Dday

3.5K 371 153
                                    

Seluruh kelas 3-E dilanda kebingunggan, pasalnya sejak pagi tadi sang setan merah, berandal paling ditakuti, licik, kejam, dan tak kenal ampun, Akabane Karma, tidak berhenti tersenyum. Bukan, bukan, bukan senyum licik seperti biasanya, tapi senyum.cerah seolah musim semi datang padanya.

'Ada apa ini?'

'Apa akan ada badai setelah ini?'

'Apa kiamat sudah dekat?! Aku tidak mau mati!!!!'

'Atau jangan-jangan dia alien yang menyamar menjadi Karma?!'

Semua orang memandang Karma lekat penuh selidik.

"Ada apa?" Tanya Karma yang baru menyadari jika saat ini seluruh perhatian teman sekelasnya tertuju padanya.

"Tidak, tidak, hanya saja apa ada hal yang membumu bahagia Karma-kun?" Tanya Nagisa.

Bukannya menjawab pertanyaan Nagisa, Karma hanya terdiam dengan wajah memerah.

"Ho ho, ada apa ini, kenapa wajahmu memerah, jangan-jangan...." Rio mengantungkan kalatnya.

"Kau akan berkencan ya!!" Teriak Rio dengan seringaian jahil.

"Eh!!!" Seluruh siswa kelas 3-E terkejut, sementara Karma terdiam dengan wajah semakin memerah. Apa yang baru saja dikatakan oleh Rio benar-benar tepat sasaran.

"Karma-kun berkencan?!"

"Dengan siapa?"

"Siapa orang yang mampu meluluhkan Karma dia pasti luar biasa."

"Kenapa kau tidak pernah mengatakannya pada kami?"

"Tak kusangka ternyata kau akan mendahuluiku Karma."

"Karma-kun sudah besar."

Semua teman sekelas Karma mendekati Karma dan menanyakan berbagai hal.

"Ehem! Kembali ketempat duduk kalian." Suara Karasuma-sensei membuat mereka segera kembali kebangku masing-masing sebelum mendapatkan jawaban dari Karma.

Karasuma memandang Karma. 'Ajakan kencan darinya sudah membuatmu seperti ini, bagaimana jika dia mengajakmu menikah.' Batinnya, dirinya memang sudah tahu jika Gakushuu mengajak kencan Karma karna Karma yang memberitahunya sendiri.

*
*
*

Karma berjalan seorang diri dengan sebuah susu strawbarry ditangannya. Ia sedang malas makan jadi lebih baik ia menghabiskan waktu istirahatnya untuk berkeliling dihutan belakang sekolah.

"Akabane Karma."

Sebuah panggilan membuat Karma menghentikan langkah kakinya.

"Huh?" Karma memandang binggung sosok gadis didepannya. 'Untuk apa anak gedung utama datang ke wilayah kelas E?'

Gadis itu berjalan mendekali Karma dengan tatapan tajam. Hell, tatapan Karma seribu kali lebih menakutkan dari pada itu.

"Sa, apa yang kau inginkan, Akane Hinamoto?"

Gadis itu yang ternyata Akane menyeringai. "Kau mengingatku ternyata, tidak kusangka anak kelaa buangan yang tidak punya otak ternyata mampu mengingat namaku."

Real Self (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang