan ke office.
Saat aku sedang merapikan tumpukan celana, kulihat Aideen keluar dari office dan seperti melangkah menghampiriku.
"Kamu naroh cabe berapa sendok dimie ayam saya?"tanyanya tepat dihadapanku.
"Ah ituu, kayaknya 2 sendok pak!" jawabku menyakinkan.
"Yakin? kok pedas banget?" tanyanya lagi. Aku tersenyum melihatnya.
"Terus bapak nggak makan dong?" tanyaku lagi.
"Nggak, tetap saya makan!" jawab Aideen. "Kenapa dimakan? kan pedas?" tanyaku lagi.
"Besok kamu masuk apa?" tanya Aideen mengalihkan pembicaraan.
"Pagi pak" jawabku singkat. "Pulang kerja saya mau ketemu tante kamu ya!" Kata Aideen menatapku.
"Mau ngapain pak?" tanyaku lagi.
"Udah, intinya besok kamu pulang sama saya. Jangan mikir aneh aneh. Saya cuma mau urut" Jelas Aideen langsung berlalu pergi.
Ih apaan, siapa yang bakal mikir aneh aneh. Ih apaan si gumamku dalam hati.

Aku melanjutkan pekerjaanku seperti biasa, melayani customer, memastikan setiap harinya target tercapai supaya nggak kena tegur saat briefing.
"Aileen, ke office bentar yuk! ada yang mau infoin" ujar mba Isabel memanggilku dari jauh dekat pintu masuk office.
"Oh iya mba" jawabku cepat.

"Kenapa mba?" tanyaku pada mba Isabel saat memasuki office.
"Jadi gini Aii, kan penjualan kamu disini lumayan bagus, terus kata pak Aideen cara kamu melayani cust juga baik, jadi bapak mutusin buat pindah kamu ke Showroom Wr Jeans dimall sebelah. Kan mall ini ada dua ya cuman digabung didepan sama dibelakang. Kalo yang sekarang kamu kerja ini kan gabung sama brand lain nah kalo dimall sebelah Galaxy mall kita punya satu showroom sendiri. Kebetulan spg disana ada yang resign dan penjualannya minus. Makanya kamu mulai besok lusa kali ya pindah ke mall Galaxy. Nggak papa kan? soalnya rekomendasi dari bapak juga si" Ujar mba Isabel menjelaskan padaku.
"Oh gitu mba, yaudah nggak papa kalo emang ditugasinnya gitu" jawabku mengerti.
"Okedeh, berarti besok saya tinggal infoin ke Fio. Kamu balik kerja aja sana yaa!" Ujar mba Isabel lagi.

Aku hanya menganggukan kepala dan pergi dari office untuk kembali bekerja. Setauku di mall Galaxy sangat sepi pengunjung karna merupakan mall baru. Dan langganan minus target. Apa aku bisa ya?
Yasudah lah. Bismillah.
Jam sudah menunjukan pukul 21.30 malam. Saatnya kami bersih bersih lalu bersiap pulang pada jam 22.00.
Setelah bersih bersih kami semua menuju office untuk mengambil tas diloker. Aku mengecek hp dan sudah ada pesan whatsapp dari Arya.
"Aku udah didepan, ditempat kemaren pertama kita pulang bareng:)" begitu isi pesannya.
Tak kubalas, karna aku harus bersiap pulang dan cek tas untuk keluar.
Saat aku sedang berjalan keluar mall Arya menelpon.
"Aileen, udah dimana?" tanyanya dalam telpon.
"Ini udah keluar, tunggu bentar ya" kataku cepat.
"Oke, see you!" ujarnya lagi.

See you mulu nih cowok gumamku dalam hati.
"Arya!" Kataku memanggil Arya.
"Hey!" jawabnya tersenyum.
"Yuk masuk!" katanya sambil membukakan pintu mobil miliknya.
"Thankyou!" kataku sembari tersenyum padanya.
Sungguh demi tuhan jika setiap hari diperlakukan seperti ini aku akan baper, pasti baper. Wanita mana yang nggak baper kalo diperlakukan kayak gini.
"Oke, kamu laper nggak?"tanyanya sambil menyalakan mesin mobil.
"Laper sih.." jawabku menggantung.
"Mau makan apa? pengen makan apa gitu?" tanyanya lagi.
"Pengen makan gado gado!" jawabku cepat. Iya aku tau mana ada dikotaku jam 10 malam yang jual gado gado. Agak random sih tapi aku memang pengen makan itu.
"Gado gado? kayaknya kalo malam agak susah deh" jawab Arya tersenyum tipis seperti memikirkan akan bertemu gado gado dimana.
"Yaudah, kita langsung pulang aja gapapa. Besok pagi depan rumahku ada yang jual kok" kataku cepat sambil menatapnya.
"Wait, i will call my friend. He's have a cafe. Mungkin ada gado gado disana karna cafenya like indonesian food gitu" Ujar Arya sambil memainkan hp untuk menelpon temannya.
"Hallo Tra, kamu dimana? lagi dicafe nggak? Mo nanya dong menu dicafe ada gado gado nggak sih? Oh ada? Enak gak? kan udah malam. Oh fresh. Are you sure? Ok ok ini aku otw ke cafe kamu. Thankyou" kurang lebih begitu obrolan Arya dengan temannya.
Aku sangat terkesan gimana dia sampe nelpon temannya yang punya cafe cuman karna aku mau makan gado gado?
Sweet nggak sih? Dia beneran suka sama aku? Kok bisa?
Aku hanya diam menatapnya yang sedang menyetir sambil menaruh hpnya setelah menelpon.
"Semoga enak ya gado gadonya?" ujarnya lagi padaku sambil tersenyum.
"Heehee. Iya, makasih loh" jawabku cepat sambil tersenyum dan menatap Arya.
"Its ok" Jawab Arya menatapku sambil tersenyum.

"Its ok" Jawab Arya menatapku sambil tersenyum

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Oh tuhan.
Kenapa cowok itu manis banget sih.
Bisa gila aku dibuatnya.
Kayak oppa korea💙
Aryaaaa!!! 😊 gumamku dalam hati.

My Annoying Boss (COMPLETED)Onde histórias criam vida. Descubra agora