happiness

3.9K 371 235
                                    

Karma memandang sekelilingnya, banyak anak-anak yang berkeliaranan.

"Karma-kun kau sudah datang, Ryota-sensei sudah menunggumu diruangannya." Kata salah satu perawat yang berada dirumah sakit itu.

Ya, Karma saat ini tengah berada disalah satu rumah sakit dipusat Kota Tokyo, lebih tepatnya dia berada dibagian bedah anak.

"Ha'i Arigatou." Karma segera melangkahkan kakinya menuju ruangan yang sudah sangat dia hafal karna dia terlalu sering pergi ke sana.

"Sumimasen, Ryota-sensei?" Karma memasuki ruangan itu.

"Karma-kun, kau sudah sampai, duduklah aku akan memeriksamu."

Dokter itu Ryota-sensei mulai melakukan pemeriksaan yang suduh sering dia lakukan pada Karma.

"Karma-kun, aku masih menyarankanmu untuk dirawat secara intensif disini." Ujar Ryota-sensei.

"Bukankah itu sama saja sensei, jika kita belum menemukan pendonor yang cocok untukku percuma saja aku berada disini, ya walau cukup menyenangkan berada dengan anak-anak disini." Balas Karma dengan senyum diwajah pucatnya.

"Kau benar-benar bocah yang keras kepala." Ryota-sensei menghela nafas bosan.

"Kau mengenalku dengan baik sensei." Karma tersenyum geli.

"Ingat, kau harus meminumnya teratur jangan sampai terlewat satu kalipun." Dokter itu memberikan Karma lima botol obat yang berbeda. "Sebelumnya kau meminun sebutir untuk masing-masing tapi karna kau keras kepala tidak ingin dirawat disini kerusakan pada ginjalmu jadi semakin parah, kau harus meminum dua butir untuk masing-masingnya."

"Ughh, sensei kau tahu rasa obat ini benar-benar mengerihkan, dan sekarang kau memintaku meminun sepuluh butir." Ujar Karma raut wajahnya menunjukan ekspresi jijik karna ia mengingat bagaimana rasa obat-obat itu.

"Jangan mencoba melakukan penawaran denganku Karma-kun. Jika kau ingin meminum lebih sedikit kau harus bersedia untuk dirawat disini." Ujar Ryota.

"Ha'i wakatta, wakatta aku akan meminumnya dengan teratur." Karma mengambil obat-obat itu dan menyimpannya didalam tasnya.

"Ohh, kami baru saja mendapat piano baru, jika kau mau memainkannya itu ada diruang bermain." Ryota-sensei berkata dengan senyum diwajahnya.

"Hontou?" Karma menatap Ryota-sensei berharap.

"Hm, kau bisa pergi kesana dan memainkannya, anak-anak yang lain juga sepertinya sangat merindukanmu." Info Ryota-sensei.

"Ha'i, aku akan segera kesana, arigatou sensei!!" Karma segera berlari menuju ruang bermain yang ada disana.

"Dasar, bocah satu itu tidak pernah berubah."

*
*
*

Karma memperhatikan teman-teman sekelasnya yang saat ini tengah sibuk memilih sekolah mana yang akan mereka pilih untuk melanjutkan pendidikan mereka.

"Karma-kun?" Seorang gadis menyapa Karma.

"Hm? Okuda-chan, ada apa?" Tanya Karma.

"Kau sudah memilih dimana kau akan melanjutkan sekolahmu?" Tanya Okuda Minami.

"Hm, belum, lagi pula aku tidak terlalu peduli." Kata Karma. 'Belun tentu juga aku dapat bertahan begitu lamakan.' Lanjutnya dalam hati.

"Kau tidak boleh seperti itu, ini menentukan masa depanmu nanti." Nasihat Minami.

"Ha'i, ha'i, aku akan memikirkannya nanti." Ujar Karma.

Real Self (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang