Maureen dan Aideen Part 1

3.6K 182 3
                                    

Maureen
Semakin hari aku semakin merasa Aideen bukan lagi Aideen yang selama ini aku kenal.

Ia semakin dingin padaku.
Selama dia di Jakarta ia hanya satu kali menjawab panggilanku aku seperti jadi penganggu baginya, tapi satu hal yang membuatku tetap bertahan itu karena aku yakin dia masih mencintaiku.

Sepulangnya Aideen dari Jakarta aku langsung menemuinya, tapi sikapnya acuh sekali🙄

"Beb.." kataku sambil mengetuk pintu apartemennya.

Aku mengetuknya berkali kali, sampai akhirnya ia membuka pintunya.
"Huff aku capek banget baru aja pulang!" ucapnya lemas.
Saat ia keluar dari balik pintu aku langsung memeluknya.
"Aaa i miss you!" kataku memeluknya.
Aideen hanya diam ia bahkan tak membalas pelukanku tapi tak kuhiraukan aku tetap memeluknya.
"Aku capek banget! Kamu balik ke kamarmu sana!" ucap Aideen melepaskan pelukanku.
"Aku istirahat dulu ya" ucapnya pamit menutup pintu.

Aku hanya mengangguk, aku sedih sekali melihat sikapnya berubah seperti ini.

Apa ada wanita lain yang dia suka?
.
.
Keesokan harinya.
"Beb bukain pintuu!!" kataku mengetuk pintu Aideen.
"Beb!!!" kataku lagi.
"Apaa?" ucapnya membuka pintu.

Aku langsung masuk kedalam kamarnya.
"Kamu ngapain sih? Lama banget buka pintu" kataku.
"Kamu mau ngapain disini!" tanyanya menutup pintu.
"Temanin belanja!!" kataku manja.
"Enggak! Malas" jawab Aideen
"Aku udah siap siap gini!" kataku melihatkan padanya baju yang aku kenakan.
"Siapa yang suruh siap siap?" ucapnya.
"Please! Kamu mandi buruan" kataku
"Maureen! Apaan sih" ujar Aideen.
"Buruan!!!" kataku mendorong Aideen kekamar mandi.

Yang tak berubah dari Aideen adalah ia tetap menuruti permintaanku meskipun ia tak mau😊

"Buruan mandinya" kataku berteriak.

Sambil menunggu aku mengecek ponsel Aideen, aku ingin melihat panggilan keluar Aideen🙄

Kulihat nama dengan emot anak ayam menjadi nomer yang sering dihubungi "🐣"
Siapa itu?

Saat aku ingin mengecek whatsapp sial sekali applikasinya dikunci dengan finger print😡

Siapa anak ayam itu?

"Kamu keluar!! Saya mau siap siap dulu!" ujar Aideen.
"Yaudah aku keluar dulu! Buruan" kataku menunggu diluar.

Anak ayam?
Siapa dia.. Ah bodohnya aku tak menyimpan nomer anak ayam itu-_-

"Buruan beb" kataku
"Ayo!" ujar Aideen keluar dari kamarnya.
"Yuk!" kataku.

Aku berbelanja beberapa baju, sepatu, dan bahan masakan ditemanin oleh Aideen.

Aku menggandeng tangannya dan Aideen hanya diam saja sampai akhirnya kami memasuki toko parfum Aideen langsung melepaskan tanganku seketika saat Aileen si spg itu tiba tiba datang.
Deg.
Aku menatapnya..
Apa Aileen anak ayam yang sering dihubungi oleh Aideen.

Apa dia?
Yang membuatku ditinggalkan tiba tiba olehnya, yang membuatku ditelpon untuk menyuruhku menyerah.

Bahkan Aideen menyuruhku kembali ke Singapore malam itu.

Aku menangis semalaman malam itu.
Bagaimana bisa Aideen mengatakan itu semua padaku.

.
.
.

Saat cek area di Mall Galaxy aku bertemu Agus dan Aileen yang sedang berjalan bersisian.
Aku jalan bersama mereka menuju office Aideen, sesampai disana lagi lagi Aideen menolak menemuiku dengan alasan sibuk tapi dengan santainya ia membuka pintu untuk Aileen.

🐣 Anak ayam?

Saat Aileen keluar dari ruangannya aku langsung masuk kedalam.
"Mau kamu apasih?" tanyaku emosi pada Aideen.
"Aku lagi kerja" ucapnya menatap laptop.
"Kamu bukain pintu buat spg itu, tapi menolak ketemu sama aku?" ucapku emosi.
"Aideen!!!" panggilku.
"Mauree stop!" ujar Aideen meninggi.
"Apa?" tanyaku.
"Aku lagi kerja!!" ucapnya emosi.
"Aku nggak peduli! Kamu jelasin sama aku kenapa kamu biarin Aileen masuk sedangkan aku enggak" tanyaku.
"Aku ada kerjaan sama dia" ucap Aideen.
"Bulshit" kataku menangis.
"Hei! Jangan kayak gini.. kita lagi ada dikantor" ucapnya menatapku.
"Siapa Aileen?" tanyaku terisak.
"Dia staff" ucap Aideen.
"Only staff? Are you sure?" tanyaku.
"Mau dia staff atau apa itu bukan urusanmu" ucap Aideen meninggalkanku dalam ruangannya.

Aku menangis sejadi jadinya diruangan miliknya, tapi ia malah pergi.

Dan tak lama kudengar diluar ruangan Aideen sedang ada meeting dan Aideen seperti sedang memarahi staffnya.

Malam hari..
"Mas saya boleh minta kunci untuk kamar an. Aideen?" ujarku pada petugas apartemen.
"Nggak bisa mba" jawab petugas itu.
"Hmm jadi gini pak pacar saya ulang tahun saya mau bikin surprise dikamarnya" ucapku.
"Please ya pak, nih liat ini foto saya sama Pak Aideen.. dan ini juga buat makan malam" kataku memberi beberapa uang pada petugas itu.

Setelah mendapatkan kunci kamar milik Aideen aku langsung merias kamar itu, malam ini aku akan membuat makan malam romantis dikamar Aideen seperti yang ia lakukan dulu padaku.

Aku tak perduli dengan apa yang baru saja terjadi diantara aku dan dia.

Aku hanya ingin ia tau aku mencintainya sebesar apa yang ia berikan dulu padaku.

Sudah jam 9 malam tapi Aideen belum juga pulang ke apartemennya.

Dia dimana?

My Annoying Boss (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang